London, Inggris -
Mungkin mendandani anak adalah hal yang biasa bagi setiap ibu yang memiliki anak perempuan. Misalnya diberi pakaian yang lucu dan rambut yang dikucir seperti tokoh-tokoh di film kartun princess. Tapi bagi ibu yang satu ini mendandani gadis ciliknya adalah hal yang spesial.
Adalah Enrika Milne dari Inggris yang menghabiskan uang 800 poundsterling atau kurang lebih Rp 14 juta per bulan untuk merias putrinya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Dari tans spray (spray untuk menggelapkan kulit), ekstensi rambut, make-up dan kuku palsu, anaknya Arielle yang masih berusia lima tahun didandani agar terlihat seperti remaja. Hal ini Enrika lakukan karena inginnmengikutsertakan putrinya di
kontes kecantikan anak.
Arielle sendiri memang anak yang suka berdandan sedemikian rupa. Bahkan saat ini dia memakai make-up setiap hari, selaindi jam sekolah tentunya, Bun. Ibunya juga terus mengeluarkan biaya untuk memastikan putrinya mengenakan gaun, sepatu, dan aksesoris terbaik untuk acara-acara menarik.
Gaun-gaun Arielle masing-masing seharga £ 400 atau kurang lebih Rp 7 juta dan biaya pendaftaran kontes kecantikan bisa mencapai ratusan poundsterling. Belum lagi biaya akomodasi dan perjalanan mereka. Enrika mengklaim bahwa ia menghabiskan hampir seluruh gajinya untuk putrinya.
"Kontes kecantikan menjadi acara paling penting dari kalender bulanan kami, dan kami tidak memiliki rencana untuk berhenti dalam waktu dekat. Arielle telah mengikuti
kontes kecantikan sejak berumur dua tahun dan dia suka memakai make-up. Dia sering memakai lipstik dan maskara dan dia sering membiarkan saya menaruh bulu mata palsu juga," kata Enrika yang juga seorang ahli kecantikan, dikutip dari The Sun.
Kontes Arielle menghabiskan biaya Rp 14 juta per bulan. Meskipun biayanya mahal, tapi menurut Enrika anaknya layak mendapatkannya.
"Setelah kami membayar untuk gaun, akomodasi, bensin dan semua tambahan mewah serta peralatan kecantikannya, kami hampir tidak punya uang untuk disisihkan. Dia telah mengikuti 30 kontes total sekarang dan meskipun dia belum memenangkan satu, kami sangat bangga dengan seberapa jauh dia berkompetisi. Kami menghabiskan banyak uang untuk Arielle sejak kami memulai kontes tiga tahun lalu," ujar Enrika.
Kabarnya, Arielle juga baru saja mendaftar ke agensi model, karena ibunya ingin Arielle menjadi bintang. Tahun lalu, dilansir Daily Mail, Enrika menuai banyak kritik dari para orang tua karena membiarkan anaknya nggak menjadi 'anak-anak' yang bebas bermain.
Meskipun menghadapi beberapa kritik karena Arielle memakai make-up dan gaun pendek, Enrika mengklaim sebagian besar anak-anak juga melakukan hal yang sama namun nggak terekspos seperti Arielle.
"Satu-satunya perbedaan antara Arielle dan sebagian besar
anak usia lima tahun lainnya adalah bahwa kita secara terbuka memberitahu orang-orang bahwa dia menyukai make-up. Kebanyakan gadis kecil suka bereksperimen dengan make-up ibu mereka dan karena kontes dia sudah tahu cara memakainya dengan benar," tuturnya.
Menurut Enrika, putrinya juga sosok yang berprestasi di sekolah. Karena itu, melihat si kecil Arielle percaya diri melangkah di panggung pun membuatnya semakin bangga.
Dengan berdandan seperti layaknya orang dewasa, menurut psikolg anak dan remaja Ratih Zulhaqqi M.Psi ini bisa terjadi karena pengaruh media massa. Misalnya karena media massa sering mengekspos anak-anak yang berpenampilan atau berbicara layaknya orang dewasa. Demikian dikutip dari detikHealth.
Anak-anak mudah sekali meniru. Karena itu psikolog Dr Rose Mini M.Psi mewanti-wanti orang tua untuk memperhatikan penampilannya di depan anak. Misalnya, jangan menggunakan pakaian yang terlalu seksi atau memakai kosmetik berlebihan. Selain itu upayakan mendandani anak sesuai porsinya agar tidak berlebihan.
(aci)