cerita-bunda
Anak Sulungku Cemburu pada Adik, Jadi Pelit & Suruh Tidur Sama Tikus
Sabtu, 16 Nov 2019 15:30 WIB
Jakarta -
Halo Bunda, aku ibu dengan dua anak. Yang pertama, usianya 3 tahun, perempuan. Anak keduaku, laki-laki, baru berumur 3 bulan. Saat hamil anak kedua, aku memberi tahu si sulung, sebut saja namanya Alla.
Saat itu, Alla terlihat semangat mau punya adik. Bahkan, dia bilang senang punya adik dan akan sayang pada adiknya. Tapi, itu semua enggak terjadi. Sebaliknya, Alla cemburu berat pada sang adik. Ketika adiknya ditinggal sendiri, Alla sudah menindih wajah adiknya dengan bantal.
Bahkan, ketika aku menyusui anak keduaku, sebut saja namanya Ifan, Alla marah-marah dan nangis kejer. Dia melempar semua mainannya. Drama banget deh. Untungnya, kadang dia ditenangkan ayah, kakek, atau neneknya. Soalnya, aku masih tinggal di rumah orang tuaku.
Pernah juga saat Ifan sedang diam, Alla mengelus-elus kepala adiknya. Aku pikir Alla sudah berubah. Tapi, rupanya perlahan Alla mau meremas kepala Ifan. Untungnya, pengasuh Alla melihat apa yang dilakukan anak ini. Duh, sejak saat itu Ifan enggak pernah ditinggal sendiri.
Tak cuma usil bahkan menakali adiknya, Alla juga jadi pelit. Semua peralatan dia seperti boucer, mainan, bahkan stroller yang awalnya dia bilang boleh dipakai sang adik, nyatanya enggak terjadi. Pernah suatu hari aku meletakkan Ifan di bouncer.
Ya Allah! Melihat adiknya ditaruh di bouncer, Alla langsung histeris dan berusaha menyingkirkan adiknya dari bouncer. Aku pun langsung mengangkat Ifan. Di malam hari, ketika aku menyusui Ifan, Alla tiba-tiba masuk dan bilang aku tak boleh menyusui adiknya yang menangis.
"Adik enggak boleh nyusu sama Bunda. Adik ditidurin aja sana di kebon, biar ditemani tikus," kata Alla kala itu. Sebagai ibu, aku tak bosan-bosannya memberi penjelasan pada Alla bahwa kasih sayang orang tua dan keluarga enggak berkurang padanya.
Tapi, namanya anak-anak, kadang dia nurut kadang enggak. Sampai-sampai, ibuku sendiri gemas pada Alla. Ibu sampai bilang bahwa anak sulungku bak penjajah yang menyiksa adiknya. Duh, Alla semoga kamu bisa menerima adikmu ya. Ingat ya, Nak, kasih sayang Bunda, Ayah, Nenek, Kakek, dan Om masih tetap sama kok ke kamu.
Setiap hari, aku berusaha bersikap adil pada Alla. Ketika adiknya tidur, kusempatkan bermain dengannya supaya dia enggak merasa disisihkan. Aku pun tak berhenti memberi penjelasan pada Alla dan berdoa pada Tuhan supaya jalanku mengasuh dua anak, terutama menghadapi Alla yang cemburu berat pada adiknya dimudahkan. Aamiin.
(Kisah Bunda Laras di Jakarta)
*Bunda yang ingin berbagi kisah seputra rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya. (rdn/rdn)
Saat itu, Alla terlihat semangat mau punya adik. Bahkan, dia bilang senang punya adik dan akan sayang pada adiknya. Tapi, itu semua enggak terjadi. Sebaliknya, Alla cemburu berat pada sang adik. Ketika adiknya ditinggal sendiri, Alla sudah menindih wajah adiknya dengan bantal.
Pernah juga saat Ifan sedang diam, Alla mengelus-elus kepala adiknya. Aku pikir Alla sudah berubah. Tapi, rupanya perlahan Alla mau meremas kepala Ifan. Untungnya, pengasuh Alla melihat apa yang dilakukan anak ini. Duh, sejak saat itu Ifan enggak pernah ditinggal sendiri.
Tak cuma usil bahkan menakali adiknya, Alla juga jadi pelit. Semua peralatan dia seperti boucer, mainan, bahkan stroller yang awalnya dia bilang boleh dipakai sang adik, nyatanya enggak terjadi. Pernah suatu hari aku meletakkan Ifan di bouncer.
Ya Allah! Melihat adiknya ditaruh di bouncer, Alla langsung histeris dan berusaha menyingkirkan adiknya dari bouncer. Aku pun langsung mengangkat Ifan. Di malam hari, ketika aku menyusui Ifan, Alla tiba-tiba masuk dan bilang aku tak boleh menyusui adiknya yang menangis.
"Adik enggak boleh nyusu sama Bunda. Adik ditidurin aja sana di kebon, biar ditemani tikus," kata Alla kala itu. Sebagai ibu, aku tak bosan-bosannya memberi penjelasan pada Alla bahwa kasih sayang orang tua dan keluarga enggak berkurang padanya.
![]() |
Setiap hari, aku berusaha bersikap adil pada Alla. Ketika adiknya tidur, kusempatkan bermain dengannya supaya dia enggak merasa disisihkan. Aku pun tak berhenti memberi penjelasan pada Alla dan berdoa pada Tuhan supaya jalanku mengasuh dua anak, terutama menghadapi Alla yang cemburu berat pada adiknya dimudahkan. Aamiin.
(Kisah Bunda Laras di Jakarta)
*Bunda yang ingin berbagi kisah seputra rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya. (rdn/rdn)