cerita-bunda
Terlilit Utang Hingga Bangkrut, Kini Aku Berhasil Bangkit Demi Keluarga
Kamis, 19 Dec 2019 20:30 WIB
Jakarta -
Tanpa terasa, tahun 2019 segera berlalu. Hari demi hari ku lalui dengan harapan dan kerja keras mewujudkan kebahagiaan keluarga.
Perjuangan itu pun tak sia-sia. Tahun ini banyak hal yang patut ku syukuri. Bersama suami, aku berhasil mewujudkan impian bersama.
Kami berhasil membuka usaha, walaupun masih dalam skala kecil. Setidaknya, kami bisa bangkit kembali setelah pada tahun 2018 usaha tersebut mengalami kegagalan.
Mungkin, saat itu Allah belum berkehendak untuk memberikan rezeki pada keluarga kecil kami. Tapi alhamdulillah, di awal tahun 2019 kami berhasil melalui masa-masa sulit.
Bulan berlalu, kebaikan Allah SWT tak henti-hentinya kami rasakan. Di pertengahan tahun ini, tepatnya pada Mei lalu, aku pun dinyatakan positif hamil anak kedua.
Bagiku dan suami, ini anugerah yang tiada kira. Maklum, Bunda, kami sudah menunggu kehadiran anak kedua selama dua tahun terakhir.
Berkah lain yang membuatku dan suami tak putus mengucap syukur, adalah keberhasilan kami menutup tagihan kartu kredit. Selama ini aku dan suami terlilit utang. Beberapa kebutuhan terpaksa kami penuhi dari cicilan kartu kredit. Untungnya, semua itu sudah berhasil kami lunasi.
Semuanya terasa semakin ringan, saat utang di tempat lain juga berhasil kami lunasi. Rasanya bisa bernapas lega saat mengingat sudah tak ada cicilan di mana-mana. Baik itu utangku, maupun pinjaman yang dibuat atas nama suami.
Satu yang terpenting, kesehatan dan keselamatan menjadi hal yang paling kami syukuri. Tiada nikmat yang lebih berkah untuk kami, dibanding kesehatan dan kerukunan yang telah Allah berikan.
Semoga cerita yang ku bagikan ini bermanfaat untuk Bunda sekalian. Yakin di setiap kesulitan hidup, selalu ada jalan untuk untuk bangkit dan keluar.
(Cerita Bunda Selvy Ribka)
*Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.
(rap/rap)
Perjuangan itu pun tak sia-sia. Tahun ini banyak hal yang patut ku syukuri. Bersama suami, aku berhasil mewujudkan impian bersama.
Kami berhasil membuka usaha, walaupun masih dalam skala kecil. Setidaknya, kami bisa bangkit kembali setelah pada tahun 2018 usaha tersebut mengalami kegagalan.
Mungkin, saat itu Allah belum berkehendak untuk memberikan rezeki pada keluarga kecil kami. Tapi alhamdulillah, di awal tahun 2019 kami berhasil melalui masa-masa sulit.
![]() |
Bulan berlalu, kebaikan Allah SWT tak henti-hentinya kami rasakan. Di pertengahan tahun ini, tepatnya pada Mei lalu, aku pun dinyatakan positif hamil anak kedua.
Bagiku dan suami, ini anugerah yang tiada kira. Maklum, Bunda, kami sudah menunggu kehadiran anak kedua selama dua tahun terakhir.
Berkah lain yang membuatku dan suami tak putus mengucap syukur, adalah keberhasilan kami menutup tagihan kartu kredit. Selama ini aku dan suami terlilit utang. Beberapa kebutuhan terpaksa kami penuhi dari cicilan kartu kredit. Untungnya, semua itu sudah berhasil kami lunasi.
Semuanya terasa semakin ringan, saat utang di tempat lain juga berhasil kami lunasi. Rasanya bisa bernapas lega saat mengingat sudah tak ada cicilan di mana-mana. Baik itu utangku, maupun pinjaman yang dibuat atas nama suami.
Satu yang terpenting, kesehatan dan keselamatan menjadi hal yang paling kami syukuri. Tiada nikmat yang lebih berkah untuk kami, dibanding kesehatan dan kerukunan yang telah Allah berikan.
Semoga cerita yang ku bagikan ini bermanfaat untuk Bunda sekalian. Yakin di setiap kesulitan hidup, selalu ada jalan untuk untuk bangkit dan keluar.
(Cerita Bunda Selvy Ribka)
*Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.
(rap/rap)