Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Cerita WNI di Belgia: Ketatnya Alur Masuk ke RS tapi Aku Salut pada Mereka

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 06 Apr 2020 20:03 WIB

Di Belgia, tidak sembarang orang bisa diterima masuk ke RS atas alasan kesehatan. Meski begitu, aku salut dengan kerja keras para pekerja di dalamnya.
Ilustrasi rumah sakit/ Foto: iStock
Jakarta - Aku tinggal di Belgia sebagai Sous-chef di sebuah panti jompo. Di Belgia yang katanya punya sistem jaminan sosial dan sistem kesehatan yang baik, dalam kondisi siaga Covid-19 ini hampir semua appointment rumah sakit dibatalkan.

Prioritas hanya untuk kasus-kasus darurat. Pembatalan jadwal cek dan layanan kesehatan dilakukan melalui per telepon. Jika pasien tidak mengangkat telepon pihak rumah sakit akan meninggalkan pesan di mailbox. Dan, pasien DILARANG untuk menelepon balik RS.



Di pertengahan Maret lalu, aku ada jadwal check up dan appointment-ku tidak dibatalkan. Sesampainya di pintu masuk, pasien akan dicek kembali apakah benar memiliki appointment yang tidak dibatalkan. Ini dilakukan secara manual. Mereka mengecek menggunakan kertas. Karena semua mesin alat check in ditutup (tidak boleh digunakan).

WNI di BelgiaWNI di Belgia/ Foto: Debora Simarmata


Pasien wajib memakai masker (diberikan secara gratis), sebelum memulai komunikasi dengan pihak RS dan tangan harus dibersihkan dengan disinfektan. Lalu memakai sarung tangan serta dicek suhu tubuhnya.

Lalu termometer mereka bersihkan menggunakan disinfektan dan dimasukkan ke mesin sterilisasi. Coba Bunda pikirkan, berapa dana yang mereka habiskan hanya untuk satu pasien atau pengunjung hanya untuk sebatas mau masuk ke RS?


Wajah-wajah para perawat serta dokter terlihat sangat lelah. Saya sengaja tidak mau mengambil foto atau video mereka dengan alasan privacy.
 Para pekerja medis ini harus menghadapi situasi luar biasa. Pengamanan ekstra. Kebersihan ekstra. Pekerjaan ekstra. Semua serba ekstra. Selain tuntutan pekerjaan tentu mereka juga memiliki kehidupan pribadi yang saya rasa di saat ini juga butuh penanganan ekstra.


Jadi untuk para teman sahabat keluarga sekalian, kalau kita tidak bisa membantu para pekerja medis secara profesional, mari kita bantu ringankan beban mereka dengan tidak menambah-nambah kasus tidak penting yang sebenarnya bisa dihindari.

Nothing in the world is more dangerous than sincere ignorance and conscientious stupidity!

(Cerita Debora Simarmata dari Belgia)

Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.

Simak juga video berikut mengenai cara membuat masker tanpa mesin jahit, agar Bunda dan keluarga selalu aman saat Corona melanda. 

[Gambas:Video Haibunda]



(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda