Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Jika Ada Penyemprotan Disinfektan, Ibu Hamil Harus Bagaimana?

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Selasa, 31 Mar 2020 18:10 WIB

Untuk menghindari virus Corona, ada yang melakukan penyemprotan desinfektan, bahkan langsung ke tubuh. Apakah itu dibenarkan? Adakah efeknya pada ibu hamil?
Jika Ada Penyemprotan Disinfektan, Ibu Hamil Harus Bagaimana?/ Foto: Chinatopix Via AP
Jakarta - Berbagai cara dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Corona. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan pada tubuh. Lalu, apakah ini aman untuk ibu hamil?

Dikatakan dokter spesialis anak, Subspesialisasi Pulmonologi Respilogi RSCM Jakarta, Dr. dr.Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), tidak hanya untuk ibu hamil dan menyusui, disinfektan maupun bahan-bahan kimia semacamnya bisa berbahaya bila terkena tubuh.


"Berbahaya bagi semua, bahkan tidak harus hamil," kata Nastiti kepada HaiBunda melalui sambungan telepon, baru-baru ini.

Lebih lanjut kata Nastiti, disinfektan bisa mengganggu jalan pernapasan bila terhirup. Itu sebabnya bila ada penyemprotan disinfektan di sekitaran rumah, sebaiknya pintu ditutup.

"Ya sebaiknya tutup (pintu) saja," terang Nastiti.

Perlu Bunda ketahui, hal senada juga telah digaungkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dijelaskan, menyemprot tubuh dengan alkohol atau klorin tidak akan membunuh virus Corona yang sudah masuk ke dalam tubuh.

Jika Ada Penyemprotan Disinfektan, Ibu Hamil Harus Bagaimana?Jika Ada Penyemprotan Disinfektan, Ibu Hamil Harus Bagaimana?/ Foto: Chinatopix Via AP


Sebaliknya, hal tersebut sangat berbahaya apabila cairan disinfektan terkena pakaian atau selaput lendir, seperti mata, atau mulut.

Yang perlu diketahui juga, alkohol maupun klorin bisa berguna sebagai disinfektan hanya bila disemprotkan pada permukaan. Itu pun harus digunakan sesuai petunjuk penggunaan.

Sementara itu, para pakar dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung mempertegas pendapat tersebut. Dikatakan, tidak ada data ilmiah yang menunjukkan seberapa efektif bilik disinfektan bisa membunuh virus. Penggunaan bahan-bahan kimia tertentu sebagai disinfektan juga punya risiko bagi kesehatan.

"Inhalasi gas klorin (Cl2) dan klorin dioksida (ClO2) dapat mengakibatkan iritasi parah pada saluran pernapasan," tulis para pakar ITB dalam rilisnya baru-baru ini, dikutip dari detikcom.


Simak juga fakta terkait corona dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda