
cerita-bunda
Saya Jualan Dinyinyirin, Kok Saat Beli Nawar Nyicil 70 Kali
HaiBunda
Jumat, 21 May 2021 16:50 WIB

Ibu dulu bilang jangan nikah dengan almarhum suami saya. Kata ibu, suami saya itu kerjanya ngga jelas dan duda. "Mending sama yang jelas masih single dan punya gaji bulanan," kurang lebih begitu katanya.
Tapi saya cinta sama almarhum. Di mata saya, meski kami hidup susah, dia sempurna. Maka itu juga saya ngga keberatan bantu-bantu keuangan rumah tangga dengan jualan ini-itu.
Paling laku adalah jualan wadah plastik merek ternama dengan awalan depan 'T'. Udah tau 'kan ya apa...hehe! Saya jual dengan sistem cash atau pun kredit, ngga apa-apa asalkan uang masuk dan dapet pelanggan.
Biasanya ibu-ibu langganan saya beli wadah yang harga Rp100 - Rp300 ribuan. Cicil sebanyak dua hingga empat kali. Ya masuk-masuk aja tuh buat bikin dapur ngepul, hehe...!
Saya juga tawarkan ke salah satu kakak sepupu suami. Saya beranikan datang ke rumah Beliau dengan lengkap membawa katalognya.
Di kedatangan pertama, keponakan perempuan, alias anak Si Kakak Sepupu mau beli wadah makanan untuk balitanya. Di pertemuan itu Si Kakak Sepupu hanya lihat-lihat katalognya aja, ngga beli apa-apa.
Tapi di situ dia udah ngasih pertanyaan nyelekit-nyelekit. Pertanyaan kayak, "Suami kamu ganti kerjaan apa lagi sekarang? Kerja ngga jelas, kapan mau jelas coba masa depannya!"
Itu dia ucapkan dengan mulut dipelorotkan ke bawah lho. Mirip bintang film jahat di sinetron....
Saya senyumin aja, yang penting ada uang kebawa pulang dari sini. Si keponakan sempet ngga enak hati kayaknya. Karena dia ngelirik-lirik ke saya lalu balas ucapan ibunya dengan mengalihkan ke hal lain.
Ya udah beres...
Pertemuan kedua, si keponakan masih mau beli dagangan saya. Kali ini dia beli tempat makan untuk bekal suami. Nah, Si Kakak Sepupu mulai nanya-nanya harga wadah nyimpan beras.
Dagangan saya yang itu memang agak tinggi harganya. Sekitar Rp700 ribuan, tapi dijamin anti-kutu, mungil, dan desainnya modern. Lho kok jadi jualan?! Ahahah...
Ya, saya tunjuk harganya di katalog. Kali ini bibir bawahnya mulai naik ke atas membentuk duck face dan bilang, "Idih, mahal amat buat nyimpen beras aja."
Tapi saat saya pulang dia malah bilang...hmm, baca di HALAMAN SELANJUTNYA deh, Bun.
Simak juga video berikut mengenai perjuangan penyanyi Pinkan Mambo yang mengalami kesulitan keuangan.
Dia Minta Cicilan 70x...Haduhh!
Ilustrasi berdagang online/ Foto: Getty Images/AsiaVision
Sekali lagi, saya senyumin aja. Kalo pun dia ngga beli, si anaknya ini masih mau beli barang dagangan saya. Ketika saya pulang, Si Kakak Sepupu WhatsApp dan minta foto wadah beras di katalog tadi. Dia bilang jadi mau beli, tapi bayarnya dicicil.
Alhamdulillah...kesabaran saya terbayarkan.
Sekitar tiga hari kemudian saya datang kembali dengan membawa si tempat beras. Saya gotong sendiri, ikat di belakang motor. Si Kakak Sepupu kelihatan puas dengan barang yang sampe. Dia kutak-katik dan langsung cuci untuk kemudian siap digunakan.
Nah, endingnya nih Bun yang zonk! Dia kasih uang Rp10 ribu ke saya dan bilang itulah jumlah cicilan dia ke saya sebanyak 70x!
"Katanya bisa cicil,kan? Lumayan nih buat bantu-bantu kamu di rumah," katanya lengkap dengan wajah layaknya seorang pemurah.
Saya bingung mau ngakak atau mau nangis saat itu. Yang jelas keluar di muka saya adalah nyengir bodoh, ahahah!Kok ada ya orang setega itu?
Saya becandaain,"Apa ngga bisa ditambah, Kak? Bensin saya bolak-balik ke sini aja Rp15 ribu."
Belum dijawab sama Si Kakak Sepupu, anaknya langsung nyaut, "Nanti aku tambah ya, Tante. Boleh aku transfer ngga?".
Alhamdulilaaah masih ada juga orang yang peka. Singkatnya sih akhirnya memang wadah beras itu dibayar setengah via transfer sama si anak kakak. Selebihnya dibayar Si Kakak Rp100 ribu sampe lunas.
Apakah saya kapok jualan? Ya ngga lah, namanya cari uang, Bun! Hehehe...
(Bunda T, bukan nama sebenarnya, Kelapa Dua)
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke [email protected] yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Cerita Bunda
Mantan Pacar Suami Ngajak Bisnis Bareng, Aku Cemburu Tapi Enggak Berani Bilang

Cerita Bunda
Tetangga Tempatkan 'Sesuatu' hingga Warung Soto Kami Bau & Sepi Pelanggan

Cerita Bunda
Ipar Lebay, Berawal dari Panci Masak Berujung 'Kompori' Suami Ceraikan Aku

Cerita Bunda
Suami 'Ketindihan' yang Tidak Kasat Mata Sejak Warung Kami Laku Keras

Cerita Bunda
Mau Berbagi Cerita, Bunda? Share Yuk dan Dapatkan Hadiah Menarik

Cerita Bunda
Aku Malas ke Arisan Keluarga karena Ipar Hamil Lagi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda