CERITA BUNDA
Anakku Disleksia & Malah Dihina Oleh Terapisnya: Auto Meledak, Bun!
Sahabat HaiBunda | HaiBunda
Jumat, 17 Dec 2021 16:56 WIBSelamat sore Bunda-bunda semua,
Sebelumnya saya infokan dahulu bahwa saya seorang ibu yang memiliki putri dengan kebutuhan khusus yaitu disleksia. Cerita bermula sejak putri saya berusia empat tahun dan mulai saya masukkan ke TK di dekat rumah.
Baca Juga : Gejala Disleksia pada Anak |
Karena masa masih pandemi jadi sekolah anak saya menggunakan metode Pembelajaran Jarak Jauh (daring). Jujur bagi saya, ini terasa berat karena saya harus membagi waktu antara mengajar online untuk murid-murid saya dan curi waktu untuk mendampingi putri saya belajar online juga.
Masalah bermula ketika saya menyadari kekhususan dari putri saya. Dia sangat susah untuk fokus dan memahami angka serta huruf. Ketika saya bawa ke psikiater, hasilnya adalah putri saya mengalami permasalahan motorik serta disleksia.
Untuk itu saya masukkan dia ke klinik terapi di sekitar rumah yang secara nama dan track record sangat terkenal dan bagus untuk melatih anak-anak berkebutuhan khusus. Saya percaya diri mememasukkan anak ke klinik tersebut dengan bermodal ulasan dan penilaian baik dari netizen di medsos/internet. Kebetulan ada juga teman yang pernah memasukkan anaknya ke klinik tersebut.
Setelah antrian assesment yang panjang, tibalah hari di mana anak saya dicek untuk ditentukan terapi apa yang cocok untuknya. Putri saya mendapatkan jadwal 3x seminggu untuk terapi Sensory Integration (SI) dengan tiga terapis yang berbeda.
Saya tidak ada masalah dengan dua terapisnya namun ada satu terapis yang menurut saya sangat keterlaluan setiap kali memberitahukan perkembangan putri saya. Setiap kali terapi biasanya para terapis akan memberikan ulasan kepada para ibu mengenai perkembangan anak-anaknya.
Dua terapis yng lain memberikan info mengenai perkembangan putri saya dengan bahasa yg sangat santun dan tidak menghakimi. Tapi ini satu terapis setiap kali memberikan ulasan selalu mengatakan,"Anak ibu ini terlambat perkembangannya, anak yang lebih parah dari anak ibu ini banyak tapi anak-anak ini punya kemauan. Anak ibu tidak punya kemauan, saya enggak tau ini akan akan jadi apa."
Astagfirullah! Sakit hati saya mendengar perkataan seorang terapis itu. Dia yang saya harapkan bisa membantu memperbaiki motorik putri saya namun malah menghakimi seperti itu.
Beberapa hari kemudian, saya coba konsultasi ke terapis ini mengenai interaksi anak saya dengan temannya. Anak saya ini setiap kali mau masuk terapi pasti menangis. Kalau saya tanya kenapa, jawabannya selalu sama,"Temannya nakal, Bu."
Sebagai ibu saya selalu nasihati untuk tidak bersikap demikian. Lalu saya coba tanyakan ke terapis yang 'hebat' ini perihal alasan kenapa anak saya selalu menangis setiap sesi terapi dengan Beliau. Jawaban Beliau sungguh di luar dugaan.
"Anak ibu aja yang penakut, enggak berani sama orang. Ibu sebagai orang tuanya juga jangan memanjakan anak jadinya ya seperti itu mentalnya pengecut," demikian ketusnya.
Mau meledak rasanya saya, Bun! Sudah anak saya dihina, eh saya juga ketiban hinaan seperti itu. Auto langsung saya putuskan untuk pindah klinik terapi ketimbang saya dan anak saya harus makan hati. Sembuh tidak, nyesek iya.
(Bunda AG, tidak memberi lokasi)
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bundakeceritabunda@haibunda.com.Bundayangceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
Simak juga video berikut mengenai Widi Mulia yang tidak menyangka ada kisah anak yang dianggap 'aneh' dan nyatanya dia....
(ziz/ziz)Simak video di bawah ini, Bun:
BundaTalks: Cerita Bunda 'S' Rasakan Pahit Bercerai dari Korban Generation Sandwich
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Apa yang Salah Denganku, Empat Kali Hamil Tak Pernah Mudah hingga Kehilangan Anak Ketigaku..
Anakku Belum Bicara Jelas di Usia 13 Bulan, Jujur Aku Takut Ia Speech Delay
Ipar Lebay, Berawal dari Panci Masak Berujung 'Kompori' Suami Ceraikan Aku
Suami 'Ketindihan' yang Tidak Kasat Mata Sejak Warung Kami Laku Keras
TERPOPULER
Ussy Sulistiawaty Bantah Hamil Anak Keenam, Unggah 5 Potret Ini sebagai Bukti
3 Tips Jaga Kadar Gula Darah Tak Melonjak saat Olahraga
Hati-hati! Ini Tanda Kolesterol Tinggi di Dada dan Cara Mengatasinya
Bisakah Program Hamil Ditanggung BPJS?
Doa Menyentuh Fenny Bauty untuk Sang Putri Zaskia Sungkar yang Akhirnya Hamil Anak Kedua
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Shahnaz Haque Beri Hadiah ke Almarhum Marissa, Kini Kuliah Lagi di Fakultas Kedokteran UI
3 Tips Jaga Kadar Gula Darah Tak Melonjak saat Olahraga
Negara Ini Luncurkan Program 'Born Well', Ibu Hamil Berisiko Dapat Rp11,4 Juta per Bulan
Hati-hati! Ini Tanda Kolesterol Tinggi di Dada dan Cara Mengatasinya
Bisakah Program Hamil Ditanggung BPJS?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Tangis Eza Gionino Rindu Meiza-Anak: Sayang, Ayo Kembalilah Pulang
-
Beautynesia
Menilik Latar Belakang Pendidikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Female Daily
4 Sunscreen Non White Cast yang Aman Jadi Base Makeup!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sinopsis The Darkest Hour di Bioskop Trans TV Hari Ini
-
Mommies Daily
Sering Makan Seblak Bisa Sebabkan Gastritis Erosif, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya!