cerita-bunda
Beratnya Hidup Tanpa Ibu, Tak Ada yang Mengingatkanku Saat Marahi Si Kecil
Jumat, 02 Dec 2022 18:32 WIB
#HaiBunda sejak ditinggal Mama untuk selama-lamanya, udah nggak kebayang gimana hidup aku ke depannya. Ketiga anakku yang masih kecil biasanya apa-apa sama neneknya. Sekarang udah nggak ada lagi yang nyadarin aku kalau lagi marah sama anak-anak.
Sema terasa beda banget, apa-apa sendiri. Biasanya, aku nggak pernah masak, nyuci pun kadang-kadang. Sejak Mama sakit, aku melakukan semua sendiri. Hidupku berubah 180 derajat dibanding waktu ada Mama.
Sejak Mama sakit, aku nggak pernah sekalipun ninggalin kecuali kalau antar anak les atau jemput sekolah. Kalau ninggalin Mama di rumah agak lama, aku titip ke keponakan. Selama sakit, Mama nggak pernah nyusahin.
Kalau mau apa-apa Mama maunya sama aku. Mulai dari ganti diapers, perban bekas operasi bisul juga harus sama aku. Walau pun kadang hati ini ada rasa gemas, geregetan, marah, dan kesal sama Mama. :(
Sebulan pertama Mama sakit masih bisa diajak cerita. Mama masih bisa ketawa-tawa walaupun dalam posisi tiduran karena lemas banget, untuk duduk pun nggak bisa. Ya, Mama tempat aku cerita, ngegosip apa pun itu cuma sama Mama.
Kehilangan Bapak secara tiba-tiba pada 2020 lalu udah bikin hidupku berubah. Pikiranku cuma pingin nyenengin Mama sampai akhir hayatnya. Sampai akhirnya, Mama sakit tiba-tiba lemas, nggak bisa bangun.
Kami bawa Mama ke rumah sakit, digendong suamiku dari rumah ke depan gang karena saking lemasnya. Sampai di RS, bisul di bokong Mama ternyata udah menjalar, infeksi, meradang, dan harus dioperasi saat itu juga.
Tanpa pikir panjang, kita pun setuju. Mama operasi di RS dan aku menunggu di rumah karena masih punya bayi. Aku pikir Mama lemas nggak bisa duduk karena sakit akibat bisul yang meradang. Pulang ke rumah, aku yang tiap hari bersihkan luka operasi Mama.
Luka pun berangsur sembuh, mengering tapi Mama masih lemas dan nggak bisa duduk. Ada yang bilang, Mama diguna-guna dan pengobatan medis nggak akan berpengaruh. Katanya, coba panggil ustaz ke rumah.
Kami sudah panggil tiga ustaz sampai 'orang pintar', tapi sakit Mama nggak ada perubahan sedikit pun. Selama tiga bulan sakit, Mama nggak masuk makanan atau minum sedikit pun. Kalau mau minum, Mama pasti cari kantong kresek untuk muntah.
Sedih banget lihat Mama kayak gitu :( Sampai akhirnya, Mama udah nggak kuat lagi. Kita pun udah di posisi ikhlas banget melepas Mama karena kasihan badannya kurus banget.
Sekarang, Mama dan Bapak udah nggak ada. Aku cuma punya anak-anak dan suami, nggak ada lagi tempat aku curhat. Aku cuma bisa kirim doa buat almarhumah Mama dan almarhum Bapak. Semoga kalian tenang di alam sana yaaa... Alfatihah...
-Bunda E, domisili dirahasiakan-
Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected] Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.