cerita-bunda

Hiks! Aku dan Suami Terpaksa LDM Lagi Gara-gara Anak Kecanduan Gadget

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 18 Aug 2023 19:26 WIB

Jakarta -

#HaiBunda aku dan suami sudah menikah selama 6 tahun. Usia pernikahan yang memang wah sekali menurut banyak orang. Katanya, 5 tahun pertama adalah usia pernikahan yang bikin emosi naik-turun.

Ujian bertubi-tubi dari masalah keuangan, kesehatan, keluarga suami, keluarga istri, dan lain sebagainya. Itu pun terjadi pada kami. Ku akui, tahun pertama memang berat setelah saling tahu sifat masing-masing.

Kami sempat Long Distance Marriage (LDM) lebih kurang 6 bulan. Seakan-akan seperti pacaran, komunikasi mulai terlihat ritme yang terkadang bikin emosi. Setiap bertengkar, suami memang lebih banyak mengalah. Pemicunya pun sepele.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Karena komunikasi kurang baik, aku merasa harus dekat dengan suami. Setelah tinggal bareng suami lagi, Alhamdulillah keadaan membaik. Meski cuek dan kurang peka, suami sebenarnya tipe penyayang dan mau belajar.

Jelang tahun kedua pernikahan, qadarullah aku kena PCOS (Polycystic ovary syndrome) saat kami berniat program hamil. Sebelum promil, sebenarnya kami sudah memikirkan berbagai pertanyaan.

Sudah siapkah kami mendidik anak? Siapkah dengan perubahan finansial di rumah? Siapkah dengan perubahan komunikasi, termasuk bahasa yang akan dipakai sehari-hari? Sudah siapkan jaga image di depan anak? Dan masih banyak lagi...

Terpaksa LDM lagi

Setelah punya anak, perjuangan kami pun dimulai dengan tantangan menerapkan pola asuh yang sejalan. Godaan besar adalah saat pola asuh anak nggak sejalan antara orang tua dengan kaken dan nenek.

Aku dan suami sempat bertengkar hanya karena anak. Akhirnya, kami harus komunikasi lagi, bahkan sampai ikut seminar parenting sebagai tambahan ilmu. Karena semakin bertambah usia anak, makin bertambah pula 'PR' kami untuk mendidiknya.

Apalagi saat LDM dan persiapan melahirkan anak kedua. Si Abang mulai gelisah karena adiknya mau lahir. Aku dan suami berusaha melakukan yang terbaik untuknya, walaupun hanya bertemu dengan singkat. Bonding Si Abang dengan Ayahnya memang kurang.

Kenapa LDM lagi? Suami bilang, kalau aku dan anak-anak tinggal di Bandung, pola asuh jauh lebih baik karena aku hanya tinggal bersama adik-adik. Ibuku sudah menikah lagi dan nggak tinggal serumah.

Jadi, aman untuk 'mengamankan' anak-anak dari pola asuh kakek dan neneknya di Jakarta. Karena selama tinggal bareng mereka, Si Abang kecanduan gadget. Sudah dicegah, tapi kakek dan neneknya tetap aja kasih gadget terus.

Akhirnya, kami pilih LDM lagi demi pola asuh anak-anak yang lebih baik. Kami juga harus berusaha menjaga keadaan tetap baik, anak-anak nggak kekurangan kasih sayang meski hanya 1 atau 2 kali sebulan ketemu Ayahnya.

Kami juga memperhatikan komunikasi demi membersamai anak. Tak lupa juga menghadirkan sosok Ayah secara psikologis untuk anak-anak walaupun fisiknya jauh.

-Bunda Deti, Bandung-

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT