Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Duniaku Serasa Berhenti, Suami Meninggal Saat Aku Hamil 6 Bulan

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 03 Jun 2024 17:20 WIB

pregnant woman sit on the bed and feel depression at home
Duniaku Serasa Berhenti, Suami Meninggal Saat Aku Hamil 6 Bulan/ Foto: iStock/RyanKing999
Jakarta -

#HaiBunda suamiku seorang guru olahraga di sebuah SD (Sekolah Dasar). Aku tak pernah membayangkan, status istri berubah jadi janda karena suami meninggal dunia.

Sebenarnya, suami jarang sakit. Kalau sakit, biasanya hanya minum obat herbal atau bekam. Waktu sehari sebelum Lebaran, suami sakit dan aku bawa ke klinik untuk diinfus. Sempat ada perubahan, tapi drop lagi di malam hari.

Besoknya, suami diinfus di rumah karena dokter banyak cuti Lebaran. Semakin hari, kondisi suami makin melemah. Kakinya terasa kesemutan sampai nggak bisa untuk berjalan. Sabtu pagi, aku bawa suami ke IGD lalu ditangani dokter umum.

Hari pertama, suami masih bisa bicara meskipun terbata-bata. Hari kedua, dia muntah-muntah keluar dahak banyak sekali, sampai dipasang selang makan. Semakin hari, kondisinya makin drop dan dokter mendiagnosa penyakit autoimun grave.

Betapa hancur hatiku, suami yang begitu sehat ternyata mengidap penyakit langka. Selama di rumah sakit, aku hanya bisa berdoa untuk kesembuhan dia. Tapi di sisi lain, aku tak tega melihat kondisinya yang sangat lemah.

Aku pun pasrah pada takdir. Tepat pada Jumat pagi, 19 April 2024, suamiku mengembuskan napas terakhir dengan damai. Saat itu lah, duniaku serasa berhenti apalagi aku lagi hamil 6 bulan. Suami yang begitu mencintaiku dan selalu meratukan aku, kini sudah tiada.

Sekarang, aku hanya bisa merindukan dia tanpa bisa menatap wajahnya. Hari-hari ku jalani dengan tegar bersama anak laki-laki kami yang masih berusia 4 tahun. Saat ini, aku juga menantikan kelahiran anak kedua.

Bagaimana ke depannya, aku juga tak tahu dan hanya mengikuti takdir yang Allah berikan. Tapi, aku merasa kasihan melihat anak-anak masih kecil nggak merasakan kasih sayang ayah. Apalagi, anak yang masih dalam kandungan akan lahir tanpa ayah.

Satu hal yang membuat aku tegar dan kuat ya hanya anak-anak. Aku berdoa meminta pada Allah, semoga suamiku tenang di alam sana, diterima amal ibadahnya karena dia adalah orang baik, penyayang, dan berhati mulia. Aamiin...

-Bunda P, Bogor-

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda