Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Beda Asuransi dan Investasi Pendidikan Anak, Mana Lebih Menguntungkan?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 26 May 2021 12:50 WIB

Asian boy attending online classroom at home.
Ilustrasi/ Foto: iStock

Dana pendidikan anak dapat disiapkan sebelum tahun ajaran baru. Bunda bisa memilih antara asuransi dan investasi untuk pendidikan Si Kecil nih.

Lalu, apa ya beda asuransi dan investasi pendidikan anak?

Menurut Anchor CNBC Indonesia Maria Katarina, dalam asuransi biasanya ada perjanjian dua orang di mana ada pihak yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan biaya yang sudah ditentukan. Asuransi dibuat untuk risiko dari kondisi tertentu, misalnya asuransi kesehatan akan digunakan ketika pihak tersebut sakit.

"Asuransi itu untuk membantu pemegang polis supaya kerugiannya terminimalisir. Misalnya, kalau ada orang tiba-tiba sakit dan enggak punya asuransi, dia bisa berisiko menggunakan tabungan, atau malah mencairkan investasi untuk bayar biaya rumah sakit," kata Maria, dalam HaiBunda Live di Instagram @haibundacom, Selasa (25/5/2021).

Banner YouTuber Tampan Semarang

Perlu Bunda tahu, asuransi akan dihitung berdasarkan usia untuk menentukan nominal polis yang dibayarkan setiap bulan. Pemilik asuransi enggak perlu ambil pusing memikirkan keuangan karena semuanya telah diatur oleh pihak ketiga.

Sedangkan, investasi adalah proses untuk mengembangkan uang agar memberikan keuntungan di masa depan dan mencapai tujuan tertentu, Bunda. Berbeda dengan asuransi, kita dapat mengatur dan menentukan jumlah investasi dengan bebas.

Pilihan investasi ada banyak dan bisa dipilih untuk jangka pendek atau panjang. Investasi konvensional dapat berupa tabungan yang bisa kita atur sendiri jumlahnya. Sementara itu, investasi middle bisa dalam bentuk reksadana dan investasi tinggi dalam bentuk saham.

"Dalam investasi, limit waktu kita yang tentukan sendiri. Sebelum mulai, dari awal kita sudah tahu mau taruh berapa uang di investasi buat anak masuk sekolah. Kalaupun ada up and down terhadap kenaikan atau fluktuasi di tengah investasi, karena sifatnya balik lagi ke kita, jadi kita bisa tentukan mau stop atau pindahkan," ujar Maria.

Lalu, apa beda investasi dan asuransi pendidikan untuk anak? Mana yang menguntungkan alias enggak bikin rugi?

Baca halaman berikutnya.

Simak juga 3 langkah mempersiapkan dana pendidikan anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


BEDA MANFAAT ASURANSI DAN INVESTASI PENDIDIKAN

Asian boy attending online classroom at home.

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/kohei_hara

Bunda bisa memilih asuransi dan investasi untuk dana pendidikan anak. Namun, keduanya memiliki ketentuan dan aturan yang beda nih.

Asuransi pendidikan di Indonesia biasanya digabung dengan asuransi jiwa. Jenis asuransi ini paling cocok buat Ayah dan Bunda yang ingin pensiun, namun anak masih perlu mendapatkan pendidikan dalam jangka waktu panjang.

"Misalnya, si penanggung atau pencari nafkah ini punya anak pertama di usia 45 tahun dan dalam waktu 10 tahun dia akan pensiun. Sedangkan pendidikan anak itu sampai kuliah bisa sampai 22 tahun. Si pencari nafkah ini bisa menggunakan asuransi pendidikan," kata Maria.

"Asuransi ini bisa memproteksi keadaan kalau orang tua tidak mampu lagi mencari nafkah dengan kondisi tertentu. Kalau pekerjaan berisiko tinggi menyebabkan kematian juga bisa menggunakan asuransi ini agar anak bisa ditanggung biaya pendidikannya, jadi bentuknya santunan," sambungnya.

Sementara itu, pada investasi pendidikan, Bunda dibebaskan menyisihkan pengeluaran untuk dana pendidikan anak. Kita bisa melakukan investasi jangka panjang dari anak berusia 0 tahun atau jangka pendek ketika anak mau masuk sekolah.

"Ada yang baru sadar kalau tahun depan anaknya sudah mau masuk sekolah, tapi Bunda belum punya tabungan. Nah, ini bisa disiapkan dengan investasi konvensional atau mengubah aset dari uang menjadi emas. Ini bukan mencari keuntungan, tapi intinya biar make sure dana tidak terpakai dan nilainya bisa dilindungi," ujar Maria Katarina.

Untuk dana pendidikan anak, Maria menyarankan para bunda untuk melakukan investasi sejak dini. Tapi, jangan lupa untuk menambahkan biaya tambahan dalam investasi karena biaya sekolah selalu naik setiap tahun, Bunda.

"Mulai atur dengan investasi atau biaya pendidikan dari dini, kalau perlu dari usia anak 0 tahun. Tapi, jangan lupa ada kenaikan biaya pendidikan setiap tahun. Kalau mau investasi pendidikan, sebaiknya ditambah 15 persen supaya tujuannya tercapai," ujarnya.


(ank/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda