HaiBunda

HAIBUNDA SQUAD

Musim Hujan Tiba, Kenali Gejala Demam Berdarah & Cara Mengatasinya Yuk Bun

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 21 Sep 2021 17:06 WIB
Ilustrasi Cara Mencegah Demam Berdarah / Foto: Getty Images/iStockphoto/FamVeld
Jakarta -

Tahukah Bunda, COVID-19 tidak hanya menjadi satu-satunya wabah yang membahayakan dunia. Penyakit demam berdarah (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti juga sangat fatal jika tidak segera diatasi, Bunda.

Sejak pertama kali ditemukan pada 1960 silam, penyakit demam berdarah masih menjadi permasalahan di negara-negara tropis termasuk Indonesia. Ketika pertama kali ditemukan, DBD memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi hingga mencapai 50 persen.

Angka kematian itu mulai turun seiring dengan perkembangan dunia medis. Meski begitu, kasus penyakit demam berdarah masih terbilang cukup tinggi. Bahkan di masa pandemi COVID-19 saat ini.


"Menurut data Kemenkes, dari awal 2021 sampai Juni ini sudah ada hampir 20 ribu kasus DBD dengan korban meninggal 150 orang. Meski angka kematian sudah sangat menurun, kasusnya tetap meningkat dari tahun ke tahun," ujar dr Lily Estelita dalam sesi HaiBunda Instagram Live bersama Force Magic, Senin (20/9/21).

Banner Anak Bogor Lolos Harvard/ Foto: HaiBunda/Mia

Menurut dr Lily, peningkatan kasus demam berdarah pada umumnya terjadi ketika memasuki peralihan musim atau masa pancaroba. Pergantian dari musim kemarau ke hujan membuat banyak nyamuk pembawa virus Dengue.

Pada musim hujan, biasanya sangat mudah ditemukan genangan air yang menjadi tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Belakangan ini, kasus COVID-19 yang mulai menurun justru digantikan dengan ancaman baru dari DBD.

"Saat ini kasus COVID-19 memang sudah mulai sangat menurun, tetapi banyak yang demam dan ketika diperiksa ternyata DBD. Ini sudah terjadi sekitar 1 bulan karena kita sekarang sudah masuk ke masa pancaroba," ungkapnya.

Gejala DBD biasanya berupa demam yang diikuti oleh nyeri pada belakang mata, nyeri otot, mual, hingga muntah. Pada kasus parah, demam berdarah juga bisa menyebabkan pendarahan secara tiba-tiba seperti mimisan, gusi berdarah, dan tangan ruam.

"Kalau sudah berdarah artinya harus dirawat inap. Yang ditakutkan itu kalau badannya terasa fit dan tidak sadar kalau trombosit turun. Pendarahan mungkin saja terjadi, dan fase ini biasanya justru terjadi pada saat demam sudah hilang," papar dr Lily.

Demam berdarah dapat menyerang siapa saja, Bunda. Seseorang juga dapat terkena DBD secara berulang, bahkan dapat terkena DBD bersamaan dengan COVID-19.

Bunda, simak langkah sigap keluarga agar terhindar dari DBD di halaman berikutnya.

Saksikan juga video ciri-ciri nyamuk demam berdarah berikut ini:

(anm/rap)
EFEKTIF MENCEGAH DBD

EFEKTIF MENCEGAH DBD

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Tips Mengembangkan EQ pada Anak, Salah Satunya Bunda Harus Redam Emosi!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Mom's Life Amira Salsabila

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Parenting Kinan

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK