Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

5 Tips Maksimalkan Manfaat Puasa untuk Anak, Ketahui Tata Caranya Bun

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 07 Apr 2022 09:42 WIB

ilustrasi ibu dan anak berdoa
Ilustrasi Anak Puasa / Foto: iStock

Di bulan Ramadan, seluruh umat Islam yang memenuhi syarat diwajibkan untuk berpuasa. Sebagai orang tua, tentunya kita juga ingin mengajarkan anak berpuasa ya, Bunda.

Puasa tidak hanya melatih anak agar menjadi lebih disiplin dalam mengatur waktu makan. Dengan berpuasa, tubuh anak juga mendapatkan berbagai macam manfaat positif. Namun, sebaiknya kapan kita mulai mengajarkan anak berpuasa, ya?

Kepada HaiBunda, dr. Vallico Nenni S., Sp.A., M.Kes menjelaskan bahwa tidak ada batasan kapan seorang anak boleh melakukan puasa. Anak yang memenuhi syarat dapat mencoba latihan puasa secara bertahap apabila mereka sudah menunjukkan minat.

"Kalau anak sudah ingin mencoba, itu adalah waktu yang paling tepat untuk kita ajarkan. Pelan-pelan secara bertahap dan sesuai anjuran dokter bisa dilakukan. Kita sesuaikan dengan kemampuan anak," kata dr. Vallico dalam HaiBunda Live yang berkolaborasi dengan CT Arsa Foundation, Selasa (5/4/22) malam.

Sebelum mengajak Si Kecil berpuasa, Bunda punya tugas untuk menilai kesiapan anak terlebih dahulu. Pada prinsipnya, memulai puasa sejak kecil bertujuan untuk membangun kebiasaan agar di kemudian hari, anak sudah terbiasa menjalankan rukun Islam yang ke-3.

Puasa dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan Si Kecil. Sebelumnya, Bunda perlu memastikan agar anak sedang dalam keadaan tubuh yang sehat. Beberapa anak dengan kondisi kesehatan tertentu juga disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

"Tentunya ada kondisi status gizi yang perlu diperhatikan. Kita harus ekstra hati-hati, jangan sampai defisi kalori nanti malah jadi malnutrisi," tutur dr. Vallico.

"Anak obesitas biasanya punya kecenderungan diabetes. Nah itu juga harus konsultasikan dulu ke dokter anak untuk mengetahui kadar gulanya. Lalu ada beberapa yang juga butuh obat-obatan khusus," imbuhnya.

Banner Beda Gerakan JaninBanner Beda Gerakan Janin/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Apabila dilakukan dengan benar, puasa dapat memberi sejumlah manfaat kesehatan fisik dan mental untuk Si Kecil. Bunda, berikut ini 5 tips menjaga kesehatan Si Kecil saat latihan berpuasa:

1. Perkenalkan anak dengan puasa

Anak tak perlu dipaksa untuk berpuasa, Bunda. Agar menarik perhatian anak dalam berpuasa, Bunda dan keluarga harus membangun suasana yang bahagia di bulan Ramadan.

"Kalau anak melihat ekspresi keluarga bahagia saat Ramadan, anak tersebut akan tumbuh keinginan dengan sendirinya," ucap dr. Vallico.

Sebagai perkenalan, Bunda bisa menjelaskan sejumlah manfaat puasa yang bisa didapatkan oleh Si Kecil. Mulai dari menghindari obesitas, meningkatkan imunitas, menjaga kesehatan pencernaan, hingga membuat mereka jadi lebih disiplin dan mampu mengontrol emosi.

2. Makanan penahan lapar untuk anak

Ketika anak sudah mulai menujukan minat untuk ikut berpuasa, Bunda harus mengatur menu makan mereka dengan baik. Jangan sampai, anak justru kekurangan gizi dan menyebabkan mereka mengalami malnutrisi karena puasa.

Agar tidak mudah lapar, Bunda perlu persiapkan menu sahur dengan gizi seimbang. Sumber protein hewani seperti ayam, ikan, dan daging akan membuat anak tidak mudah lapar. Jangan lupa beri tambahan karbohidrat kompleks seperti sereal, kentang, gandum, dan jagung untuk sumber energi.

"Lalu serat seperti sayuran dan buah-buahan. Kemudian susu, juga membantu untuk menjaga perut tetap kenyang," tuturnya.

Dr. Vallico menjelaskan, makanan dengan gizi yang lengkap dan seimbang tak hanya membuat anak merasa kenyang dan tidak cepat lapar. Melainkan juga meningkatkan imunitas sehingga mampu menjaga kesehatan anak saat berpuasa.

"Makanan yang bisa meningkatkan gizi dan imunitas itu harus seimbang. Protein hewaninya cukup, vitamin dan mineral, itu ada di dalam buah dan sayuran. Karbohidrat juga diperlukan sebagai sumber tenaga baik. Tentunya nanti imunitas akan membaik dengan sendirinya," paparnya.

Jangan lupa pastikan anak beristirahat dengan cukup. Kemudian, ajak anak untuk sesekali berjemur dan mendapat sinar matahari untuk mengaktifkan vitamin D. Semua itu diperlukan untuk menjaga kesehatan anak selama puasa, Bunda.

Selain itu, Bunda juga perlu mengatur tata cara Si Kecil saat berbuka puasa. Baca di halaman berikutnya ya.

Saksikan juga video tentang cara menghadapi anak yang ketahuan membatalkan puasa:

[Gambas:Video Haibunda]


TATA CARA BERBUKA PUASA YANG BENAR

Child is eating vegetables. He is very happy.

Ilustrasi Anak Puasa / Foto: iStock

3. Tata cara berbuka yang benar

Jangan biarkan anak terlalu banyak minum dan makan ketika adzan baru saja berkumandang. Pertama-tama, ajarkan mereka untuk meminum air putih untuk memberi sinyal pada tubuh agar kembali memulai proses pencernaan.

Setelah itu, berikan anak makanan manis yang bersifat ringan seperti kurma yang disarankan oleh Rasulullah SAW. Makanan atau minuman manis dapat membantu menaikkan kadar gula setelah berpuasa. Meski begitu, hindari makanan atau minuman yang terlalu manis karena akan membuat perut cepat kenyang dan begah.

"Hindari juga minuman soda, kafein, dan minuman berperisa. Lebih baik pilih minuman dengan manis dan warna alami seperti jus buah," kata dr. Vallico.

"Pokoknya yang berlebihan itu tidak baik. Makan yang manis ringan dulu, lalu lanjut salat Maghrib, baru makan yang berat," sambungnya.

4. Jangan lupa olahraga, Bun

Selama berpuasa, Bunda boleh kok, mengajak Si Kecil berolahraga. Idealnya, seseorang yang berpuasa dapat melakukan olahraga sekitar satu jam sebelum berbuka. Hindari pula kegiatan yang terlalu banyak menguras energi agar tubuh tidak kaget.

Misalnya, Bunda bisa ajak mereka melakukan olahraga ringan seperti stretching. Atau, Bunda bisa mengajak Si Kecil melakukan permainan yang melibatkan berlari kecil dan menari.

5. Tanda anak harus membatalkan puasa

Puasa memang boleh dilakukan oleh anak-anak, namun Bunda harus aktif memantau kondisi mereka ketika berpuasa. Anak harus membatalkan puasa apabila mengalami kondisi tertentu.

Apabila anak terlihat lemas, pucat, mengalami dehidrasi, gangguan pencernaan, atau berkeringat dingin, segera ajak mereka berbuka dan beri cairan elektrolit. Kemudian, berikan makanan manis untuk kembali menaikkan kadar gula darah.

"Apalagi kalau anak mengalami demam, itu tandanya dia sudah harus dibatalkan dan cepat-cepat diberi cairan. Terutama yang mengandung gula dan elektrolit. Penurunan kesadaran, sulit dibangunkan, itu biasanya kadar elektrolitnya sudah turun," paparnya.

Apabila kondisi anak masih tak kunjung membaik setelah berbuka, segera bawa mereka ke dokter atau rumah sakit ya, Bunda. Jangan sampai kesalahan berpuasa justru membuat Si Kecil sakit.

Semoga Bunda dan Si Kecil menjalankan bulan Ramadan dengan sehat dan bahagia, ya.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda