Benarkah Ada Perbedaan Gerakan Janin Laki-laki dan Perempuan? Ini Penjelasannya

Bunda sedang hamil tapi belum tahu jenis kelamin bayi? Percaya atau enggak, gerakan janin diyakini bisa menentukan jenis kelamin bayi lho.

Banyak pendapat mengatakan, ada perbedaan mencolok saat ibu hamil anak laki-laki dan perempuan. Salah satunya adalah perbedaan gerakan janin laki-laki dan perempuan.

Gerakan janin

Janin mulai bergerak di dalam rahim sekitar usia kehamilan 7 minggu. Dalam ulasan di Jurnal Ultrasound in Obstetrics & Gynecology tahun 2006, dijelaskan bahwa gerakan ini dimulai ketika bayi secara perlahan bisa menekuk lehernya, Bunda.

Saat bayi tumbuh, secara bertahap mereka akan lebih aktif menunjukkan gerakan karena cegukan, menggerakkan lengan dan kaki, peregangan, menguap, dan mengisap jempol. Namun, ibu hamil tak akan merasakan gerakan yang lebih besar, seperti tendangan, sampai usia kehamilan 16 hingga 18 minggu.

Gerakan janin biasanya mulai muncul di trimester dua kehamilan. Setelah usia 26 minggu, gerakan ini akan dirasakan setiap hari.

"Gerakan janin biasanya dirasakan pertama kali pada usia kehamilan antara 18 sampai 22 minggu. Pada kehamilan kedua, gerakan bisa dirasakan lebih awal di usia kehamilan 14 atau 16 minggu," kata Dokter Obgyn di Los Angeles, Dr. Michele Hakakha, dilansir Parents.

Gerakan pertama janin akan terasa seperti getaran. Kemudian, gerakan ini menjadi lebih intens.

Mengutip Healthline, saat janin semakin besar, gerakannya juga akan semakin terasa. Bunda hamil mungkin mulai merasakan tendangan janin di akhir trimester kedua.

Memasuki trimester ketiga, pola gerakan janin sudah bisa diperhitungkan. Bayi dalam kandungan mungkin lebih aktif pada waktu-waktu tertentu, misalnya di siang atau malam hari.

Di trimester akhir ini, gerakan akan terasa lebih besar dan kuat. Hal ini disebabkan berat badan janin bertambah.

Janin dalam kandungan/ Foto: iStock

Perbedaan gerakan janin laki-laki dan perempuan

Sebagian besar penelitian menemukan, gerakan janin bukanlah prediktor yang dapat diandalkan untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Jadi, untuk memastikannya, Bunda perlu melakukan pemeriksaan USG ya.

Ada beberapa penelitian menjelaskan kaitan gerakan janin dan jenis kelamin bayi, Bunda. Ada dua studi longitudinal yang mengukur aktivitas janin pada beberapa waktu selama kehamilan.

Penelitian pertama dilakukan di Maryland dan Peru dan yang lainnya dari Belanda. Hasil penelitian tidak menemukan perbedaan pola aktivitas janin antara laki-laki dan perempuan.

Selain penelitian, ada pula pandangan-pandangan terkait gerakan janin pada bayi laki-laki dan perempuan. Nah, berikut telah HaiBunda rangkum, 2 pandangan populer tentang perbedaan gerakan janin laki-laki dan perempuan:

1. Aktif atau tidak janin bergerak

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Human Fetal and Neonatal Movement Patterns tahun 2001, menemukan bahwa anak laki-laki mungkin lebih banyak bergerak di dalam rahim daripada anak perempuan. Jumlah rata-rata gerakan kaki pada anak laki-laki jauh lebih tinggi dibandingkan dengan anak perempuan, terutama pada minggu ke-20, 34, dan 37.

Tetapi ukuran sampel penelitian ini kecil, yakni hanya 37 bayi. Pakar masih merasa ragu untuk mengklaim adanya hubungan antara jenis kelamin dan gerakan janin.

2. Lokasi gerakan janin

Selain soal gerakan, lokasi juga dipercaya dapat menentukan jenis kelamin bayi. Lokasi 'tendangan' diyakini bisa membedakan gerakan janin laki-laki dan perempuan, Bunda.

Melansir dari The Health Site, banyak yang percaya bahwa ibu hamil yang merasakan 'tendangan' sampai ke tulang rusuk, artinya hamil bayi perempuan. Sedangkan, 'tendangan' yang terasa lebih rendah di bagian perut menandakan bahwa bayi berjenis kelamin laki-laki.

Berdasarkan bukti anekdot, seorang perempuan di Filipina yang dibesarkan di Pacific Island menebak jenis kelamin anaknya dengan benar berdasarkan gerakan. Perbedaannya, gerakan janin laki-laki terasa di sisi kanan perut, sedangkan perempuan di sisi kiri perut ibunya.

Sayangnya, kedua hal tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya dari penelitian atau studi. Lokasi 'tendangan' janin bukan menentukan jenis kelamin, tapi posisi bayi dalam rahim.

Ulasan di NCT UK mengungkapkan, bayi dengan kepala menunduk cenderung bergerak lebih kuat di satu sisi dan ke arah atas baby bump. Sementara itu, beberapa bayi dengan kepala di bawah lebih suka merenggangkan kaki dan ini terasa seperti gerakan di kedua sisi baby bump.

Bayi dalam posisi sungsang pun bisa menunjukkan gerakan. Mereka biasanya lebih suka menendang di bagian bawah baby bump. Gerakan janin ini umumnya akan sangat terasa bila Bunda berbaring atau sedang tidak melakukan aktivitas apa pun.

Ilustrasi Cek USG/ Foto: Getty Images/FatCamera

Mengetahui perbedaan hamil anak laki-laki dan perempuan

Sejauh ini, belum banyak studi membuktikan tentang perbedaan mencolok hamil janin laki-laki dan perempuan. Untuk memastikan jenis kelamin bayi, Bunda dapat melakukan pemeriksaan medis.

Nah, selain USG, ibu hamil dapat menjalani skrining Non Invasive Prenatal Testing (NIPT) atau Nuchal Translucency (NT) Scan.

NIPT merupakan skrining genetik yang bisa dilakukan sekitar minggu ke-10 kehamilan. Jenis kelamin bayi dapat diketahui oleh dokter melalui pemeriksaan ini, Bunda.

Sedangkan, NT Scan merupakan pemeriksaan USG menyeluruh yang sering dilakukan dengan tes darah NIPT. Tes ini dilakukan sekitar minggu ke-12 kehamilan.

NT Scan menyaring berbagai penanda sindrom sindrom pada janin, termasuk sindrom down, trisomi 13, trisomi 18, atau kelainan kromosom lainnya. Melalui pemeriksaan ini, ibu juga bisa melihat jenis kelamin buah hatinya. Apakah Bunda sedang hamil anak laki-laki atau perempuan bisa dilihat secara lebih akurat.

Simak juga 9 tanda hamil dua bulan, dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]