haibunda-squad

Batasi Anak dengan Aturan Ketat, Mulai Usia Berapa? Psikolog Kasih Saran Nih Bun

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Jul 2022 16:34 WIB

Jakarta -

#HaiBunda Anak-anak memang perlu diajarkan disiplin sejak dini. Tapi sebenarnya perlu enggak sih, Bunda menerapkan aturan ketat di rumah? Apakah anak perlu diberikan kebebasan juga?

Namanya juga anak-anak, kadang ada saja kelakuannya yang bikin geregetan. Padahal, Bubun sudah berulang kali bilang nih, 'Kak, habis makan biskuit dibuang plastiknya ke tempat sampah ya...', 'Habis mainan dibereskan ke tempatnya ya, Kak'.

Ya begitu deh, kadang masih harus 'tarik urat' buat mengingatkan anak supaya lebih disiplin. Si Kakak masih suka lupa sama aturan-aturan di rumah. Kadang jadi berpikir juga, apa jangan-jangan Bubun yang kebanyakan aturan? He he heee...

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dikatakan Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Sani Budiantini, S.Psi., aturan bisa diperkenalkan sejak anak bisa berkomunikasi dua arah. Kalau anak masih terlalu kecil, Bunda bisa berikan aturan yang sangat sederhana, yang bisa dimengerti anak, dan sangat diperlukan.

"Tapi sebenarnya, kalau anak masih kecil, kita lebih banyak kasih apresiasi perilaku apa yang sudah dia lakukan dengan baik. Kalau kita terlalu banyak bilang 'jangan', anak bisa terpangkas kreativitasnya, anak juga jadi serba takut," ujarnya kepada HaiBunda.

Contohnya saat anak usia 2 tahun sudah bisa berbicara, ada fase eksplorasi di mana anak akan mencoba banyak hal. Bunda sebaiknya memberikan ruang yang aman untuk Si Kecil, daripada ruangan yang banyak benda berisiko sehingga anak tidak boleh ini dan itu.

"Jadi, lebih baik siapkan ruangan yang ramah anak, sehingga anak bisa bereksplorasi dengan baik tanpa harus kita bilang 'jangan'," tutur psikolog yang menjabat Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani ini.

Ia menambahkan, kalau terlalu banyak aturan apalagi anak masih usia balita, mereka malah bingung. Bunda disarankan memberi aturan yang mudah dimengerti dan tidak mengekang aktivitas anak. Misalnya, cuci tangan sebelum makan atau sikat gigi sebelum tidur.

"Kita tidak bisa menetapkan ekspektasi anak terlalu tinggi. Khawatirnya, orang tua kecewa dan anak tertekan," ucap Bunda Sani.

Nah, bagaimana kalau anak sering berbuat kesalahan atau kelalaian? Apakah Bunda perlu menghukumnya atau sebaiknya ditegur saja? Tanyakan langsung yuk ke Bunda Sani Budiantini, di acara HaiBunda Live Instagram @haibundacom, pada Selasa (19/7) mulai 19.00 WIB.

Dengan tema Kemerdekaan untuk Anak, di Mana Batasnya?, acara ini akan dipandu oleh Editor HaiBunda, Prita Daneswari. Bubun juga akan mengundang tamu spesial lainnya yakni Bunda Hulda Widi, Wakil Kepala SMP-SMA Sekolah Murid Merdeka.

Siapkan pertanyaan ya, Bunda! Jangan lupa pasang alarm juga yaaa...

Simak juga dalam video di bawah ini, curhatan Caca Tengker sebagai ibu dua anak dan kini jadi seorang psikolog:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT