Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

3 Hal Penting Feeding Rules Cegah Anak Susah Makan Ala Dr.Meta

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 10 Jan 2023 20:46 WIB

Asian baby girl refusing to eat food.tradition weaning
Ilustrasi Cegah Anak Susah Makan, Ini 3 Hal Penting Saat Terapkan Feeding Rules /Foto: Getty Images/iStockphoto/bat_sd

Nutrisi berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Namun, menyuapi Si Kecil menjadi salah satu tantangan tersendiri untuk orang tua. Tak sedikit yang mengalami kesulitan saat memberikan anak makan.

Anak idealnya sudah bisa diberikan MPASI sejak usia 6 bulan. Dalam tahap ini, Bunda harus memahami dan menerapkan feeding rules untuk melatih keterampilan anak makan dengan baik.

"Prinsip dasar feeding rules adalah untuk melatih anak mengenali sinyal lapar dan kenyang dalam dirinya sendiri," kata Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Meta Hanindita, Sp.A(K). dalam sesi Instagram Live HaiBunda, Selasa (10/1/23).

Feeding rules penting diterapkan sejak pertama kali Si Kecil mengonsumsi makanan. Dokter Meta memaparkan feeding rules terbagi menjadi tiga hal penting yang perlu diperhatikan.

1. Jadwal makan anak

Pertama adalah jadwal makan yang harus dibuat secara teratur dan konsisten. Hal ini dilakukan untuk membantu anak mengenali sinyal lapar dan kenyang pada tubuhnya.

Sama seperti orang dewasa, kita memiliki jam-jam tertentu untuk makan karena merasa lapar pada saat itu. Namun, anak-anak belum bisa mengenal sinyal tersebut sehingga membutuhkan jadwal makan teratur yang dibuat oleh orang tuanya.

"Perhatikan durasi makan anak. Tidak boleh lebih dari 30 menit karena hal itu tidak akan membuat porsi makannya bertambah, malah anak jadi tidak fokus makan. Di-cut saja kalau sudah lebih 30 menit, itu sudah paling maksimal. Kalau diperpanjang, dia akan kesulitan mengolah makanan dengan baik dan jadi risiko malnutrisi," ungkap dr Meta.

Bunda bisa menyesuaikan jadwal makan anak sesuai dengan usianya. Bayi 6 bulan biasanya memiliki kapasitas lambung lebih kecil, sehingga lebih cepat lapar sekitar 2 jam. Sementara anak 1-3 tahun bisa makan dengan durasi jeda lebih panjang sekitar 3-4 jam.

2. Lingkungan di sekitar anak saat makan

Selain jadwal, Bunda juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar anak. Pastikan anak mengonsumsi makanannya di lingkungan yang tepat.

Anak sebaiknya dihindari dari berbagai distraksi di sekitarnya. Oleh karena itu, tak dianjurkan mengajak anak makan sambil dibawa jalan-jalan atau sambil menonton televisi.

"Tidak boleh ada distraksi seperti nonton YouTube, nonton TV, atau naik odong-odong. Makan dan bermain adalah dua hal berbeda dan tentu saja akan terasa lebih menarik mainnya. Jadi dia malah akan fokus pada distraksi sehingga tidak fokus makan. Mereka belum bisa multitasking," ujar dr Meta.

"Jika diteruskan, lama-kelamaan distraksi itu akan membuat dia bosan dan dia harus cari distraksi yang baru," imbuhnya.

Anak yang tidak fokus makan akan membuat makanan jadi lebih lama dikonsumsi. Mereka akan terbiasa mengemut, bahkan melepeh makanan. Mereka tak bisa lagi mengenali sinyal lapar dan kenyang pada tubuh.

Lanjutkan membaca di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang tips menghadapi anak picky eater:

[Gambas:Video Haibunda]



PROSEDUR MAKAN YANG BENAR

toddler girl eating  healthy  vegetable sitting on high chair beside a dinner table at home

Ilustrasi Anak Makan/Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image

3. Prosedur anak makan

Hal ketiga adalah mengenai prosedur makan. Penting untuk menyuapi anak makan dalam posisi duduk tegak. Bunda bisa menggunakan baby chair. Cara ini akan melatih keterampilan otot dan saraf ketika mereka makan sehingga membuat mereka lebih mudah menelan.

"Stabilitas postur leher dan tulang belakang dipengaruhi dengan duduk tegak saat makan. Kalau digendong posturnya jadi tidak stabil. Menelan saja jadi sulit, yang ada nanti dilepeh dan tidak mau makan karena sebetulnya dia kesulitan makan," tutur dr Meta Hanindita.

Bunda dapat mengajak Si Kecil makan bersama di meja makan. Pada dasarnya, anak akan mencontoh orang dewasa di sekitarnya. Sebagai stimulasi, Bunda yang sedang menyuapi anak bisa memberikan sendok agar dia bisa ikut menyendok makanannya sendiri.

"Saat disuapi, bayi juga diberikan makanan seperti finger food yang bisa dipegang sendiri di tangannya. Berikan juga sendok untuk dipegang," kata dr Meta.

Dokter Meta menambahkan Bunda juga harus menyesuaikan tekstur makanan sesuai usia anak. Hindari finger food pada anak di bawah usia 8 bulan. Bayi 6-8 bulan dianjurkan mengonsumsi makanan berupa bubur dengan tekstur halus.

Banner 11 Resep Tanpa Minyak & Santan

Tanpa menerapkan feeding rules, Bunda akan lebih kesulitan menyuapi anak makan. Mereka jadi kesulitan mengenali sinyal tubuhnya sendiri. Beberapa anak bahkan tidak merasa lapar sama sekali, Bunda.

Hal ini akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang Si Kecil di kemudian hari. Ada banyak risiko seperti sulit naik berat badan, gizi buruk, hingga stunting jika anak mengalami gangguan makan.

"Apabila sudah terlanjur susah makan biasanya harus mendapatkan resep dokter berupa susu tinggi kalori untuk mengejar keterlambatan tumbuh. Ini harus masuk bagaimana pun caranya, bisa dibuat jadi pudding atau es krim. Atau pada kasus lebih parah bisa dilakukan pemasangan selang oleh dokter," ujar dr Meta.


(anm/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda