Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ketahui Perbedaan GTM dan Picky Eater, Seperti Apa Cara Mengatasinya?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 30 Nov 2022 12:26 WIB

toddler girl eating  healthy  vegetable sitting on high chair beside a dinner table at home
Ilustrasi Beda GTM dan Picky Eater/Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image

Si Kecil sedang dalam masa menolak makanan yang Bunda berikan, ya? Wah, bisa jadi mereka sedang melakukan gerakan tutup mulut atau GTM, nih.

GTM merupakan istilah yang biasa digunakan untuk mengartikan mogok makan pada anak. Hal ini umumnya terjadi ketika Si Kecil sudah dikenalkan pada makanan padat.

Kalau anak melakukan GTM dalam beberapa hari, Bunda tidak perlu khawatir. Namun, ketika Si Kecil melakukan GTM selama berminggu-minggu, Bunda perlu mencari tahu penyebab dan solusinya.

Selain GTM, ada juga istilah picky eater, Bunda. Namun, hal ini berbeda dengan GTM, ya. Seperti apa perbedaannya?

Perbedaan picky eater dan GTM

Picky eater biasanya dilakukan pada anak usia 1 hingga 3 tahun. Ini merupakan hal normal karena anak yang picky eater hanya menolak untuk makan salah satu dari kelompok makanan. Artinya, mereka masih menyukai jenis makanan lainnya.

Hal ini turut diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak, Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp.A (K), MPH. Anak yang menolak satu jenis makanan tetap bisa tumbuh dengan baik dan cerdas.

"Misalnya, di kelompok karbohidrat, anak tidak mau makan nasi kemudian membuat Bunda cemas. Padahal, tidak ada aturan kalau kita harus makan nasi setiap harinya. Nasi masih bisa diganti dengan sumber karbohidrat lain seperti jagung, sagu, dan roti," katanya pada HaiBunda, belum lama ini.

"Anak tetap dapat tumbuh baik dan cerdas. Ingat, Bunda, yang tidak boleh adalah ketika tidak makan karbohidrat sama sekali," lanjutnya.

Tak hanya itu, Aryono menjelaskan bahwa picky eater ini bisa menjadi salah satu penyebab anak melakukan GTM. Terutama jika anak kerap diberikan susu secara terus menerus.

"Pemberian susu terus-menurus saat anak GTM juga bisa mengakibatkan picky eater. Susu bukan lagi pelengkap, melainkan masuk ke dalam kelompok menu empat bintang. Sehingga apabila hanya diberikan susu saja, akan timpang dengan tiga kelompok lainnya yaitu karbohidrat, protein, buah, dan sayuran," imbuhnya.

Lantas bagaimana cara terapi dan mengatasi picky eater ya, Bunda? Simak selengkapnya di laman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video cara mengatasi GTM pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



BIARAKAN ANAK MEMBANTU DI DAPUR

Little baby boy refuses to eat because eating full or not like food. Baby feeding problems concept

Ilustrasi Beda GTM dan Picky Eater/Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal

Cara mengatasi dan terapi anak picky eater

Ada banyak cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi anak yang alami picky eater. Melansir dari laman WebMD, berikut ini beberapa deretnya:

1. Sajikan makanan dalam porsi kecil

Pernahkah Bunda mengalami Si Kecil pilih-pilih makanan karena terlalu banyak mengonsumsi jus di siang hari? Terlalu banyak minum yang mengandung banyak kalori rupanya membuat Si Kecil melewatkan waktu makan.

Karena itu, Bunda sebaiknya tahu anak usia 1-6 tahun, konsumsi jus dibatasi dua sampai tiga ons per hari atau setara dengan 1/2 sampai 3/4 cangkir. Jus juga tidak perlu lagi ditambahkan gula.

Banner tanda ASI masuk paru-paru bayi

2. Biarkan anak membantu di dapur

Mengajak anak ikut serta di dapur dapat membantu Bunda mengetahui kesukaan Si Kecil. Melibatkan Si Kecil di dapur juga bisa meningkatkan potensi untuk memakan apa yang ada di piringnya.

Karena itu, ketika di dapur, ada baiknya Bunda mengajak Si Kecil untuk membantu mengupas kacang, menggulung adonan, mencuci sayuran, ataupun melakukan kegiatan mudah persiapan memasak lainnya.

3. Hindari junk food

Tak hanya bagi orang dewasa, junk food juga sangat menggoda bagi anak. Namun, Bunda harus ingat bahwa junk food dapat membuat anak menjadi ketagihan.

Junk food mengandung penyedap rasa dalam jumlah banyak. Biasanya, jika sudah terjebak mengonsumsi junk food, Si Kecil akan kurang berselera dengan makanan yang hambar atau kurang bumbu.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda