haibunda-squad

4 Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Karakter Anak Menurut Psikolog

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 13 Jun 2023 18:06 WIB

Jakarta -

Mengasuh anak memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Setiap orang tua pun mempunyai pola asuh yang berbeda satu dengan yang lain.

Ada banyak pola asuh yang biasa diterapkan oleh para orang tua, Bunda. Meski begitu, setiap pola asuh memiliki aturan dan dampak yang berbeda-beda pada anak.

Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Belinda Agustya, M.Psi., Psikolog, pola asuh biasanya dilihat dari dua aspek penting. Keduanya adalah bagaimana orang tua memberikan batasan serta kasih sayang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pola asuh dilihat dari dua aspek. Yang pertama dilihat dari mana orang tua menunjukkan kasih sayang, dan yang kedua dilihat dari bagaimana orang tua memberikan boundaries atau batasan atau kontrol kepada anak," katanya dalam Instagram Live bersama HaiBunda, Selasa (13/6/2023).

Jenis pola asuh yang diterapkan pada anak

Menurut Belinda, ada beberapa pola asuh yang kerap diterapkan pada anak dan bisa dikembangkan menjadi jenis pola asuh lainnya. Berikut ini deretannya:

1. Pola asuh otoriter

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang kerap diterapkan pada orang tua zaman dahulu, Bunda. Anak yang diasuh dengan pola asuh ini akan mendapatkan banyak batasan dan perintah, tetapi lebih sedikit kasih sayang.

"Angkatan yang diasuh dengan pola asuh otoriter lebih banyak batasannya atau arahan (yang diberikan) hanya satu arah sifatnya. Tapi kasih sayangnya itu agak minim. Itu otoriter," ungkap Belinda.

Jika Bunda dan Ayah termasuk orang tua yang menerapkan pola asuh ini, tidak ada kata terlambat untuk segera mengubah pola asuh. Meski begitu, anak yang sudah lebih besar mungkin perlu lebih banyak usaha untuk mengubah sifatnya.

Belinda menjelaskan anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter memiliki lebih sedikit tingkat percaya diri dan mudah minder. Selain itu, mereka juga takut mengambil keputusan.

"Dampaknya terlihat enggak pedean, minder, atau takut-takutan kalau mengambil keputusan. Tapi ada juga kebalikannya. Istilahnya agresif karena dia biasa melihat orang tuanya tidak ada tawar menawar jadi dia melihat orang tuanya 'keras'," papar wanita yang berpraktik di Klinik Utama Rainbow Castle dan RS Sari Asih Ciputat ini.

2. Pola asuh permisif

Pola asuh permisif merupakan pola asuh yang biasanya menghasilkan anak yang bersifat manja, Bunda. Bukan tanpa alasan, orang tua yang mengadopsi pola asuh ini memberikan lebih banyak kasih sayang dibanding batasan.

Menurut Belinda, anak yang diasuh dengan cara ini biasanya tumbuh menjadi anak yang sulit dikontrol. Jika keinginannya tidak dipenuhi, anak menjadi lebih mudah tantrum dan sulit menerima kekecewaan.

"Biasanya mereka jadi agak sulit mengontrol dirinya. Cenderung kalau pengennya A, harus dipenuhi. Dan ketika enggak dapat, mereka cenderung mudah tantrum pada anak yang usianya lebih kecil atau mudah kecewa saat sudah besar. Anak-anak sulit menerima kekalahan dan sulit menerima kekecewaan," jelas Belinda.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat jenis pola asuh lainnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Intip lagi video nunchi parenting ala Korea berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT