HaiBunda

KEHAMILAN

Nutrisi Penting Ibu Hamil Agar Janin Bebas dari Risiko Kecacatan

Usman Hadi   |   HaiBunda

Kamis, 07 Sep 2017 07:03 WIB
Nutrisi penting ibu hamil/ Foto: Ari Saputra
Sleman - Bagi ibu hamil, pemenuhan berbagai nutrisi itu penting banget. Jadi jangan sampai mengabaikan dan akhirnya malah kekurangan ya, Bun, soalnya dampaknya krusial banget.

Seperti disampaikan Ketua Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, Profesor Dr Toto Sudargo, bila kebutuhan yodium tidak tercukupi, bisa membahayakan janin dalam kandungan. Bahkan saat dilahirkan, bayi terancam idiot.

"Kalau kekurangan yodium (pada ibu hamil) bisa menyebabkan janinnya idiot, kerdil, tidak cerdas, bisa cacat, bahkan bisa menyebabkan keguguran," kata Prof Toto selepas talkshow Pengaruh Malnutrisi Yodium dan Zat Besi pada Kecerdasan di Gedung Perpustakaan FK UGM, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.


Selain kebutuhan yodium tercukupi, kata Prof Toto, seorang ibu hamil juga harus cukup mengonsumsi makanan yang mengandung makronutrien dan mikronutrien. Bila tidak, risikonya bisa berbahaya terhadap pertumbuhan janinnya.

Baca juga: Kondisi Ini Dipercaya Jadi Tanda Hamil Bayi Perempuan

"Makronutrien itu seperti karbohidrat, protein, lemak. Mikronutrien selain yodium, ya seperti FE (zat besi), asam folat dan lainnya. Itu dalam kehamilan wajib ada di dalam makanan," imbuh ahli gizi UGM ini.

Di antara kandungan gizi tersebut, menurut Prof Toto salah satu yang terpenting bagi ibu hamil adalah yodium dan zat besi. Bahkan bagi ibu hamil, konsumsi zat besi bisa meningkat sampai dua kali lipat dari biasanya lho.

"Kalau untuk ibu hamil (kebutuhan zat besi) dua kali lipat dari normal, menjadi 120 miligram per hari. Risikonya kekurangan zat besi pada ibu hamil bisa menyebabkan anemia. Padahal anemia pada ibu hamil sangat berbahaya sekali, karena bisa menyebabkan keguguran, (janin) yang lahir mati, anaknya tidak cerdas," paparnya.

Ketua Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, Professor Dr Toto Sudargo/ Foto: Usman Hadi


Prof Toto mengakui prevalensi kasus kekurangan yodium dan zat besi, termasuk pada ibu hamil di Indonesia secara bertahap menurun. Tapi, Bun, kalau dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya, kasus anemia di Indonesia masih tergolong tinggi nih.

Menurutnya, tingginya kasus anemia di Indonesia disebabkan karena beberapa hal. Pertama, karena faktor kurangnya pengetahuan tentang gizi. Kedua, perilaku memilih bahan makanan yang keliru. Ketiga, ketidakpedulian keluarga terhadap kesehatan ibu hamil.

Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan Saat Ibu Hamil Hendak Makan Daging Kambing

"Padahal seorang ibu hamil yang terkena anemia, secara fisik itu tidak kelihatan," tuturnya.

Selain itu, program membagikan tablet FE ke remaja putri juga kurang optimal. Sehingga banyak remaja putri, wanita usia produktif, dan ibu-ibu hamil yang terkena anemia. "Mungkin saja program memberikan tablet FE (zat besi) kepada remaja putri tidak maksimal. Artinya tablet FE-nya sampai ke tangan mereka, tapi tidak dikonsumsi," pungkas Prof Toto. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK