Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penjelasan Ilmiah di Balik Fenomena 'Ngidam' Saat Hamil

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 25 Aug 2017 09:08 WIB

Ngidam nggak sekadar masalah psikologis, Bun. Tapi, ada penjelasan ilmiah di baliknya.
Ilustrasi ngidam saat hamil/ Foto: Ari Saputra
Jakarta - Waktu hamil sebagian besar dari kita pasti pernah ngidam, ya kan Bun? Selama ini mungkin kita menganggap kalau ngidam cuma terkait kondisi psikologis. Malah nggak sedikit dari kita percaya mitos 'nanti kalau ngidamnya nggak keturutan, anaknya ngences, lho' hayo.. siapa yang percaya mitos ini? Hi hi hi. Tapi tahu nggak Bun kalau ada penjelasan ilmiah di balik fenomena ini.

Jadi menurut Dr. Med. dr. Damar Prasmusinto SpOG(K) yang kerap disapa dr Damar, teori pertama tentang ngidam adalah teori perlindungan untuk ibu dan janin.

"Semua makhluk hidup kan dirancang memiliki daya tahan tubuh. Jadi, semua benda asing akan ditolak dari tubuh. Nah, tapi karena kuasa Tuhan ketika ada janin di dalam tubuh ibu, janin itu nggak dikeluarkan. Akhirnya terjadi yang namanya morning sickness. Ketika mual, otomatis muntah dan bunda kekurangan nutrisi. Penurunan nutrisi inilah yang menyebabkan bunda ngidam," papar dr Damar dalam acara Festival Ngidam SGM Bunda di Suasana Restaurant, Aston Hotel Kuningan Suites, Jakarta, baru-baru ini.

Baca juga: Sedang Hamil? Ketahuilah Fakta dan Mitos Seputar Ngidam

Teori selanjutnya yakni bahwa ngidam menekan pembentukan jaringan tubuh ibu dan janin. Selama kehamilan, pastinya ada perubahan tubuh, Bun. Tentunya, butuh nutrisi untuk membantu sel-sel di tubuh kita membentuk jaringan baru di dalam maupun di janin seperti jaringan lemak, jaringan penyusun kelenjar susu, dan jaringan penyusun plasenta.

"Teori yang terakhir, ngidam karena hamil berhubungan dengan perubahan Peptida Opioid Endogen (POE). Biasanya saat ngidam kadar POE dalam tubuh ibu hamil meningkat. POE ini berhubungan kuat dengan asupan makanan. Nggak cuma POE yang meningkat, beta endorfin dan met enkafelin pun meningkat. Hal ini memicu ibu hamil cenderung menginginkan makanan yang bisa memuaskannya," kata dr Damar.

Baca juga: Bukan Ngidam Tak Keturutan, Ini Penyebab Ngiler yang Sebenarnya

Nah, teori di atas ini merupakan paparan ilmiah yang menjelaskan terjadinya ngidam. Dan sebenarnya, pasti masih ada alasan ilmiah lain yang bisa bikin ibu hamil ngidam.Tapi, perlu diingat ya, dr Damar bilang, ngidam itu boleh asal jangan ngidam makanannya yang itu-itu aja. Soalnya, Bunda kan juga butuh asupan nutrisi yang cukup.

"Jika 'modal' dalam artian asupan nutrisi tercukupi, maka risiko anak lahir dengan berat badan rendah bisa berkurang dan risiko kena penyakit pun kecil," pungkas dr Damar.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2013, angka bayi kecil (berat badan di bawah 2.500 gram) yang dilahirkan di Indonesia mencapai 10,2 persen. Sedangkan bayi lahir pendek (panjangnya kurang dari 48 cm) mencapai 20,2 persen. Angka tersebut menandakan bahwa masih banyak ibu hamil yang kekurangan nutrisi.

Kekurangan nutrisi tersebut bisa disebabkan pola makan selama hamil yang nggak bergizi dengan porsi yang belum tentu seimbang sesuai kebutuhan bunda dan si kecil. Untuk itu, perlu adanya kontrol pola konsumsi dan pemahaman tentang nutrisi yang tepat di saat hamil, termasuk saat Bunda ngidam. (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda