Jakarta -
Kehamilan merupakan suatu anugerah terindah bagi pasangan yang telah menikah. Setiap kehamilan sebenarnya punya cerita tersendiri. Apalagi jika ini merupakan kehamilan pertama.
Nah, terkadang ada beberapa ibu
hamil yang merasakan perbedaan secara fisik dan psikologis ketika hamil. Beberapa keluhan seperti sakit punggung, nyeri pinggang belakang dan sebagainya juga dialami.
Untuk meredakan keluhan-keluhan selama kehamilan, para bunda pun mencari-cari cara. Misalnya bunda bernama Annisa ini memilih mengikuti kelas yoga untuk meredakan backpain atau sakit punggungnya.
Baca juga:
Mengenal Doula, sang Pendamping Persalinan
"Saya ikut kelas (yoga) sejak usia kehamilan 24 minggu dan ikut karena ada backpain gitu, memang dari sebelum hamil udah ada backpain tapi ketika hamil makin berasa dan nggak nyaman. Akhirnya cari info bahwa yoga bisa ngurangin backpain, jadi ikut karena lebih ke ingin ngurangin rasa backpain itu sih," kata perempuan yang akrab disapa Icha ini, saat ditemui di Pro V Clinic Holistic Health Care, Permata Hijau Selatan DKI, Kebayoran Lama, Selasa (31/10/2017).
Icha menjelaskan, ketika perut membesar, tulang punggung semakin tertarik dan rasa nyeri yang ia rasakan makin menjadi. Nah, yoga yang dijalaninya ternyata sangat memberi manfaat.
"Setelah 3 kali ikut kelas (yoga) badan jauh lebih enak sih, karena sebelumnya jarang olahraga jadi berasa fit sekarang," sambungnya.
Dian dan Sharah, ibu hamil lainnya, juga punya keluhan saat hamil. Mereka sama-sama mengalami sakit pinggang dan nyeri punggung ketika
hamil.
"Kalau saya mulai berasa sakit pas hamil, dari posisi tiduran ke duduk itu sakit banget area pinggang ke paha. Nah, ikut yoga ketika usia kehamilan 24 minggu, sejak ikut yoga memang jadi mendingan sih," ungkap Dian yang usia kehamilannya memasuki 30 minggu.
Dian mengatakan setelah mengikuti 3 kali yoga, tubuhnya juga lebih terasa ringan dan sakit di pinggangnya perlahan menghilang.
Sedangkan Sharah mengikuti yoga ketika usia kehamilannya genap 20 minggu. Ide ikut prenatal yoga ini sebenarnya dari dokter kandungannya.
"Saya juga baru ketika hamil ngalamin backpain, area punggung ke bawah sakit. Paling berasa pas pagi. Apalagi kalau malam sebelumnya saya habis jalan, ketika bangun saya suka lupa kalau udah hamil. Nah, kadang bangun tuh suka nggak pelan-pelan, he-he-he," ungkap Sharah.
Baca juga:
Begini Peran Doula Saat Ibu Hendak Melahirkan
Sharah mengatakan ada satu momen ketika ada benda jatuh dan setelah dia mengambil barang tersebut, dia kesulitan untuk berdiri lagi. Dari situlah ia mulai ikut yoga. Ia pun mengikuti kelas yoga seminggu 2 kali dan ia kadang melakukan gerakan yoga di rumah.
Icha (kiri), Dian (tengah), Sharah (kanan) Foto: Instagram/jamilatus.sadiyah |
Sharah mengaku merasakan banget perbedaan pada tubuhnya setelah yoga. Sakit dan nyeri mulai berkurang, malah hilang lho. "Sekarang keluhannya udah beda lagi, kayak begah dan otot di pinggir perut agak sakit. Ini mau dikonsulin lagi sih," sambung Sharah.
Baik Icha, Dian maupun Sharah berharap nantinya bisa melahirkan secara normal. Namun sebagai calon ibu baru, pasti mengalami dong yang namanya deg-degan menjelang proses melahirkan. Apalagi ada kekhawatiran harapan melahirkan secara normal tidak terwujud.
Tapi dengan kegiatan yoga yang mereka ikuti, ada hal-hal positif terkait psikologi yang mereka dapatkan. "Secara psikologis jadi lebih tenang, lebih siap, jadi lebih positif dan tahu banyak info tentang segala hal kelahiran normal. Jadi lebih percaya diri juga sih buat persalinan nanti," tutur Icha yang saat ini usia kehamilannya sudah 33 minggu.
Hal positif lain yang didapat, dengan ikut kelas yoga ini, para bunda ini punya banyak teman yang 'senasib'. Mereka pun bisa berbagi cerita dan pengalaman, juga perasaan-perasaan ibu hamil lainnya. Malah, mereka juga punya grup chat sendiri, jadi komunikasi nggak sebatas di kelas yoga saja, Bun.
Terkadang di kelas tersebut, suka mendatangkan orang yang dulu ikut yoga namun sudah melahirkan.
"Nanti orang itu cerita gimana pengalamannya setelah ikut yoga dan apa manfaatnya ketika
persalinan, jadi banyak tahu juga sih," ucap Sharah.
"Banyak banget sharing sih kayak gimana atur napas ketika ngelahirin, gimana ngobrol sama dedek bayinya supaya bisa keluar (rahim) lancar. Kami juga diminta nulis surat ke dedek bayi dan suami supaya nanti bisa dibaca lagi," timpal Dian yang usia kandungannya sudah masuk 30 minggu.
Baca juga:
Menjadi Doula Membuatku Terlahir Kembali (Nurvita Indarini)