Jakarta -
Pernah dengar kabar ada ibu yang sampai waktunya melahirkan nggak sadar kalau sedang
hamil karena masih menstruasi? Kabar ini memang beberapa kali diwartakan media asing.
Tapi apakah benar-benar bisa ya ibu
hamil mengalami menstruasi? Kata American Pregnancy Association, kalau tampon berisi darah, maka ini indikasi bahwa kita mungkin tidak hamil. Kalau kemarin sempat nggak menstruasi beberapa bulan, mungkin karena nggak teratur aja sih menstruasinya.
dr Irfan Mulyana Mustofa, dokter kandungan di RSUD Leuwiliang Bogor, juga berpendapat seorang perempuan nggak akan menstruasi ketika hamil. "Menstruasi adalah pertanda bahwa seorang wanita tidak
hamil," tegas dr Irfan ketika berbincang dengan detikHealth.
Kimberly Dishman, MSN, WHNP-BC, RNC-OB, menjelaskan di situs Healthline, menstruasi itu peristiwa bulanan yang terjadi sebagai pengganti sel telur yang dibuahi. Telur dilepaskan sebulan sekali dari indung telur. Bila tak dibuahi, telur bergerak keluar dari rahim dan mengalir melalui vagina sebagai darah menstruasi.
Perdarahan selama menstruasi itu "normal" dan seringnya dimulai dengan berwarna cerah, kemudian menjadi berwarna merah gelap. Menjelang akhir, jumlahnya makin sedikit dan warnanya kembali cerah.
Jadi sekali lagim Bun, tidak mungkin kita menstruasi saat hamil. Kalaupun ada darah yang keluar selama hamil, mungkin itu bercak yang biasanya berwarna pink muda atau cokelat tua.
Sangat nggak mungkin mengalami menstruasi saat hamil. Karena itu kalau memang benar-benar kita hamil, Bun, jangan abaikan pendarahan sekecil apapun.
Sebanyak 25 hingga 30 persen perempuan mengalami pendarahan di trimester awal kehamilannya. Penyebabnya macam-macam. Apa saja?
1. Pendarahan ImplantasiIni terjadi di awal kehamilan, bahkan mungkin sebelum kita tahu sedang hamil. Pendarahan jenis ini terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi masuk ke dalam rahim, biasanya terjadi di sekitar waktu menstruasi.
Saat mengalami pendarahan implantasi terkadang ibu hamil keliru, dengan menyangkanya sebagai menstruasi. Kalau pendarahan implantasi sih biasanya ringan banget, hanya berupa bercak darah saja.
2. Perubahan pada ServiksTak lama setelah tahu hamil, kita mungkin juga mengalami bercak dari perubahan serviks. Jika tidak ada infeksi, hal ini tidak perlu dikhawatirkan sih, Bun.
3. Infeksidr Gde Suardana, SpOG, dari RSAB Harapan seperti dikutip dari detikHealth mengatakan infeksi pada ibu hamil bisa menyebabkan janin tidak berkembang. Infeksi bisa karena bakteri, virus, ada juga karena faktor nutrisi, makanan, dan bisa disebabkan oleh penyakit-penyakit lain.
4. Kehamilan MolarKehamilan molar atau yang sering disebut 'mol' adalah penyebab langka perdarahan awal. Kehamilan molar diakibatkan pertumbuhan jaringan yang abnormal, bukan pertumbuhan embrio.
5. Kehamilan EktopikKehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim. Tuba falopi biasanya menjadi faktor utama terjadinya kehamilan ektopik yang terjadi pada satu dari 60 kehamilan.
6. Tanda Awal KeguguranPendarahan bisa jadi tanda keguguran tapi tidak serta merta keguguran langsung terjadi.
Jangan tunda ke dokter ya, Bun, kalau pendarahan juga disertai dengan beberapa gejala seperti:
1. Kram parah atau sakit perut
2. Sakit punggung
3. Pingsan atau kehilangan kesadaran
4. Kelelahan
5. Sakit bahu
6. Demam
7. Perubahan keputihan
8. Mual dan muntah yang tidak terkendali
9. Perdarahan juga jauh lebih berat, tidak seperti bercak semata.
Jika gejala tersebut parah atau tidak hilang, dan kehamilan sudah masuk trimester kedua atau ketiga, segera dapatkan perawatan di tempat ya. Kata Kimberly, pendarahan di luar trimester pertama biasanya pertanda ada sesuatu yang salah. Terlepas dari apakah pendarahan pada trimester kedua dan ketiga itu ringan atau berat, dengan atau tanpa gejala lain. Kita perlu menghubungi dokter apabila mengalaminya.
(Nurvita Indarini)