Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kasus Ini Bisa Jadi Pelajaran Saat Hendak Jalani Bayi Tabung

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Sabtu, 21 Apr 2018 11:04 WIB

Dari sebuah kasus, ada pelajaran yang bisa kita ambil.
Kasus Ini Bisa Jadi Pelajaran Saat Hendak Jalani Bayi Tabung/Foto: thinkstock
ottawa, kanada - Saat menjalani proses bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) pasti pasutri ingin metode ini berhasil sampai akhirnya si istri hamil. Nah, ada sebuah kasus yang bisa jadi pelajaran buat pasangan yang hendak menjalani prosedur bayi tabung nih, Bun. Ya, agar kita lebih hati-hati dan nggak sembarangan menjalani metode bayi tabung. Lakukan hanya di tempat yang tepercaya dan memiliki reputasi bagus ya, Bun.

Ada seorang dokter kesuburan di Kanada yang dilaporkan memakai spermanya sendiri untuk menginseminasi 11 kliennya. Si dokter bernama dr Norman Barwin dari Ottawa Hospital's General Campus. Di tahun 2016, sebuah keluarga udah menggugat dr Norman dengan tuduhan dr Norman sudah memakai spermanya sendiri untuk proses bayi tabung yang dia tangani di tahun 1990, bukan pakai sperma suami si klien.

Sudah pasti, tuduhan memakai sendiri spermanya untuk proseddur IVF klien dilakukan dr Norman tanpa persetujuan klien. Dilaporkan firma hukum Ottawa Nelligan O'Brien Payne, awalnya ada dua gugatan dengan kasus sama tapi ternyata makin banyak lagi, Bun, klien yang merasa dirugikan dengan perbuatan dokter ini.



"Ada pelanggaran kepercayaan yang sangat besar. Apalagi dalam penyellidikan hasil DNA menunjukkan 11 anak dari prosedur bayi tabung yang ditangani dr Norman adalah anak biologis dr Norman. Saya menangani kasus ini karena panggilan hati. Banyak orang tua menunjukkan keberanian luar biasa dan mencoba yang terbaik meski kenyataannya ini sangat sulit," kata Peter Cronyn, salah satu pengacara penggugat, dikutip dari The Guardian.

Bahkan ya, Bun, ada 51 pasangan lainnya yang melaporkan DNA sang anak nggak memiliki kemiripan dengan ayah kandungnya. Nah, dalam 16 kasus ini, DNA si anak nggak cocok dengan DNA ayah biologisnya. Sementara itu, 35 anak lain yang spermanya berasal dari donor sperma nyatanya DNA-nya nggak cocok dengan si donor sperma. Terkait hal itu, pengacara dr Norman belum mau berkomentar.

Davina dan Daniel Dixon adalah salah satu yang megaku menjadi korban dr Norman. Di tahun 1989 mereka konsultasi dengan dr Norman dan prosedur bayi tabung pun dilakukan. Kemudian, Davina hamil dan melahirkan anak perempuan yang dikasih nama Rebecca. Tapi, tes DNA Rebecca nggak menunjukkan bahwa dia anak biologis dari Daniel. Terlebih ada beda mencolok di warna bola mata Rebecca dan orang tuanya.

"Saya hanya ingat gelombang shock mengguncang tubuh saya. Hal ini bukan sesuatu yang bisa dibayangkan," kata Rebecca pada Canadian Broadcasting Corporation. DNA Rebecca kemudian dibandingkan dengan wanita lain, Kat Palmer, yang merupakan anak dari prosedur bayi tabung yang dibantu dr Norman.

Kata Kat, di tahun 2015 dr Norman pernah memberi tahunya bahwa dia adalah ayah kandung gadis itu. Nah, hasil DNA Kat dan Rebecca menunjukkan mereka punya DNA yang sama kalau ditilik dari garis keturunan ayah, Bun. Dari apa yang dialami Rebecca berharap akan lebih banyak 'korban' yang maju dan berani menggugat dr Norman.



Rebecca sendiri kaget ternyata dia punya 10 saudara dari kasus yang menimpanya ini, Bun. Apa yang dilakukan dr Norman memang cukup mengguncang Ottawa. Apalagi mengingat dr Norman cukup berprestasi di bidang kesehatan reproduksi perempuan. Walaupun saat ini izin praktik dr Norman sudah dibekukan sementara sejak dia mengaku memakai spermanya untuk empat prosedur bayi tabung kliennya.

Bayi tabung memang alternatif yang bisa dipilih pasangan suami istri yang sudah lama menunggu hadirnya momongan, tapi akan lebih baik kalau kita tahu caranya nih, Bun, biar lebih hati-hati. Dr dr H Amang Surya P SpOG mengatakan, indikasi yang mendorong pasangan untuk melakukan bayi tabung bisa berasal dari suami maupun istri.

Tahapan bayi tabung antara lain dengan menentukan kualitas dari benih kedua pasangan, baik suami maupun istri. Di klinik tempatnya berpraktik, Morula IVF Surabaya, sudah ada teknologi untuk 'menengok' kualitas sperma dari kondisi fisiknya nih, Bun. Teknologi yang dimaksud adalah IMSI alias Intracytoplasmic Morphologically Selected Sperm Injection.

"Dengan mikroskop biasa itu sperma keliatan mulus kepalanya dan hanya bisa dibesarkan 200-400 kali, tapi dengan IMSI ini pembesarannya bisa 6.000 kali. Keuntungannya, kita bisa mengambil sperma yang betul-betul bagus secara morfologi atau bentuknya," terang dr Ali Mahmud, SpOG(K)

Ayah dan Bunda perlu tahu nih, sperma yang baik bukan hanya yang bentuknya bagus tetapi juga memiliki pergerakan atau mampu 'berenang' dengan cepat. Selain itu juga mampu menghasilkan embrio yang bermutu.

"Untuk memastikannya, sperma ini diambil dan dipertemukan dengan sel telur dan dibiarkan berkembang menjadi embrio. Setelah itu dilihat kromosom atau faktor genetiknya, ada kelainan nggak," lanjut dr Ali.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda