Jakarta -
Di masyarakat kita banyak sekali berbagai kejadian terkait
kehamilan yang bisa jadi bahan pembicaraan. Salah satunya nih, Bun, ibu hamil yang tiba-tiba
janinnya hilang begitu saja. Padahal selama ini saat pemeriksaan USG disebutkan janinnya ada.
Kebetulan saya membaca cuitan selebtweet Zarry Hendrik. Di Twitter-nya Zarry menulis dirinya mendengar cerita ada perempuan yang sedang hamil tua, dan sampai 12 bulan hamil, bayinya belum juga lahir. Setelah dicek USG lagi tiba-tiba janin dalam perut sudah tidak ada.
"Si ibu nggak merasa sudah melahirkan. Terus bayinya ke mana? Ngeri bener. Sempet cek USG, ada bayinya.. cek terakhir, ilang. Kata dokter, 'abis lahiran ngapain cek usg?' Waduuuu," kata Zarry.
Netizen pun menanggapi cuitan Zarry. Ada yang bilang punya pengalaman sama di mana ada tetangganya yang setelah menggelar acara tujuh bulanan keesokan harinya perutnya kempes. Ada juga netizen yang menanggapi dengan hal mistis misalnya si janin diambil makhluk gaib. Saya sendiri juga bertanya-tanya nih, Bun, apa iya itu bisa terjadi?
Saya pun menanyakan hal ini ke dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya. Kata dr Hari pada prinsipnya kehamilan idealnya dilakukan pemeriksaan teratur. Yaitu setiap 4 minggu pada saat usia kehamilan 0 sampai 28 minggu. Setiap 2 minggu pada saat 28 sampai 36 minggu dan tiap minggu di atas usia kehamilan 36 minggu sampai ibu melahirkan.
 Tentang Janin yang Tiba-tiba Hilang, Apa Benar Bisa Terjadi?/ Foto: thinkstock |
"Dari hasil pemeriksaan itu dokter akan membandingkan kurva pertumbuhan janin dengan angka normalnya. Secara ilmiah tidak mungkin sesuatu yang ada menjadi tidak ada. Selalu ada penjelasan ilmiahnya," kata dr Hari.
Ayah satu anak ini menambahkan kalau kehamilan melebihi dari waktu yang ditentukan atau melebihi 42 minggu dari hari pertama haid yang terakhir di mana ini terjadi pada sekitar 7 persen
kehamilan, dokter akan melakukan evaluasi ketat mengenai penyebabnya. Nah, bila diperlukan akan dilakukan persalinan buatan. Persalinan buatan adalah persalinan yang membutuhkan bantuan tenaga dari luar dan melibatkan suatu tindakan, misalnya dengan bedah sectio caesaria dan vakum ekstraksi.
Sementara itu, dr Kanadi Sumapraja SpOG(K) bilang dari pandangan medis hilangnya janin tiba-tiba kelihatannya sangat nggak mungkin terjadi. Kata dr Kanadi di ilmu kebidanan nggak ada sebuah kondisi patologi yang bisa menjelaskan fenomena kayak gitu.
"Usia kehamilannya saja sangat fantastis. Umumnya seorang ibu melahirkan bayinya di usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu). Jadi mohon dicek lagi ya kebenaran berita tersebut," kata dr Kanadi kepada HaiBunda.
Hmm, menurut Bunda gimana tentang
janin yang disebut terdeteksi saat di-USG tapi kemudian hilang begitu aja?
(rdn)