Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cerita Ibu yang Masih Pole Dancing Jelang Bersalin

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 29 Aug 2018 17:33 WIB

Menjelang persalinan, ibu dua anak ini masih menyempatkan melakukan pole dance. Gimana ceritanya?
Cerita Ibu yang Masih Pole Dancing Jelang Bersalin/Foto: Thinkstock
Switzerland - Beberapa waktu lalu sempat diberitakan ibu hamil menari bersama dokter dan perawat menjelang persalinan. Kali ini, seorang ibu bernama Christina Spirig juga melakukan hal serupa. Dia melakukan pole dancing jelang bersalin, Bun.

Christina yang seorang instruktur pole dancing mengatakan sampai trimester akhir menari masih dia lakukan. Wanita 31 tahun ini berpendapat menari bisa membantu mempercepat pemulihannya dari persalinan pertamanya. Christina bilang ia terus melanjutkan pole dancing hingga kehamilan keduanya meski anggota keluarganya sangat khawatir dengan kondisi Christina.
"Beberapa orang khawatir jika saya terjatuh. Teman dekat dan keluarga bilang saya membuat kehamilan yang berisiko. Sementara orang lain memberi pujian pada video di akun Instagram saya. Penari pole dancing yang sedang hamil juga meminta nasihat dan beberapa trik," kata Christina dikutip dari The Sun.

Menurut Christina, bayinya selalu tertidur saat ia menari jadi nggak menyebabkan stres. Menjelang persalinannya, Christina bahkan menari dua jam sebelum dia mulai merasakan kontraksi. Christina kembali menari tujuh minggu setelah melahirkan di bulan Juni lalu.

Pole Dancing Menjadi Passion
Cerita Ibu yang Masih Pole Dancing Jelang BersalinFoto: Thinkstock
"Saya memulai pole dancing sejak tahun 2010, setelah melahirkan anak pertama. Saya ingin mencari olahraga seperti gimnastik yang sekiranya bisa menjadi passion. Saat melihat foto teman saya melakukan pole dancing. Dari situlah perjalanan menggeluti pole dancing dimulai. Pole dancing bisa memberi kita banyak manfaat fisik dan mental. Kita bisa bugar, berotot, fleksibel dan seimbang," tutur Christina.

Kata Christina, pole dancing merupakan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas, seni dan tari. Tapi dia mengakui ada beberapa risiko yang dimiliki saat melakukan pole dancing ketika hamil besar. Bulan kelima kehamilan saat perut Christina membesar ia mengeliminasi beberapa gerakan agar perutnya nggak kena tiang. Sehingga, risiko Christina jatuh pun kecil.

"Ketika hamil penting bagi saya untuk menghindari segala macam bentuk benturan. Saya juga menyesuaikan kecepatan daripada hanya mengandalkan kekuatan jadi otot perut saya bisa memberikan ruang untuk rahim," ujar Christina.

Dia menambahkan penting bagi kita untuk memiliki keseimbangan tubuh dan tahu kemampuan tubuh. Semakin lama ia sudah melakukan pole dancing sebelum hamil dan Christina mengaku kondisinya semakin baik. Christina berlatih tiga sampai empat kali seminggu sampai dia hamil enam bulan, kemudian menguranginya menjadi 45 menit seminggu selama dua bulan terakhir.
Selama berlatih, Christina mengaku kadang sulit menerima jika tubuhnya berubah. Namun, Christina tetap menjadikan keselamatan diri dan bayinya priortitas. Makanya, Bun, dia berusaha mendengarkan tubuhnya. Jika dirasa ada yang nggak beres Christina langsung menghentikan latihannya.

Menari Bisa Melancarkan Proses Persalinan
Cerita Ibu yang Masih Pole Dancing Jelang BersalinFoto: Thinkstock
Dokter kandungan di New Jersey's Overlook Medical Center, dr Regina Kaplan, mengatakan tarian dapat membantu bayi berada dalam posisi lahir yang pas. Regina bilang bayi perlu bergerak melalui jalan lahir. Jadi saat ibu bergerak itu juga membantu bayi melewati struktur jalan lahirnya.

Dia menambahkan pada ibu hamil menari bukan hanya untuk memposisikan bayi tapi bisa membantu meringankan nyeri persalinan. Kemudian, menari bisa membantu menggeser tekanan bayi yang menekan struktur dan organ tubuh ibu.

"Selain itu saya juga merekomendasikan para ibu untuk menggunakan bola gym atau yoga dan kursi goyang. Ibu hamil juga harus rajin berjalan kaki, yoga, atau bisa juga menari. Namun, semuanya tergantung pada apa yang bisa dilakukan ibu untuk menghilangkan rasa sakit," tutur dr Regina dikutip dari Glamour.
(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda