Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

4 Tips Mengatasi Stretch Mark pada Ibu Hamil

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Kamis, 01 Nov 2018 19:03 WIB

Stretch mark jadi salah satu kondisi yang dikhwatirkan ibu hamil. Ikuti 4 tips ini ya, Bun, untuk mengatasi stretch mark ketika hamil.
Ilustrasi strecth mark saat hamil/ Foto: iStock
Jakarta - Stretch mark bisa jadi salah satu hal yang menakutkan bagi ibu hamil. Bunda pasti nggak mau kan kulit menjadi berkurang keindahannya setelah melahirkan karena adanya stretch mark ini kan?

Stretch mark adalah hal yang wajar terjadi bagi ibu hamil. Tapi kondisi ini bisa diminimalisir kok, Bun. Dikutip dari What to Expect, stretch mark biasanya muncul pada minggu ke 13-21 kehamilan. Stretch mark juga berkaitan dengan faktor genetika lho, Bun.

Kalau ibu memiliki stretch mark ketika hamil, kemungkinan anaknya juga akan mengalami hal yang sama. Berikut empat tips untuk mengatasi stretch mark ketika hamil.

1. Melembapkan kulit

Melembapkan kulit setiap hari dengan pelembap seperti cocoa butter akan mengurangi risiko kulit menjadi kering dan dan gatal ketika sedang hamil.



2. Menutrisi kulit dari dalam

Selain melembapkan kulit dengan krim pelembap, Bunda juga disarankan mengonsumis makanan yang dapat menutrisi kulit nih. Salah satu nutrisi yang harus banyak dikonsumsi adalah vitamin C yang bisa membantu menjaga kulit tetap kencang. Jadi bisa mencegah stretch mark, Bun.

Ilustrasi stretch mark saat hamilIlustrasi stretch mark saat hamil Foto: iStock
3. Perhatikan berat badan

Perhatikan penambahan berat badan ketika hamil. Bunda tetap perlu menjaga asupan makanan. Perlu diingat, mencukupi nutrisi untuk Bunda dan bayi yang ada di dalam perut bukan berarti porsi makan bertambah jadi dua kali lipat ya, Bun. Coba ikuti rekomendasi kalori yang dibutuhkan ketika hamil.

4. Bersabar

Tentu saja Bunda menginginkan solusi yang benar-benar bisa mencegah dan menghilangkan stretch mark. Tapi, lebih baik menemui dokter kulit. Nanti dokter kulit akan menawarkan perawatan seperti Retin-A atau laser setelah melahirkan. Karena perawatan ini belum tentu aman dilakukan ketika sedang hamil.

Menurut dr Yuslam Edi Fidianto SpOG dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, pada ibu yang memiliki kelenturan kulit rendah, jaringan kolagen menentukan elastisitas kulit. Ketika jaringan kolagen tipis dan mudah robek, ibu hamil bisa mengalami stretch mark.

"Sebaliknya, kalau jaringan kolagen Bunda tebal dan lentur, kulitnya bakal tetap bagus dan nggak timbul stretch mark. Stretch mark bisa diminimalkan dengan menjaga kulit tetap lembap sejak awal kehamilan. Caranya, bisa dengan mengoleskan losion atau minyak zaitun," ujar dr Yuslam.

Jadi supaya nggak muncul stretch mark, Bunda harus menjaga kondisi tubuh. Baik dari dalam, seperti menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi, maupun dari luar seperti menjaga kelembapan kulit dengan krim pelembap.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda