HaiBunda

KEHAMILAN

Bunda, Simak Tips Menjaga Kehamilan di Lokasi Bencana Alam

Ratih Wulan Pinandu   |   HaiBunda

Rabu, 26 Dec 2018 13:07 WIB
Jaga kehamilan di pengungsian bencana alam/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Menjadi korban bencana alam tentu meninggalkan kesedihan di hati para korban. Terlebih saat kehilangan harta benda dan orang-orang yang mereka sayangi, seperti dialami para korban tsunami Banten dan Lampung, akhir pekan lalu.

Selain luka fisik, bencana alam juga akan meninggalkan luka batin untuk mereka. Kondisi ini akan semakin berat dialami oleh para wanita hamil, yang harus menjaga kandungan di pengungsian. Padahal, mood yang stabil sangat dibutuhkan para wanita hamil agar tidak mengganggu janin dalam kandungannya.

Trauma yang mereka rasakan dapat meningkatkan produksi hormon kortikotropin atau hormon stres. Melansir Mother to Baby, stres biasanya muncul saat tubuh mengalami sesuatu yang mengganggu dan diketahui berbahaya.



Ketika sedang stres, tubuh akan menunjukkan gejala seperti nyeri di dada, detak jantung bertambah cepat, masalah pernapasan, masalah kepala dan penglihatan, kecemasan, rasa bersalah dan kesedihan. Berusahalah agar bisa sedikit lebih relaks untuk mengurangi ketegangan yang Bunda rasakan.

Perlu diingat jika setiap wanita hamil berpeluang melahirkan bayi cacat lahir sekitar 3 -5 persen. Nah, untuk mengurangi risiko tersebut di lokasi pengungsian, ada beberapa tindakan yang bisa Bunda lakukan untuk mencegahnya.

Saat Bunda merasa ada yang tidak beres dengan kandungan, jangan buru-buru minum obat ya. Tanyakan dulu pada petugas medis untuk mendapatkan obat yang diperbolehkan untuk ibu hamil. Selain itu, usahakan juga agar Bunda bisa menggunakan lotion nyamuk untuk melindungi penyebaran infeksi oleh nyamuk. Gigitan nyamuk yang terinfeksi dapat mengakibatkan penyakit serius seperti virus West Nile atau Zika.

Selanjutnya, perhatikan juga kebersihan air yang akan digunakan. Baik untuk dikonsumsi atau untuk mandi. Jika tidak tersedia air kemasan, Bunda bisa minta air matang pada petugas di pengungsian.

Jika sudah mendekati waktu persalinan, Bunda dan Ayah segera beri tahu petugas agar bisa dievakuasi ke daerah yang lebih aman. Jika tidak memungkinkan, karena akses daerah Bunda terputus dengan daerah lainnya, usahakan tetap tenang ya. Percaya jika Bunda dan bayi akan ditangani dengan aman oleh petugas medis di sana.

"Kematian sebagian besar dapat dicegah jika perlengkapan persalinan dasar tersedia dan steril. Kain sederhana dapat menghangatkan bayi agar tidak kedinginan atau hipotermia. Sementara sarung tangan bersih dapat digunakan untuk mencegah pendarahan berlebihan pasca persalinan," ungkap Sprint's East and South-East Asia and Oceania region manager Dr Subatra Jayaraj dilansir The Star.

(rap/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK