Jakarta -
Merasakan perut nyeri selama
kehamilan tentu menjadi kekhawatiran para bunda. Sebenarnya, hal itu berbahaya atau nggak sih, Bun?
Di awal kehamilan hingga trismester dua, biasanya
ibu hamil akan mengalami rasa nyeri hingga berdenyut-denyut di perut bagian bawah. Rasa sakit kadang berpindah dari sebelah kiri ke kanan, dan sebaliknya.
Nyeri perut ringan di awal kehamilan, biasanya akan terjadi sampai minggu ke-12. Hal itu biasanya disebabkan oleh rahim yang membesar, ligamen merenggang saat janin tumbuh, angin terperangkap sehingga membuat perut terasa kram seperti saat haid, Bun.
"Kontraksi pada rahim seperti mau melahirkan, biasanya akibat stres fisik atau psikis berlebihan. Atau sembelit, ini cukup sering dialami ibu hamil dengan kadar progesteron tinggi," jelas DR. Med. dr. Calvin Tjong, SpOG, dikutip dari
detikcom.
Melansir
American Pregnancy, nyeri perut selama kehamilan menjadi hal normal kok, Bun, sebagai pengaruh perkembangan janin yang makin membesar. Meskipun tidak membahayakan, tak ada salahnya jika Bunda menanyakan hal itu pada dokter kandungan. Muncul kram atau nyeri di bagian bawah perut saat hamil, bisa disebabkan karena beberapa hal berikut ini.
Round ligament pain
Ditandai dengan rasa sakit menusuk tajam saat Bunda mengubah posisi. Atau, bisa juga rasa sakit seperti tumpul, tapi menetap di bagian yang sama setiap harinya.
Round ligament pain ini disebabkan oleh dua ligamen besar yang membentang dari rahim ke pangkal paha. Saat rahim membesar, ligamen ini meregang dan menumbuhkan rasa tidak nyaman. Nyeri ini akan semakin terasa di trimester kedua, namun dianggap tidak berbahaya.
Kram perut saat hamil/ Foto: iStock |
Gas dan sembelit
Peningkatan gas selama
kehamilan disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron. Hormon ini kemudian dilepaskan oleh saluran pencernaan yang melambat, yang membuat makanan juga bergerak jadi lebih lambat. Minum banyak air, konsumsi makanan kaya serat, olahraga dan menggunakan pelunak feses, adalah cara terbaik untuk mengatasi gas dan sembelit berlebihan.
Braxton Hicks Contraction
Ini merupakan gangguan ringan yang tidak berisiko untuk ibu dan janin. Banyak wanita menyebut, jika
Braxton Hicks Contraction terjadi saat otot perut terasa kencang sehingga perut jadi lebih keras. Sangat penting bagi Bunda untuk bisa membedakan
Braxton Hicks dengan kontraksi yang sebenarnya.
Kontraksi jelang lahiran ditandai dengan durasi yang lebih sering. Namun, jika perut terasa sakit akibat gerakan tubuh Bunda, kemungkinan besarnya adalah
Baraxton Hicks. Penyebab lainnya, Bunda sedang mengalami dehidrasi. Solusi paling mudah adalah dengan memenuhi asupan air mineral.
"Penangannya minum air putih 2,5 - 3 liter setiap hari dan makan makanan yang berserat, seperti beras merah yang masih memiliki kulit ari, buah yang dengan kandungan serat tinggi, sayur-sayuran," imbuh Calvin Tjong.
Ilustrasi hamil Foto: Istock |
Saat rasa nyeri terus berulang, sebaiknya Bunda tetap tenang. Namun, Bunda harus segera memeriksakan kandungan jika nyeri terasa sangat hebat dibarengi dengan kemunculan bercak darah, demam, panas dingin, keputihan, ketidaknyamanan saat buang air kecil, mual dan muntah.
Sedangkan saat kram sudah sangat mengganggu, cobalah untuk berbaring dan diam selama beberapa saat. Tunggu hingga
kontraksi berlalu. Selain itu, cobalah melakukan relaksasi dengan memijat lembut punggung setelah berhubungan seks, yang dipercaya akan membantu meredakan sakitnya.
[Gambas:Video 20detik]
(rap/muf)