Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Posisi Seks yang Harus Bunda Hindari Setelah Melahirkan Caesar

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Selasa, 15 Jan 2019 18:10 WIB

Kalau Bunda sudah tidak tahan untuk berhubungan seks setelah operasi caesar, baiknya simak tips berikut ya.
Posisi seks aman setelah operasi caesar/ Foto: iStock
Jakarta - Berhubungan seks merupakan salah satu kebutuhan batin yang harus terpenuhi. Tapi, bagaimana ya kalau Bunda baru saja melahirkan sang buah hati lewat operasi caesar?

Dikutip dari Baby Center, Bunda sebaiknya menunggu hingga enam minggu setelah operasi. Perlu juga Bun, konsultasi dengan dokter tentang aman atau tidaknya Bunda melakukan 'ehem' setelah enam minggu masa pemulihan.

Mungkin sebagian dari Bunda berpikir, melahirkan caesar berarti mengalami lebih sedikit masalah untuk melanjutkan aktivitas seksual karena tidak banyak trauma di area vagina. Padahal belum tentu lho, Bun.

Seperti dilansir Health Line, sebagian besar perempuan mengalami kesulitan seksual setelah menjalani operasi caesar. Penelitian menunjukkan, baik persalinan vaginal (normal) maupun c-section akan berdampak pada aktivitas seksual Bunda. Ya, setidaknya selama tiga bulan pertama setelah melahirkan.


"Perubahan hormon pada ibu bisa membantu mempererat ikatan ibu ke bayi, dan umumnya menekan keinginan untuk berhubungan seks selama beberapa minggu pertama atau lebih," kata Nicole Williams, MD, pendiri Gynecology Institute of Chicago, dikutip dari Women's Health.

Sementara itu, dr Hari Nugroho, SpOG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr Soetomo, Surabaya, juga menyarankan agar berhubungan seks minimal enam minggu setelah Bunda melahirkan.

"Setelah enam minggu, ukuran rahim sudah normal, darah nifas sudah berhenti dan untuk kelahiran normal luka sudah sembuh sempurna. Jangan lupa gunakan kontrasepsi karena kesuburan sudah kembali tanpa didahului oleh menstruasi," kata dr Hari, dikutip dari detikcom.

Posisi Seks yang Harus Bunda Hindari Setelah Melahirkan CaesarFoto: iStock
Lantas, bagaimana posisi seks yang aman?

Saat dokter sudah memberi lampu hijau, Bunda juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memutuskan untuk berhubungan seks dengan pasangan. Misalnya, kalau sayatan bekas operasi masih lunak, Bunda mungkin khawatir posisi misionaris (laki-laki di atas) akan memberi terlalu banyak tekanan pada luka sayatan dan akan terasa sakit.

Ada baiknya memilih posisi Bunda di atas, posisi penetrasi lewat samping atau pun belakang, dianggap lebih aman untuk menghindari kontak langsung dengan luka sayatan operasi. Umumnya, luka sayatan tersebut dinyatakan sembuh setelah enam minggu setelah operasi.

Perlu diperhatikan juga apakah Bunda mengalami mati rasa atau kesemutan. Hal ini dianggap wajar, tapi rasa sakit harus tetap dikonsultasikan dengan dokter.


Pelumasan vagina

Bunda mungkin ingin mengecek pelumas vagina untuk membantu agar hubungan seks dengan pasangan terasa nyaman. Sebagian besar bunda memang memiliki masalah dengan pelumasan, terutama yang sedang menyusui atau menggunakan kontrasepsi hormonal.

Selain menggunakan pelumas buatan, ingat bahwa foreplay juga bisa membantu meningkatkan jumlah pelumas yang dihasilkan tubuh Bunda secara alami. Coba deh, Bunda lakukan lebih banyak pelukan, mencium, atau bahkan memijat pasangan.

Nggak dipungkiri ya Bun, waktu menjadi sangat berharga saat kita memiliki bayi. Waktu bercumbu dengan pasangan seakan terbatas. Jadi, cobalah curi-curi waktu seperti berpegangan tangan saat berjalan, atau berdekatan di sofa saat menonton televisi. Hal kecil seperti itu bisa lho Bun, menimbulkan perasaan cinta lebih dalam dan meningkatkan pelumasan.

Payudara bocor

Kondisi ini harus diantisipasi ya, Bunda. Kalau masih menyusui, payudara Bunda bisa bocor saat melakukan foreplay dan hubungan intim. Ini dianggap normal kok Bun, dan nggak akan memengaruhi suplai ASI atau menyebabkan ASI rusak.

Beberapa bunda mungkin lebih suka memakai bra dan pembalut payudara untuk mengantisipasi kondisi ini. Tentu untuk kenyamanan Bunda dan pasangan selama melakukan 'ehem'.

(muf/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda