Jakarta -
Kadang,
ibu hamil bisa mengalami kondisi yang nggak biasa. Salah satunya
dysegusia atau seperti ada rasa logam di mulut. Kenali sebab dan cara mengatasinya yuk, Bunda.
Disampaikan Debra Rose Wilson, PhD, MSN, dysegusia atau ada rasa logam di mulut saat hamil disebabkan peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama hamil. Alhasil, terjadi perubahan pada indra perasa ibu hamil.
"Nah, dysegusia membuat beberapa ibu hamil mulutnya terasa seperti ada logam. Beberapa ibu hamil bahkan ada yang mengeluh seperti sedang mengunyah logam," ujar Debra, dikutip dari
Health Line.Debra menyarankan ibu hamil mengonsumsi makanan cenderung gurih atau asin. Bisa juga dengan makan permen karet. Tapi perhatikan juga ya Bunda, jangan berlebihan makan permen karet, makanan asin dan gurih. Kalau Bunda mau, nggak ada salahnya konsumsi makanan agak pedas dan minum minuman dingin.
 Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock |
"Tapi, perhatikan juga jangan terlalu pedas makanannya karena bisa mengganggu pencernaan dan bikin ibu hamil nggak nyaman," tambah Debra.
Dilansir
What To Expect, ketika hormon kehamilan mulai stabil,
rasa logam di mulut ibu hamil perlahan akan hilang. Untuk mengatasi rasa logam di mulut saat hamil, Bunda bisa coba:
1. Konsumsi makanan asam yang bisa membantu meningkatkan produksi air liur. Ini bisa mengurangi rasa logam di mulut. Tapi jangan terlalu asam ya, Bun. Dikhawatirkan bisa bikin pencernaan nggak nyaman.
2. Sikat lidah dengan teratur, lebih sering kumur dengan air garam atau baking soda yang dilarutkan dengan 240 ml air untuk menjaga kestabilan pH mulut.
3. Konsultasi dengan dokter kandungan tentang kemungkinan mengganti vitamin kehamilan. Sebab, pada beberapa ibu hamil vitamin kehamilan bisa memicu rasa logam di mulut.
Bunda mesti tahu, pada beberapa
ibu hamil, dysegusia atau mulut terasa seperti ada logam nggak bisa dicegah. Namun, tahu adanya kemungkinan kondisi ini bisa bikin ibu hamil lebih mempersiapkan mental dan itu lebih baik kan, Bun.
Dysegusia atau mulut terasa seperti ada logam biasanya akan hilang di trimester dua, seiring mulai stabilnya hormon ibu hamil. Namun, pada beberapa ibu hamil kondisi ini hilang setelah melahirkan. Walaupun, dysegusia juga bisa nggak dialami ibu hamil kok.
(rdn/muf)