Jakarta -
Perubahan yang terjadi pada
ibu hamil kadang tidak disadari ya, Bun. Seperti perubahan secara hormonal, psikologi dan fisik. Nah, salah satunya, Bunda juga bisa tiba-tiba mengalami alergi.
Ahli imunologi dari Inggris, Philip George Houthem GELL, mengatakan bahwa alergi adalah suatu reaksi
hipersensitivitas yang disebabkan respons imun spesifik tubuh.
"Alergi bisa berasal dari makanan, obat-obatan atau udara," kata Philip dalam buku
Landmark Papers in Allergy: Seminal Papers in Allergy with Expert Commentaries.
Dilansir World Allergy Organization Journal, diagnosis alergi pada ibu hamil bisa dilihat berdasarkan riwayat kesehatan serta analisis gejala alergi yang baru muncul. Seringkali, ibu hamil menunjukkan gejala alergi baru yang sebelumnya tidak pernah muncul.
Salah satu alergi yang sering terjadi adalah sesak napas atau asma dan gangguan kulit. Bunda, simak ya penjelasan berikut:
AsmaMengutip dari publikasi Department of Allergy, Kaiser Permanente, San Diego, asma pada ibu hamil bisa disebabkan oleh efek hormonal, perubahan psikologi dan perubahan fisik selama kehamilan. Secara fisiologis, posisi diafragma dan hiperventilasi yang meningkat selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko hipoksia yang menyebabkan asma.
Ibu hamil yang sudah memiliki riwayat asma disarankan untuk terus mengonsumsi obat asma dengan catatan, obat tersebut aman untuk kehamilan. Hal ini juga berlaku bagi yang baru mengalami asma saat Bunda hamil.
Food and Drug Administration (FDA) telah mengategorikan pengobatan yang berisiko atau tidak bagi ibu hamil yang mengalami asma. Diharapkan bagi ibu hamil agar mengonsultasikan hal ini ke dokter untuk pengobatan yang tepat.
 Asma dan alergi saat hamil/ Foto: iStock |
Gangguan kulitPada masa kehamilan, biasanya
ibu hamil mengalami kondisi ruam kemerahan pada kulit. Kondisi umum tersebut bisa berhubungan dengan hormon, kondisi yang sudah ada sebelum kehamilan dan kondisi yang terjadi khusus selama masa kehamilan.
Perubahan hormon yang normal selama masa kehamilan contohnya seperti stretch marks, hyperpigmentation (melasma) dan perubahan lainnya, seperti kuku dan rambut. Hampir 70 hingga 90 persen ibu hamil mengalami ini.
Sedangkan kondisi kulit lainnya yang terjadi pada
masa kehamilan juga bisa memengaruhi ibu hamil. Contohnya yang disebabkan oleh infeksi jamur, yang menyebabkan ruam kemerahan pada kulit.
"Pemberian obat khusus dan menjauhi pemicu alergi pada kulit merupakan salah satu pengobatan yang sesuai untuk mengatasi alergi pada ibu hamil," menurut Babalola O, dikutip dari
World Allergy Organization Journal.Karena faktor penyebab
alergi pada masa kehamilan itu banyak, Bunda juga bisa menjauhi pemicu alergi dengan menjaga kebersihan serta kelembaban kulit.
(rap)