HaiBunda

KEHAMILAN

3 Tes yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil Selain USG

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 12 Feb 2019 14:04 WIB
3 Tes yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil Selain USG/Foto: Istock
Jakarta - Bagi Bunda yang baru menjalani kehamilan, pasti clueless ya apa saja sih yang harus dilakukan di awal kehamilan? Pemeriksaan ultrasonografi (USG), sudah pasti dilakukan, tapi nggak hanya itu lho, Bun.

Dikatakan dr.Karno Suprapto, Sp.OG bahwa secara umum selain USG, ibu hamil (bumil) perlu periksa darah. Gunanya untuk mengetahui apakah bumil mengidap penyakit tertentu dan punya kekebalan tubuh atau belum.

"Hasil tes ini akan kita kaitkan dengan infeksi yang mungkin bisa menyerang langsung si bayi. Tahu kan virus seperti tokso dan rubella? Kalau si ibu sudah kebal, bisa tenang. Tapi, misal si ibu telanjur mengidap tokso di usia kehamilan kira-kira dua bulan, setidaknya masih ada waktu untuk memberikan obat. Karena tokso baru masuk ke bayi pada 16 minggu saat ari-arinya sempurna," papar Karno dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan.


Itulah gunanya pemeriksaan darah di masa kehamilan Bunda. Adapun pemeriksaan lain yang disarankan Karno dalam masa kehamilan yaitu:



1. Tes fungsi ginjal dan hati
Foto: Istock

Dua organ ini nantinya akan mendapat beban yang paling berat saat kehamilan. Karena itu, jika terdapat gangguan pada salah satu atau kedua organ ini, dokter akan lebih berhati-hati dalam menangani kehamilan si ibu.

2. NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing)

Pada ibu hamil berusia di atas 35 tahun, biasanya dianjurkan melakukan pemeriksaan NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing). Tes ini dikatakan masih sangat mahal, di mana sampel harus dikirim ke Singapura.

"Biayanya sekitar Rp 7 jutaan. Darah ibu diambil paling dini di masa kehamilan 8 minggu, karena di usia tersebut sudah bisa ketahuan ada sebagian darah bayi yang masuk ke sirkulasi darah ibu. Darah diperiksa kemudian DNA ibu dan DNA bayi dipisah. Misal ada kejanggalan seperti si bayi menunjukkan ada gejala down syndrome keputusan terakhir diserahkan ke si ibu," ungkap Karno saat berbincang dengan HaiBunda.

"Tapi ada juga orang tua yang masih menunggu, sekitar 10 atau 12 minggu mereka akan lakukan USG. Biar makin yakin, ada juga yang nunggu 16 minggu untuk diambil air ketubannya jadi untuk meyakinkan anak benar-benar terkena down syndrome atau tidak. Semua ini pilihan orang tua," imbuh Karno.

3. TORCH
Foto: Istock

Tak sedikit wanita yang melakukan tes TORCH bahkan jauh sebelum menikah. Namun, menurut Karno lebih baik Bunda lakukan tes ini saat hamil saja.

"Lebih baik ketika sudah hamil baru lakukan tes ini. Kalau ada sesuatu masih bisa diobati, langsung kita obati. Paling ditakutkan adalah rubella. Kalau virus ini menginfeksi ibu hamil di bawah usia kandungan 20 minggu dan kontak langsung ke bayi, kita nggak menyarankan untuk lanjutkan kehamilan. Tapi kalau sudah di atas 20 minggu, biasanya aman karena organ bayi sudah terbentuk sempurna," tutur Karno.

(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenali Ciri-ciri Payudara Sehat Selain dari Warna Areola

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Ini Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Hati-Hati, Bun! 5 Jajanan Pasar ini Ternyata Mengandung Kolesterol Tinggi

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

10 Nama Bayi yang Viral di TikTok dan Kini Ramai Dipakai untuk Menamai Gen Alpha

Nama Bayi Asri Ediyati

Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Berlangsung pada Anak?

Parenting Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ikrar Talak Dibacakan, Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Resmi Berakhir

10 Nama Bayi yang Viral di TikTok dan Kini Ramai Dipakai untuk Menamai Gen Alpha

Hati-Hati, Bun! 5 Jajanan Pasar ini Ternyata Mengandung Kolesterol Tinggi

Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Ini Potretnya

Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Berlangsung pada Anak?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK