Jakarta -
Tubuh
ibu hamil mengalami banyak perubahan hormonal. Nah, kondisi ini menyebabkan tubuh lebih banyak memproduksi keringat, vagina lebih sering mengeluarkan cairan, sampai puting mengeluarkan cairan. Dalam kondisi begini, ibu hamil perlu menjaga kebersihan agar tak mengalami infeksi yang bisa menyebabkan komplikasi.
Dr.Swati Mittal, dokter kandungan di Fortis Hospital, Gurgaon dan Dr.Seema Oberoi Lall, seorang senior dermatolog, menjelaskan empat cara menjaga kebersihan tubuh selama hamil guna mencegah infeksi yang bisa berujung pada komplikasi, yaitu:
1. Menjaga kebersihan vaginaMittal dan Lall mengatakan, ketika hamil, ibu lebih sering mengalami keputihan dan terkadang ini merangsang pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi yang disebut bakteri vaginosis. Jika tidak diobati, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi pada ibu dan ditularkan ke bayi selama persalinan.
"Solusi sederhana untuk menjaga kebersihan pribadi yaitu mengenakan pakaian dalam dari bahan katun, hindari pakai celana jeans atau celana ketat untuk menjaga sirkulasi udara di area vagina. Rajinlah mengganti celana dalam jika basah atau lembap. Sehingga, area vagina selalu kering dan pertumbuhan bakteri bisa dicegah," kata Mitall dilansir
Indian Express.Terlebih di trimester akhir kehamilan, kata Mitall, dengan rahim yang membesar dan menekan kandung kemih, ibu bisa lebih sering berkemih. Sehingga, menjaga keringnya area vagina penting banget, Bun.
Untuk membasuh vagina, gunakan air bersih, enggak perlu pakai cairan pembersih khusus. Gimana untuk urusan memangkas rambut kemaluan? Disarankan, Bunda melakukan waxing atau menggunakan krim epilator untuk membatasi kemungkinan luka atau reaksi alergi.
"Para ahli tidak merekomendasikan penggunaan asam laktat OTC atau pencucian vagina berbasis laktoserum, juga douching. Jika area vagina terasa enggak nyaman dan berbau atau keluar cairan berwarna, segera cek ke dokter," kata Mitall.
2. Menjaga kebersihan payudaraDi trimester tiga kehamilan, kolostrum bisa sudah keluar. Kalau ini terjadi, Illa menyarankan segera bersihkan kolostrumnya. Tapi, jangan gosok kulit payudara terlalu kencang ya.
"Kalau puting gatal, kering, atau sakit, oleskan minyak misalnya minyak zaitun tanpa memijat. Sebab, memijat payudara bukan tak mungkin justru menstimulasi kelenjar susu dan memperburuk kondisi," ujar Illa.
[Gambas:Instagram]
3. Menjaga kebersihan mulutMitta dan IIla menjelaskan, meningkatnya kadar estrogen selama kehamilan dapat menyebabkan
radang gusi dan l rasa sakit, serta gusi sering berdarah.
Menurut
Journal of Natural Science, Biology and Medicine, bakteri yang menyebabkan peradangan pada gusi dapat masuk ke aliran darah dan mencapai janin. Dalam banyak kasus, infeksi bakteri seperti ini bisa menyebabkan bayi memiliki berat lahir rendah. Makanya, kalau ada masalah dengan gigi dan mulut jangan tunda konsultasi ke dokter ya, Bunda.
Selain rentan infeksi, mulut bisa lebih sensitif saat hamil. Soal ini, drg.Rahmi Amtha, MDS Sp.PM, PhD, mengatakan rongga mulut pada ibu hamil mudah berdarah atau lebih sensitif karena dipengaruhi faktor hormonal. Sehingga, sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga kebersihan mulutnya.
"Kadang, ibu hamil karena sering mual atau muntah, mereka lupa tuh menjaga kebersihan mulutnya atau meninggalkan kegiatan yang berkaitan dengan mulut seperti sikat gigi. Walau begitu, ibu hamil tetap harus memperhatikan dan meningkatkan oral hygiene-nya," kata Rahmi.
 Ilustrasi ibu hamil cegah infeksi/ Foto: thinkstock |
4. Menjaga kebersihan kulit dan rambutLebih banyak berkeringat karena perubahan hormon bikin risiko ibu hamil kena infeksi kulit meningkat. Apalagi, seiring bertambahnya usia kehamilan, berat badan bertambah dan bisa 'menciptakan' beberapa lipatan di tubuh.
"Di sini, ibu perlu lebih memastikan bahwa kulit di antara lipatan tersebut kering setiap saat untuk mencegah infeksi. Disarankan, pakai sabun dan sampo ringan untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut. Ibu juga baiknya hindari bahan kimia seperti pewarna rambut atau bahan kimia untuk perawatan tubuh lain," papar Illa.
Dia menekankan, karena kulit lebih sensitif selama kehamilan, produk-produk kimia kadang dapat menyebabkan reaksi alergi berlebih yang bisa saja berisiko bagi kesehatan
ibu hamil.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)