Jakarta -
Banyak Bunda menghindari olahraga saat menjalani program In Vitro Fertilization (IVF) atau
bayi tabung. Sebenarnya masih diperbolehkan enggak ya berolahraga saat program
bayi tabung?
Melansir
Fertility Institute, salah satu penelitian terbesar yang meneliti soal olahraga selama program IVF terhadap 2.232 pasien menunjukan bahwa olahraga secara teratur tidak menjamin kelahiran selamat, Bun, dibanding mereka yang tidak berolahraga. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa olahraga teratur sebelum IVF sebenarnya dapat berdampak negatif pada beberapa kasus.
Penelitian tersebut juga menemukan bukti bahwa wanita yang berolahraga selama empat jam atau lebih per minggu-nya, memiliki risiko 40 persen lebih kecil melahirkan dalam keadaan hidup dan dua kali lebih mungkin mengalami kegagalan implantasi atau keguguran.
Sedangkan Bunda yang latihan kardiovaskular, akan memiliki peluang 30 persen lebih rendah lho untuk mendapatkan kelahiran yang sukses. Nah, mengingat risikonya cukup tinggi, tentunya Bunda harus berhati-hati nih saat menjalani olahraga dan memilih nutrisi harian selama proses IVF berlangsung. Jangan sampai, aktivitas fisik yang berlebihan justru membahayakan perjuangan Bunda selama program IVF dijalani ya, Bun.
Olahraga dan nutrisi yang sehat, menjadi faktor penting yang berkontribusi terhadap kesehatan seseorang secara keseluruhan. Untuk itu, Bunda dapat tetap beraktivitas fisik tanpa berlebihan dan menerapkan pola makan yang sehat untuk mendukung kelancaran program IVF, Bun.
 Olahraga saat hamil/ Foto: iStock |
Kalau Bunda tetap ingin berolahraga, sebaiknya berhati-hati dalam memilih latihan fisik. Salah satunya dengan menghindari latihan kardiovaskular yang berisiko tinggi, jangan berolahraga penuh selama
proses IVF, tidak berolahraga lebih dari empat jam per minggu, dan fokus pada latihan yang berisiko rendah serta membantu menghilangkan stres.
Dr Ralf Zimmerman dari Neway Fertility di New York menyarankan, agar pasien tetap rileks selama program IVF berlangsung, Bun. Dalam fase ini, Bunda bisa menjalani treatment akupunktur untuk meringankan tingkat stres yang mungkin menyerang, kata Zimmerman.
Selain itu, Zimmerman juga membolehkan para ibu yang menjalani program IVF untuk melakukan olahraga, dengan catatan memilih gerakan yang dapat membantu membuat tubuh rileks.
"Tetapi setelah 6-7 hari pertama perawatan IVF, Bunda sebaiknya harus menahan diri untuk melakukan latihan berat. Gerakan memutar yang agresif dimana menyebabkan ovarium Bunda membengkok sebaiknya dihindari karena dapat mengganggu pasokan darah Bunda,"kata Zimmerman dikutip dari laman
Dailymail.
Sebagai gantinya, Zimmerman merekomendasikan jalan cepat setelah satu minggu perawatan IVF. "Ini merupakan cara yang bagus untuk melepaskan stres,"ujarnya.
Selain menerapkan olahraga ringan, hal yang perlu Bunda lakukan yakni membiasakan untuk tidur sedikit lebih awal dari biasanya. Serta mengurangi beban kerja di kantor, selama mereka menjalani perawatan IVF.
"Sangat tidak baik jika Bunda memiliki pekerjaan yang mendatangkan stres.
IVF sendiri sudah cukup membuat stres. Jadi, lakukan apa yang dapat mengurangi tingkat stres Bunda,"saran Dr Zimmerman.
Bunda, lihat juga yuk mitos seputar kehamilan bayi tabung pada video di bawah ini.
[Gambas:Video 20detik]
(rap/rap)