Jakarta -
Sebagian perempuan meyakini kalau mencapai klimaks, atau
orgasme setelah pasangan ejakulasi, membuka peluang untuk hamil. Benar enggak sih? Simak penjelasannya ya, Bun.
Melansir dari
Baby Center, tidak ada bukti yang mendukung anggapan bahwa orgasme akan memberi peluang Bunda cepat hamil. Faktanya, orgasme perempuan tidak diperlukan untuk pembuahan, Bun.
Hanya saja, ada kemungkinan kalau kontraksi rahim dari orgasme bisa mendorong sperma menuju saluran tuba. Perlu Bunda ketahui, rahim pun berkontraksi tanpa sadar sekalipun Bunda tidak berhubungan seks, terutama saat waktu ovulasi.
Nah, enggak sedikit juga yang beranggapan kalau perempuan jarang orgasme jadi pertanda susah hamil. Padahal, menurut penjelasan dr.Andon Hestiantoro, Sp.OG(K), proses orgasme dan kehamilan tidak saling memengaruhi.
"Salah ya, kalau kita berpikir, tidak orgasme saat melakukan hubungan seksual, maka tidak bisa hamil," kata Andon, dikutip dari
detikcom.
"Untuk wanita, proses kehamilan itu bergantung pada ovulasi atau tingkat kesuburan, bukan karena orgasme," tegasnya.
Andon memastikan, tidak semua perempuan mengalami orgasme saat bercinta. Jadi, Bunda tetap memiliki peluang hamil kapan saja, selama periode menstruasi teratur.
Selain itu, ulasan berjudul
Sex positions for baby-making di
Baby Center juga memaparkan, waktu bercinta menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan Bunda untuk hamil.
Sebagian besar perempuan memiliki masa subur paling lama enam hari di setiap siklus, atau disebut jendela kesuburan. Disebutkan juga, jendela kesuburan ini terbuka lima hari sebelum ovulasi dan tertutup pada saat
ovulasi.
Bunda, simak juga penjelasan dampak kurang tidur pada siklus menstruasi, dalam video berikut:
[Gambas:Video 20detik]
(muf/rdn)