Jakarta -
Saat tahu sedang
hamil anak kembar, pasti rasanya bahagia banget ya. Bicara soal hamil anak kembar, biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya bayi tabung. Menurut penjelasan dr Benediktus Arifin, MPH, SpOG, saat proses bayi tabung, embrio yang ditanamkan ke dalam rahim pasien biasanya lebih dari satu. Jadi wajar saja kalau kemudian menghasilkan bayi kembar.
"Ya tentu angka kejadian bayi kembar akan lebih tinggi pada pasien bayi tabung dibandingkan bukan bayi tabung karena kita menanam lebih dari satu embrio," ujarnya.
Lalu, selain bayi tabung, apa saja yang menjadi faktor yang mempengaruhi peluang hamil kembar? Berikut dilansir
Very Well Family, sembilan faktornya.
1. UsiaWanita berusia di atas 30 tahun lebih cenderung mengandung anak kembar. Hal ini karena hormon FSH (
Folicle Stimulating Hormone) naik ketika seorang wanita bertambah tua. FSH, atau hormon perangsang folikel, bertanggung jawab untuk perkembangan sel telur di ovarium sebelum dilepaskan.
Kadar FSH yang lebih tinggi diperlukan seiring bertambahnya usia wanita karena telur membutuhkan lebih banyak rangsangan untuk tumbuh daripada pada wanita yang lebih muda.
2. Riwayat keluargaRiwayat keluarga pernah hamil kembar identik enggak membuat kita berpeluang hamil kembar. Namun, jika Bunda memiliki anggota keluarga yang kembar non identik di keluarga, peluang untuk hamil kembar justru meningkat. Jika ada saudara kembar di pihak orang tua, peluang untuk kembar naik lebih tinggi lagi.
3. BeratWanita yang obesitas dengan BMI lebih dari 30, lebih cenderung mengandung anak kembar daripada wanita dengan BMI yang lebih sehat. Ini adalah situasi yang ironis karena wanita yang kelebihan berat badan juga lebih mungkin mengalami kesulitan untuk hamil.
Lemak ekstra menyebabkan peningkatan kadar estrogen. Tingkat estrogen yang lebih tinggi dapat menyebabkan stimulasi berlebih pada ovarium. Alih-alih melepaskan hanya satu sel telur saat ovulasi, indung telur bisa melepaskan dua atau lebih sel telur.
 Foto: iStock |
4. Tinggi badanWanita yang memiliki tinggi badan lebih dari rata-rata lebih cenderung memiliki anak kembar. Satu studi menemukan bahwa wanita dengan tinggi rata-rata 164,8 cm lebih mungkin
mengandung anak kembar daripada wanita yang rata-rata 161,8 cm.
Meski masih belum jelas alasannya, tetapi satu teori adalah bahwa nutrisi yang lebih baik (yang dapat menyebabkan tinggi badan lebih dari rata-rata) meningkatkan peluang kembar.
5. Banyaknya anakKembar lebih sering terjadi pada wanita yang telah melakukan banyak kehamilan dan memiliki keluarga besar.
6. RasRas Afrika-Amerika lebih mungkin mengandung anak kembar daripada wanita Kaukasia (kulit putih). Sedangkan wanita Asia memiliki paling sedikit peluang untuk mengandung anak kembar.
7. Ibu sedang menyusuiWanita yang hamil saat menyusui lebih cenderung mengandung anak kembar. Akan tetapi, perlu dipahami menyusui juga dapat menekan kesuburan dan mencegah kehamilan, khususnya selama enam bulan pertama bayi jika bayi disusui secara eksklusif. Jadi peluangnya cukup kecil ya, Bun.
8. Pola makanBeberapa penelitian telah menemukan bahwa wanita yang makan banyak produk susu lebih cenderung mengandung anak
kembar. Satu teori adalah bahwa hormon pertumbuhan yang diberikan kepada sapi mempengaruhi kadar hormon pada manusia.
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)