Jakarta -
Artis
Nabila Syakieb saat ini tengah mengandung anak keduanya. Usia kehamilannya sudah memasuki tujuh bulan, Bun.
Ditemui usai mengisi acara di Jakarta beberapa waktu lalu, istri
Reshwara Argya Ardinal ini mengatakan, dia merasa lebih santai di kehamilannya sekarang. Ia merasa sudah banyak belajar dari pengalaman hamil anak pertama. Selain itu, dia juga merasa tidak mudah lelah.
"Aku merasa hamil yang kedua ini memang jauh lebih easy going, mungkin karena enggak terlalu banyak parno ya, yang pertama kan masih banyak sugesti, takut ini takut itu," ujar Nabila Syakieb.
Wanita 33 tahun ini pun mengungkapkan, dirinya adalah tipikal perempuan yang mudah khawatir akan sesuatu, apalagi soal kehamilan. Meski ketakutannya tidak sebesar di kehamilan pertama, tetap saja ada rasa khawatir terhadap kandungannya.
"Aku rasa semua perempuan sesantai apapun begitu hamil pasti worry ya, karena satu, kita udah sayang duluan sama itu anak walaupun belum lihat, terus dia kan di dalam yang which is kita enggak bisa kontrol," jelasnya.
Selain itu, wanita berhidung mancung ini pun sudah mulai menstimulasi putri sulungnya akan memiliki adik. Pelan-pelan, dia mulai coba memberi pengertian.
"Kalau untuk conversation, becanda di rumah gitu udah, cuma kan dia masih kecil, masih satu tahun lima bulan, jadi masih yang ngerti dan enggak, masih kayak yang oke enggak peduli," terangnya sambil tertawa.
Dikatakan Associate Professor di Victoria University, Mary Carolan, wanita yang hamil di atas usia 30 biasanya mudah merasa khawatir terhadap dirinya maupun kehamilannya. Kekhawatiran yang berlebihan ini bahkan bisa menimbulkan tekanan batin yang tinggi.
"Wanita yang secara alami mengandung di usia 30 atau 40-an sering terganggu dengan kekhawatiran terhadap risiko kesehatan yang bisa terjadi pada mereka atau bayinya," kata Carolan, dilansir
detikcom.
Menurut Carolan, kegelisahan wanita berusia di atas 30 tahun selama mengandung sering dipicu rentetan informasi tentang faktor risiko, yang bisa mengintai ibu dan bayi. Jika tidak diatasi, kekhawatiran ini bisa menyebabkan stres pada ibu hamil.
Dijelaskan Spesialis Kandungan dan Kebidanan, Dr. dr.Ali Sungkar, Sp.OG(K), stres yang tinggi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kehamilan itu sendiri. Bahkan mengakibatkan efek seumur hidup untuk perkembangan otak dan tubuh anak.
"Dengan stres terus-menerus, seorang akan memiliki level kortisol yang lebih tinggi dari normal, menyebabkan bayi
hiper sensitive terhadap stres," jelas Ali.
Itu sebabnya, ibu hamil harus bisa mengontrol emosinya maupun perasaan khawatir berlebih agar tidak mengalami stres saat hamil.
Simak video berikut ini juga, Bun.
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)