Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Dear Ibu Hamil, Ketahui Penyebab dan Risiko Janin Tak Berkembang

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Kamis, 31 Oct 2019 08:00 WIB

Berikut ini beberapa penyebab janin tak berkembang, serta cara menangani hal tersebut, Bunda.
Dear Ibu Hamil, Ketahui Penyebab dan Risiko Janin Tak Berkembang /Foto: iStock
Jakarta - Tentunya setiap ibu hamil ingin janinnya tumbuh sehat dan normal. Namun, ternyata ada beberapa risiko yang membuat janin tumbuh terhambat atau tidak berkembang, Bunda.

Melansir dari Web MD, janin tidak berkembang, atau dikenal dengan istilah Intrauterine Growth Restriction (IUGR), mengacu pada suatu kondisi di mana ukuran janin lebih kecil dari seharusnya karena tidak tumbuh pada tingkat normal di dalam rahim.

Pertumbuhan yang terhambat ini membuat bayi bisa mengalami risiko kesehatan tertentu, selama kehamilan, saat persalinan, bahkan setelah lahir. Di antara risiko tersebut seperti berat badan lahir rendah, kesulitan menangani tekanan persalinan melalui vagina, tingkat oksigen menurun, hipoglikemia atau gula darah rendah.

Bisa juga mengakibatkan resistensi rendah terhadap infeksi dan skor Apgar rendah. Skor Apgar ini adalah tes yang diberikan segera setelah lahir, untuk mengevaluasi kondisi fisik bayi baru lahir dan menentukan perlunya perawatan medis khusus.

Berisiko terhadap aspirasi mekonium, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, juga kesulitan menjaga suhu tubuh serta tingginya jumlah sel darah merah. Dalam kasus yang paling parah, IUGR dapat menyebabkan lahir mati. Ini juga dapat menyebabkan masalah pertumbuhan jangka panjang.

Dear Ibu Hamil, Ketahui Penyebab dan Risiko Janin Tak BerkembangFoto: iStock


Banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan terjadinya IUGR. Penyebab umumnya adalah masalah dengan plasenta. Janin tak berkembang juga bisa terjadi sebagai akibat dari masalah kesehatan tertentu pada ibu hamil, seperti diabetes stadium lanjut, tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, infeksi seperti rubella, cytomegalovirus, toxoplasmosis, dan sifilis.

Penyakit ginjal atau penyakit paru-paru, malnutrisi atau anemia bisa jadi faktor penyebab janin tak berkembang. Bisa juga karena gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, atau menyalahgunakan narkoba.

Kemungkinan penyebab janin tidak berkembang lainnya termasuk cacat kromosom pada si janin itu sendiri, atau karena kehamilan multipel dalam artian kembar, kembar tiga, atau lebih. Hal senada juga dikatakan dr.Sita Ayu Arumi, Sp.OG, bahwa penyebab IUGR beragam, mulai dari kelainan genetik, malnutrisi, atau fungsi plasenta yang menurun.

"Bisa juga karena air ketubannya menipis, fungsinya menurun. Fungsi plasentanya terganggu, sehingga asupan nutrisi terhambat, berat badan bayi akhirnya tidak bertambah," tutur Sita, dikutip dari detikcom.

Sita menambahkan, saat janin tidak berkembang di trimester awal, penyebabnya bisa karena faktor genetik, riwayat pembedahan, pengentalan darah dan infeksi. Untuk menangani kondisi ini, perlu dilihat lebih dalam penyebab janin tumbuh terhambat.

"Jika ibu kekurangan nutrisi ya diperbaiki nutrisinya. Intinya bagaimana kita pertahankan supaya bayi bisa survive di kandungan sampai waktunya dia lahir tiba. Kalau tidak bisa survive, terpaksa dilahirkan," tutur Sita.

[Gambas:Video 20detik]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda