Jakarta -
Perut yang membesar tentunya membuat ibu hamil semakin hati-hati dalam beraktivitas. Salah satu hal yang sering dihindari, yaitu perut terbentur benda tumpul atau tertabrak orang.
Banyak wanita merasa khawatir dengan kondisi janin yang dikandung setelah perut terbentur, Bun. Beberapa takut kondisi ini bisa menyakiti janin.
Mengutip
Parents, sebenarnya kita enggak perlu khawatir atau takut. Janin mendapat perlindungan dengan baik di dalam kandungan.
"Kandungan secara alami menyediakan lingkungan yang aman dan terlindungi bagi janin. Ada air ketuban di kantung ketuban sebagai pelindung yang juga dilindungi otot-otot rahim dan perut," kata Owen Montgomery, M.D., asisten profesor Obgyn di Allegheny University of the Health Sciences.
Meski begitu, pada kondisi yang berbahaya benturan bisa menyebabkan trauma seperti solusio plasenta. Ini adalah kondisi di mana plasenta terlepas dari dinding rahim.
 Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock |
Dalam kasus yang ringan, mungkin ada perdarahan atau kontraksi vagina yang tidak berdampak pada bayi. Tetapi, dalam kasus yang parah, sebagian besar plasenta terlepas dan dapat menyebabkan masalah pada bayi di kandungan.
Nah, berikut 3 hal yang harus ibu hamil lakukan jika mengalami benturan keras di perut. Demikian dilansir dari buku
Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal oleh dr.Fredrico Patria, Sp.OG.
1. Deteksi gerakan janin dengan mengusap lembut perut. Terutama bila kehamilan mencapai trimester dua, biasanya ibu sudah bisa merasakan setiap gerakan janin.
2. Bagi yang usia kehamilannya masih di bawah trimester satu, bisa meminta pertolongan medis untuk memeriksa kondisi.
3. Periksa juga apakah ibu mengalami pendarahan, kontraksi, atau pecah ketuban.
Simak juga penjelasan soal mitos bentuk perut yang bisa tentukan jenis kelamin bayi di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)