kehamilan

6 Jenis Cacat Janin yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 14 Nov 2019 06:57 WIB

Jakarta - Cacat janin bisa disebabkan banyak hal, Bun. Jenisnya pun bisa bermacam-macam.

Untuk mengetahui janin bermasalah atau tidak, sebenarnya ibu hamil bisa tahu dari pemeriksaan atau tes-tes saat hamil. Pemeriksaan seperti skrining genetik bisa dilakukan untuk mengetahui kelainan genetik pada bayi.

Sebelum itu, sebaiknya Bunda kenali dulu jenis-jenis cacat janin ya. Bila disebabkan genetik, paling tidak kita sudah punya gambaran ke depannya.


Melansir dari berbagai sumber, berikut 6 cacat janin yang Bunda harus tahu.

1. Sindrom down

Menurut dr.Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG, sindrom down adalah kelainan fisik dan mental pada bayi atau anak yang disebabkan faktor genetik atau kelainan kromosom. Bayi dalam kandungan memiliki kromosom 21.

"Pemeriksaan sindrom down sudah bisa dilakukan pada usia kehamilan 11 sampai 13 minggu," kata Yuslam.

Anak dengan sindrom ini cenderung mempunyai kelainan organ dalam atau memiliki cacat bawaan. Contohnya, jantung bocor, mata tidak berfungsi dengan maksimal, sistem pendengaran tidak sempurna, sistem pernapasan terganggu, obesitas, dan tiroid.

2. Kelainan jantung bawaan

Kelainan jantung bawaan bisa didiagnosis sebelum atau setelah bayi lahir. Mengutip Mayo Clinic, selama enam minggu pertama kehamilan, jantung mulai terbentuk dan mulai berdetak.

Pembuluh darah utama yang mengalir ke dan dari jantung juga mulai terbentuk. Pada saat ini, cacat jantung mungkin mulai berkembang.

Para peneliti tidak yakin persis apa yang menyebabkan cacat janin ini, Bun. Tapi mereka berpikir genetik, kondisi medis tertentu, obat dan faktor lingkungan, seperti merokok, dapat berperan.

Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan adalah mendapat vaksin rubela saat hamil. kontrol kesehatan, hindari bahan kimia berbahaya, dan konsumsi multivitamin dengan asam folat.

Ilustrasi USGIlustrasi USG/ Foto: iStock

3. Spina bifida

Spina bifida adalah cacat lahir yang terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan benar. Ini hampir dikategorikan sebagai cacat tabung saraf.

Biasanya, tabung saraf terbentuk pada awal kehamilan, dan berakhir pada hari ke 28 setelah pembuahan. Pada bayi dengan spina bifida, sebagian dari tabung saraf gagal berkembang atau menutup dengan benar, menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang belakang dan tulang-tulang belakang.

Untuk tipe spina bifida meningocele dan myelomeningocele bisa dideteksi sebelum atau setelah bayi lahir. Sedangkan tipe spina bifida occulta tidak ada gejala atau komplikasi tertentu.

4. Bibir sumbing

Bibir sumbing adalah kondisi di mana ada celah antara rongga mulut dan hidung. Kata dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi Letkol.Ckm.dr.Denny Irwansyah, SpBP-RE, bibir sumbing terjadi pada masa perkembangan janin.

Penyebab bayi terlahir dengan bibir sumbing itu banyak faktornya. Menurutnya, bukan hanya karena faktor genetika atau nutrisi, bisa juga karena suatu yang kompleks.

"Namun, secara statistik kalau orang tua dua-duanya memiliki genetik bibir sumbing, anak berisiko terdampak dengan persentase hingga 60 persen," ujar Denny.

Jika disebabkan faktor genetik, maka sulit untuk dicegah. Tapi jika karena kekurangan nutrisi, vitamin, asam folat, bisa dicegah dengan makan yang cukup.

Ilustrasi janinIlustrasi janin/ Foto: iStock

5. Sindrom Edward

Sindrom Edward dikenal dengan nama trisomy 18. Mengutip laman NHS, normalnya kita memiliki 23 kromosom di tubuh termasuk sepasang kromosom nomor 18. Tapi pada bayi dengan sindrom edwards, kromosom nomor 18 berjumlah 3.

Sindrom ini jarang diturunkan dari orang tua. Berkembangnya kromosom nomor 18 jadi 3, biasanya terjadi secara acak saat terbentuknya sel telur atau sperma. Wanita hamil dianjurkan untuk menjalani tes sindrom edward di usia kehamilan 10 sampai 14 minggu.

Bayi dengan sindrom edward kebanyakan akan meninggal sebelum dilahirkan. Jika bayi lahir, secara fisik akan mengalami berat badan rendah, bentuk kepala tidak normal dan kecil, mulut dan rahang kecil, jari-jari seperti belum berkembang, telinga kecil, dan omphalocele (cacat lahir di mana usus atau organ perut lain keluar dari pusar).

6. Clubfoot (kaki abnormal)

Clubfoot biasa dikenal dengan kaki abnormal, pengkor, atau bengkok. Dilansir WebMD, 1 dari setiap 1.000 bayi dilahirkan dengan kondisi ini.

Clubfoot terjadi karena tendon (jaringan yang menghubungkan otot ke tulang) dan otot di dalam dan di sekitar kaki lebih pendek dari yang seharusnya. Kelainan ini tidak menyebabkan sakit, tapi tidak bisa diobati.

Clubfoot bisa disebabkan jenis kelamin, riwayat keluarga, gaya hidup, kondisi spina bifida, dan kekurangan air ketuban saat hamil. Dokter bisa mengetahui clubfoot saat bayi dilahirkan atau USG di akhir kehamilan.

Bunda, simak juga cara mengatasi preeklampsia di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT