HaiBunda

KEHAMILAN

Penyebab dan Cara Mengatasi Kram Perut di Awal Kehamilan

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Rabu, 27 Nov 2019 07:42 WIB
Penyebab dan Cara Mengatasi Kram Perut di Awal Kehamilan/ Foto: iStock
Jakarta - Beberapa di antara Bunda mengalami kram perut di awal kehamilan. Enggak perlu khawatir, ini wajar dialami oleh ibu hamil kok, Bun.

Selama trimester awal, kram merupakan reaksi normal dari tubuh. Kram umumnya dideskripsikan sebagai rasa ditekan dari satu atau kedua sisi dari abdomen.




Dilansir American Pregnancy, kram terjadi ketika rahim membesar, menyebabkan ligamen dan otot yang mendukungnya untuk meregang. Mungkin akan lebih terasa ketika bersin, batuk, atau mengubah posisi.

Nah, bagi Bunda yang belum menyadari kehamilannya biasanya kram perut bisa menjadi satu penandanya. Mengutip Parents, kram terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel di dinding rahim yang disebut sebagai kram implantasi. Rasanya seperti kram ketika akan menstruasi, Bun.

"Rahim adalah otot, dan satu-satunya hal yang diketahui otot adalah kontraksi, dan kontraksi terasa seperti kram," kata Holly Puritz, M.D., direktur medis untuk Sentara Lee Hospital Group for Women di Virginia.

Faktor lainnya yang bisa menyebabkan kram di awal kehamilan adalah perkembangan pesat rahim di satu sampai dua trimester kehamilan. Ibu hamil mungkin akan mengalami sembelit di beberapa minggu awal kehamilan.

"Sebagian besar kehamilan akan mengalami beberapa kram ringan sesekali selama 16 minggu awal kehamilan," kata Chad Klauser. M.D., asisten klinis profesor obgyn di Mount Sinai School of Medicine di New York City.

Bagaimana pun, kram adalah hal yang wajar selama kehamilan. Tapi, perlu diperhatikan, ada beberapa kram yang tidak wajar, seperti:

1. Enam atau lebih kontraksi selama satu jam yang bisa jadi tanda melahirkan prematur.

2. Pusing atau pendarahan yang menyertai kram. Ini bisa menjadi pertanda dari kehamilan ektopik. Pendarahan juga merupakan gejala dari keguguran.

3. Keputihan berwarna merah muda. Ini merupakan tanda serius dari melahirkan prematur.

4. Setiap kram persisten ketika hamil bayi kembar, memiliki risiko persalinan prematur, atau punya riwayat melahirkan prematur.

5. Nyeri punggung atau perut yang hebat dan disertai mual, muntah, atau demam. Bisa jadi ini adalah gejala usus buntu, batu ginjal, atau penyakit empedu.

6. Rasa sakit yang tidak membaik seiring waktu atau dengan perubahan posisi fisik.

Ilustrasi ibu hamil kram/ Foto: iStock

Kalau Bunda mengalami kram seperti disebutkan tadi, segera hubungi dokter ya. Tapi, kalau kram masih dalam kategori wajar, Bunda bisa kok meringankan rasa sakitnya di rumah.

Ketika mengalami kram ringan selama kehamilan, Bunda bisa melakukan ini untuk mengatasinya.

1. Cobalah untuk duduk, berbaring, atau mengubah posisi.

2. Berendam di air hangat.

3. Melakukan relaksasi.

4. Tempatkan botol air panas yang dibungkus handuk di atas perut kram.

5. Pastikan asupan cairan cukup, misalnya dengan minum air putih.

Semoga penjelasan ini membantu ya, Bun.

Bolehkah ibu hamil makan nanas? Simak penjelasannya di video ini ya, Bun.

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK