Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Alat Kontrasepsi Bikin Rahim Kering? Simak Penjelasan Dokter

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Minggu, 15 Dec 2019 18:03 WIB

Bunda mungkin sering bertanya-tanya, apakah alat kontrasepsi bisa bikin rahim kering? Simak penjelasan dokter.
Alat Kontrasepsi Bikin Rahim Kering? Simak Penjelasan Dokter/ Foto: iStock
Jakarta -

Setelah melahirkan, Bubun sempat enggak mau pakai alat kontrasepsi atau KB. Bubun takut efek samping KB bisa bikin rahim kering, bahkan susah punya anak lagi. Benar enggak ya?

Sebagian Bunda mungkin merasakan hal sama seperti Bubun. Mereka takut kalau pakai alat kontrasepsi akan menimbulkan efek samping seperti kegemukan, perasaan mual, hingga rahim kering dan susah punya anak.


Dijelaskan dr.Reisa Broto Asmoro, Bunda enggak perlu khawatir menggunakan KB atau kontrasepsi jenis apapun. Anggapan bahwa alat kontrasepsi menyebabkan rahim kering, kata Reisa, itu hanya mitos, Bunda.

"Menggunakan KB atau jenis kontrasepsi apapun enggak perlu khawatir membuat rahim kering. Memang, masa subur akan terganggu tentunya. Pada beberapa jenis KB akan membuat masa subur tertunda," tutur Reisa, dalam program dr.Oz Indonesia di Trans TV.

Alat kontrasepsi, pil KBAlat kontrasepsi, pil KB/ Foto: iStock


Di kesempatan berbeda, staf pengajar Departemen Obsterti dan Ginekologi FKUI-RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, dr.Andon Hestiantoro, Sp.OG(K), MPH, pun mengungkapkan hal senada dengan Reisa.

"Kalau ada yang bilang pil KB bikin rahim kering dan susah punya anak itu tidak benar. Sekarang, kadar hormon dalam pil kontrasepsi sudah sangat dijaga," ucap Andon, dikutip dari detikcom.

"Bahkan, banyak pasien saya telat minum dua hari saja bisa hamil," tegasnya.

Andon menambahkan, dahulu, dosis kontrasepsi hormonal memang terbilang tinggi, sehingga menyebabkan berbagai efek samping. Sedangkan sekarang, Andon memastikan, pil KB dosis tinggi sudah tidak diproduksi lagi.


Para ahli dan peneliti, Andon kembali memaparkan, sudah mengetahui bahwa untuk mencegah kehamilan ternyata tidak diperlukan hormon tinggi.

"Dahulu, dosis alat kontrasepsi yang digunakan sekitar 50 mcg (mikrogram), lalu diturunkan jadi 20 mcg. Sehingga, efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi bisa dikurangi," kata dokter lulusan Universitas Indonesia ini.

Bagaimana, Bunda, masih ragu menggunakan alat kontrasepsi? Semoga penjelasan dokter membantu ya.

Simak juga penjelasan lengkap dr.Reisa dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda