Jakarta -
Seorang remaja putri berusia 13 tahun dikabarkan hamil. Mirisnya, lelaki yang menghamilinya adalah seorang bocah berusia 10 tahun. Begitu cerita ibunda remaja tersebut yang juga pengidap kanker.
Remaja putri itu diketahui bernama Daria. Ia tinggal di kota Zheleznogorsk di Siberia, yang tertutup di wilayah Rusia tengah-selatan, Krasnoyarsk Krai. Ia duduk di kelas tujuh, sedangkan bocah 10 tahun yang merupakan pacar, sekaligus ayah dari calon anaknya duduk di kelas empat.
Ibunda Daria, Elena, sedang sakit parah karena kanker stadium akhir. Namun tidak diketahui apa jenis kankernya. Mengenai kehamilan anaknya, ia sendiri kaget. Meski begitu, sang ibu mengatakan bertekad untuk tetap bertahan hidup demi putrinya yang hamil.
"Awalnya, kami mengira ia keracunan makanan, tetapi perlahan-lahan kami mulai menyadari bahwa apa pun yang terjadi tidak ada hubungannya dengan perutnya. Kami kemudian membeli tes kehamilan dan hasilnya positif," kata Elena, dikutip dari
Yahoo.Elena menambahkan, dia tidak pernah mempertimbangkan agar Daria melakukan aborsi. Sebaliknya, ia merasa khawatir tidak akan dapat memiliki anak lagi di kemudian hari.
Selain itu, meski ia mengidap kanker stadium akhir, dia berencana untuk tetap tinggal bersama putrinya selama mungkin. Untuk bisa menjaga bayi di masa depan.
"Sekarang aku punya alasan untuk hidup," tambahnya.
 Curhat Ibu Pengidap Kanker, Putrinya Usia 13 Tahun Dihamili Bocah 10 Tahun Foto: istimewa |
Sementara itu, seorang dokter melakukan tes pada bocah 10 tahun tersebut, dan menyimpulkan bahwa dia tidak terlalu matang secara seksual untuk menghasilkan sperma. Ini membuat desas-desus bahwa remaja yang hamil memiliki pasangan lain di sekitar waktu yang sama.
"Kami memeriksa ulang hasil laboratorium tiga kali sehingga tidak ada kesalahan. Tidak mungkin ada sel sperma. Dia masih anak-anak," kata dr.Evgeny Grekov, pakar urologi dan andrologi.
Tapi, ibu bocah itu, Galina, yakin putranya mengatakan yang sebenarnya, "Aku percaya anakku, bahwa dia adalah ayahnya. Saya mengerti bahwa dia sendiri mungkin tidak menyadari apa yang terjadi," tukasnya.
Terkait hal ini, seorang laki-laki bisa menghamili perempuan ketika dia sudah menghasilkan sperma, Bunda. Sperma mulai dihasilkan ketika laki-laki sudah pubertas. Mengutip dari Kids Health, pubertas anak laki-laki biasanya dimulai antara usia 9 dan 15 tahun.
Pada tahap ini, kelenjar hipofisis, yang terletak di dekat otak, mengeluarkan hormon yang merangsang testis untuk menghasilkan testosteron. Produksi testosteron kemudian membawa banyak perubahan fisik pada anak laki-laki.
Meskipun waktu perubahan ini berbeda untuk setiap pria, tahapan pubertas umumnya mengikuti urutan yang ditetapkan, seperti selama tahap pertama pubertas pria, skrotum dan testis tumbuh lebih besar. Selanjutnya, penis menjadi lebih panjang dan vesikula seminalis dan kelenjar prostat tumbuh.
Rambut mulai tumbuh di daerah kemaluan dan kemudian di wajah dan ketiak. Selama waktu ini, suara anak laki-laki juga semakin dalam. Anak laki-laki juga memiliki lonjakan pertumbuhan selama masa pubertas saat mereka mencapai tinggi dan berat badan orang dewasa.
Seorang pria yang telah mencapai pubertas akan menghasilkan jutaan sel sperma setiap hari. Ini artinya, ketika terjadi hubungan seksual antara laki-laki yang sudah menghasilkan sperma dengan wanita yang sudah memiliki sel telur, maka kehamilan bisa terjadi.
"Jika semen ejakulasi ke dalam vagina wanita, jutaan sperma 'berenang' naik dari vagina melalui serviks dan uterus untuk memenuhi sel telur di tuba falopi. Hanya perlu satu sperma untuk membuahi sel telur," jelas dr.Larissa Hirsch, MD.
Simak juga cerita Marissa Nasution dalam video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)