Kisah 3 Bunda Punya Banyak Anak, Ada yang 22 Kali Melahirkan

A group of babies are indoors in a day care centre. They are sitting on the carpet and playing with toys.

Ilustrasi banyak anak/Foto: iStock

Kehadiran anak diharapkan oleh suami istri. Namun kisah para bunda ini justru bikin tercengang dengan jumlah anak mereka.

Alih-alih dua, tiga, atau lima anak, mereka justru dikaruniai lebih dari 10 anak. Tak hanya karena mendambakan anak dengan jenis kelamin tertentu, kehamilan mereka yang terus-menerus juga dipicu oleh kondisi genetik tertentu.

Tak semua kisah mereka berakhir bahagia. Ada juga yang harus berjuang sekuat tenaga untuk dapat menghidupi anak-anak mereka. Nah, berikut ini kisah 3 bunda yang punya banyak anak, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Keluarga Radford

Keluarga Radford yang berasal dari Inggris sempat menuai banyak sorotan karena keluarga besar mereka. Noel dan Sue Radford memiliki 22 anak dan kisah mereka didokumentasikan lewat tayangan 15 Kids and Counting di stasiun TV Channel 4.

Ceritanya, Noel dan Sue sudah bersahabat sejak kecil. Mereka dikaruniai anak pertama ketika Sue masih berusia 14 tahun, sedangkan Noel sudah 18 tahun. Mereka tinggal di Morecambe, sebuah kota pesisir di Lancashire, Inggris, setelah menikah pada 26 September 1992.

Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Keluarga Radford tercatat sebagai keluarga terbesar di Inggris. Putra sulung mereka yang bernama Chris kini sudah berusia 30 tahun. Sedangkan putri bungsunya, Heidie baru saja dilahirkan di tengah pandemi COVID-19.

Bahagia dengan banyak anak, Noel dan Sue hidup menjalankan bisnis kue pie yang sukses. Noel dan Sue juga sudah memiliki enam orang cucu.

"Virus corona membuat kehidupan kita berubah drastis. Tak lagi menikmati libur musim panas, kini kami harus menghabiskan waktu di rumah bersama banyak anak-anak," ujar Noel Radford, dilansir dari Lancashire Telegraph.

Selain Sue Radford, ada Bunda lainnya yang juga dikaruniai banyak anak. Simak kisahnya di halaman selanjutnya.

Bunda, simak juga kaleidoskop 5 seleb yang umumkan kehamilan di sepanjang 2020 dalam video berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]

MENDAMBAKAN ANAK LAKI-LAKI

Two month old, boy and girl fraternal twin babies. They are sleeping and swaddled together in pink and blue wraps that are tied together in a bow.

Bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/katrinaelena

2. Kanu Sangod

Tak hanya di Inggris, kisah keluarga dengan banyak anak juga terjadi di India. Kanu Sangod, seorang wanita asal India telah belasan kali melahirkan demi mendapatkan anak laki-laki.

Kanu dan suaminya, Ramsinh dijodohkan 20 tahun silam. Dibutuhkan waktu 18 tahun hingga akhirnya mereka mendapatkan anak laki-laki bernama Vijay.

Walaupun sudah punya satu anak laki-laki, Kamu ia merasa tidak puas karena takut putra semata wayangnya tak mampu menjaga ke-13 saudari perempuannya.

Meski masih mengharapkan putra kedua, Kanu sudah tak lagi sanggup menanggung stres pasca melahirkan.

"Bagi suamiku, sangat penting untuk mendapatkan dua orang putra untuk menjaga anak-anak perempuan kami. Tetapi Tuhan memberikan kami anak perempuan lagi dan lagi," ujar Sangod, dikutip dari The Indian Express.

Bukan tanpa alasan, kehamilan yang terus-menerus juga bisa disebabkan oleh kelainan genetik. Simak kisah lengkap bunda yang satu ini di halaman berikutnya.

SELALU HAMIL KEMBAR

Bayi kembar/Foto: Getty Images/iStockphoto/RealCreation

3. Mariam Nabatanzi

Wanita asal Uganda ini dikaruniai 44 orang anak selama menikah. Ia begitu subur sehingga terus dikaruniai anak kembar setiap kali hamil.

Pada kehamilan pertama, ia dikaruniai sepasang bayi kembar saat masih berusia 13 tahun. Hingga usianya mencapai 36 tahun, Mariam telah melahirkan 42 bayi lainnya.

Dilansir Mirror, Mariam ternyata memiliki kelainan genetik yang cukup langka. Ia memiliki total tiga bayi kembar empat, empat bayi kembar tiga, dan enam bayi kembar dua.

Mariam Nabatanzi harus merawat 44 anaknya seorang diri karena suaminya telah pergi. Mereka tinggal di kondisi rumah yang cukup mengenaskan, Bunda.

Hunian mereka terdiri dari empat petak rumah kecil yang terbuat dari balok semen dan atap lempengan besi. Mereka menetap di area perkebunan kopi.

Kehamilan terakhirnya sekitar 2,5 tahun lalu berujung pada tragedi. Ia mengalami komplikasi. Salah satu bayinya meninggal dunia dalam proses persalinan. Ia semakin menderita dengan suami yang meninggalkannya begitu saja.

"Seumur hidup saya habiskan untuk mengurus anak dan bekerja mencari uang. Suami saya membuat saya menderita," kata Mariam.