HaiBunda

KEHAMILAN

Cara Mencegah Kehamilan Usai Hubungan Intim dengan Kontrasepsi Darurat

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 08 Jun 2020 20:25 WIB
Cara Mencegah Kehamilan Usai Hubungan Intim dengan Kontrasepsi Darurat/ Foto: iStock
Jakarta -

Cara mencegah kehamilan yang paling mudah adalah menggunakan alat kontrasepsi, sebelum berhubungan seksual. Lalu bagaimana kalau tak menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual?

Bagi Bunda yang ingin mencegah kehamilan tapi sperma pria sudah masuk ke vagina, masih bisa mencegah kemungkinan hamil dengan dua cara berikut:

1. Kontrasepsi darurat


Bunda dapat menggunakan alat kontrasepsi darurat yang mengandung hormon levonorgestrel. Namun ingat, cara ini tidak bisa diterapkan bagi wanita yang menggunakan kontrasepsi reguler ya.

Dilansir Web MD, levonorgestrel dapat mencegah kehamilan setelah berhubungan seks tanpa kondom. Banyak yang menyebutnya 'morning after pill', Bunda.

Levonorgestrel lebih efektif jika digunakan lebih cepat usai berhubungan seksual. Dalam satu pil mengandung 1,5 miligram levonorgestrel, yang digunakan dalam dosis lebih rendah di banyak pil KB.

Pil ini diberikan sebagai kontrasepsi darurat dalam bentuk 1 sampai 2 pil dan diminum secara terpisah dalam 72 jam, setelah berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi.

Tergantung dari siklus haid, levonorgestrel membantu mencegah kehamilan atau menunda ovulasi. Jika Bunda mengonsumsinya dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seks, levonorgestrel bisa mengurangi risiko hamil sampai 87 persen.

Sebelum menggunakan kontrasepsi darurat, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter ya. Pada beberapa orang, levonorgestrel dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, mual, kelelahan, dan siklus haid berubah.

Mengenal Douching, Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan Intim/ Foto: iStock

2. Douching

Selanjutnya, ada teknik yang dikenal dengan sebutan douching, Bunda. Teknik ini juga dipercaya bisa mencegah kehamilan.

Douching adalah mencuci vagina dengan air atau cairan khusus usai berhubungan seksual. Namun, sayangnya banyak pakar tidak menyarankan wanita melakukan hal ini.

Selain karena pergerakan sperma yang cepat, douching dapat menyebabkan infeksi pada vagina. Faktanya, douching justru mendorong sperma naik atau masuk ke ovarium wanita.

"Douching tidak akan meningkatkan risiko kehamilan, tapi mungkin meningkatkan risiko infeksi pelvis," kata Lisa Perriera, MD, MPH, dilansir Health.

"Douching secara umum adalah ide yang buruk," sambungnya.

Semoga membantu, Bunda.

Simak juga penjelasan pakar soal siklus haid yang tidak teratur, di video berikut:

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Nana Mirdad & Andrew White Lihat Langit Berbintang di Selandia Baru, Saling Lempar Rayuan Romantis

Mom's Life Amira Salsabila

Tak Cuma Jadi Artis, Ini 5 Potret Mikha Tambayong Kerja sebagai Staf Ahli Menpora

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Provinsi dengan Kasus Chikungunya Terbanyak di Indonesia, Jabar 6 Ribu Orang Terjangkit

Mom's Life Amira Salsabila

35 Pertanyaan untuk Calon Ketua OSIS dan Tips Menjawabnya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Elegan Raline Shah dalam Balutan Kebaya, Ide Outfit ke Kondangan

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Nana Mirdad & Andrew White Lihat Langit Berbintang di Selandia Baru, Saling Lempar Rayuan Romantis

5 Provinsi dengan Kasus Chikungunya Terbanyak di Indonesia, Jabar 6 Ribu Orang Terjangkit

35 Pertanyaan untuk Calon Ketua OSIS dan Tips Menjawabnya

4 Drama Korea Terbaru Netflix 2025, Bagus Semua!

200 Quotes Pernikahan Romantis dan Menyentuh Hati

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK