Banyak wanita ingin punya anak melalui program kesuburan. Inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI) bisa menjadi pilihan selain in fitro vertilization (IVF) atau bayi tabung. Biaya mencoba inseminasi buatan pun jauh lebih murah dibanding IVF.

Berapa ya biaya inseminasi buatan di Indonesia?

Melihat dari situs resmi Bunda International Clinic (BIC), biaya program inseminasi sekitar Rp2 juta untuk sekali inseminasi buatan, di luar obat dan pemeriksaan. Umumnya, Bunda diminta mempersiapkan budget sekitar Rp5 juta untuk lebih amannya.

Tak jauh beda dengan biaya inseminasi buatan di BIC, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung lewat situs resminya menyebut kalau budget yang diperlukan untuk inseminasi buatan Rp1,5 juta. Harga tersebut tentu belum termasuk USG dan pemeriksaan lainnya.

Tidak hanya itu, situs resmi RSI Sultan Agung, Semarang, juga menyebut kalau biaya inseminasi buatan sekitar Rp2,5 juta sampai Rp3,5 juta. Jadi, untuk biaya inseminasi buatan di Indonesia, Bunda bisa menyiapkan budget antara Rp2-5 juta.

Lalu bagaimana dengan biaya inseminasi buatan di luar negeri?

Dilansir Healthline, menurut University of Wisconsin Hospitals and Clinics, biaya IUI di negara Barat mencapai sekitar US$ 460 (Rp6,6 juta) hingga US$ 1.500 (Rp21,7 juta). Biaya yang tercantum umumnya belum termasuk tarif lain seperti konsultasi, pengujian sperma, hingga USG.

Terkadang, perusahaan asuransi akan menanggung sebagian biayanya terkait inseminasi buatan. Hanya saja, sedikit asuransi kesehatan yang bisa mengklaim biaya inseminasi buatan di Indonesia.

Biaya ini tentu jauh lebih rendah dibandingkan dengan IVF. Dari situs resmi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung juga disebutkan biaya untuk bayi tabung atau IVF sebesar Rp49 jutaan. Tentu belum termasuk biaya lain di dalamnya.

Dengan biaya yang jauh lebih rendah dari IVF, bagaimana tingkat keberhasilannya?

Dalam situs resmi BIC dijelaskan mengenai tingkat keberhasilan inseminasi buatan yang sangat bervariasi tergantung usia dan jumlah sperma. Angka keberhasilan sekitar 5-15 persen dan mungkin meningkat dengan pengulangan siklus.

Angkanya bisa meningkat mencapai 40 persen setelah tiga kali pengulangan. Dr. Paula C. Brady, M.D., spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center, setuju akan hal tersebut.

"Data aktual tentang tingkat keberhasilan IUI sangat sulit ditemukan karena penelitian mencakup populasi pasien yang berbeda usia, diagnosis infertilitas, dan lainnya," jelas Dr Brady seperti dikutip dari Today's Parents.

Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan infertilitas yang tak jelas memiliki peluang 20-25 persen untuk hamil dalam beberapa siklus. Sementara wanita di bawah 35 tahun yang memiliki IUI karena siklus menstruasi tidak teratur, memiliki tingkat keberhasilan setinggi 50 persen dalam tiga sampai enam siklus.

Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bunda, simak juga penjelasan mitos mengenai keberhasilan bayi tabungan dalam video berikut: