Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ingin Cepat Hamil dengan Inseminasi Buatan? Kenali Efek Samping & Risikonya

Arina   |   HaiBunda

Minggu, 19 Jul 2020 14:37 WIB

A portrait of pregnant young woman indoors at home, feeling tired.
Ilustrasi efek samping inseminasi buatan/ Foto: iStock
Jakarta -

Bunda berencana untuk melakukan program inseminasi buatan demi bisa cepat hamil? Program inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI) merupakan salah satu jalan alternatif yang dipilih banyak wanita.

Program inseminasi buatan memiliki estimasi biaya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan bayi tabung atau in fitro vertilization (IVF). Dalam prosesnya, inseminasi buatan juga tidak memerlukan pembedahan.

Dokter hanya perlu untuk menyalurkan sperma menggunakan suntikan khusus atau kateter langsung ke dalam rahim Bunda. Ini diharapkan bisa membantu sperma melakukan perjalanan dengan mudah menuju sel telur.

Lalu adakah efek samping dan risiko inseminasi? Berikut lima efek samping dan risiko inseminasi buatan yang harus Bunda pahami.

Efek Samping Inseminasi Buatan

Dalam beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat kesuburan untuk meningkatkan peluang program inseminasi buatan. Obat kesuburan cenderung menstimulasi ovulasi di mana ovarium akan melepaskan banyak sel telur.

Dilansir Parenting Firstcry, efek samping yang dipicu dengan mengonsumsi obat kesuburan umumnya ringan dan hilang setelah berhenti meminumnya. Beberapa efek samping saat menjalani program inseminasi buatan:

- Mual
- Moody
- Kram perut
- Payudara sensitif
- Kembung
- Tidak nyaman pada bagian panggul
- Kista
- Ruam atau sedikit bengkak pada tempat injeksi

Doctor during consultation held in his hand and shows patient anatomical model of male sperm. Counseling of men and couples about male infertility, sperm pathology, impossibility to get pregnantEfek samping inseminasi buatan/ Foto: iStock

Ada pula efek samping berat dari program inseminasi buatan yang bisa terjadi, seperti sesak napas, urine berwarna gelap, kram parah, hingga peningkatan berat badan secara mendadak. Segera beritahu dokter ketika efek samping berat dari program inseminasi buatan terjadi.

Risiko Inseminasi Buatan

1. Risiko Hamil Kembar

Salah satu risiko program inseminasi buatan bisa hamil kembar, Bunda. Padahal Bunda tidak menginginkannya. Namun risikonya cukup kecil, biasanya terjadi karena obat kesuburan yang diminum selama menjalani program inseminasi buatan.

Tak hanya itu, jika Bunda hamil kembar setelah menjalani program inseminasi buatan maka bisa menyebabkan risiko lain saat kelahiran. Bunda yang hamil kembar berisiko keguguran, lahir prematur, diabetes, berat badan lahir rendah, preeklampsia, atau komplikasi lainnya.

2. Risiko Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)

Obat-obatan kesuburan yang digunakan selama menjalani program inseminasi buatan bisa menyebabkan Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS). Hyper ovulation bisa memompa tingkat estrogen tubuh yang dapat mengakibatkan peradangan ovarium.

Ovarium bisa berisiko membesar sehingga menyebabkan kembung, kram parah, muntah atau mual, hingga masalah pernapasan. Ini mungkin sama seperti efek samping berat dari program inseminasi buatan.

3. Risiko Infeksi

Salah satu risiko yang mungkin terjadi ketika memilih program inseminasi buatan adalah infeksi. Namun ini jarang terjadi

"Infeksi bisa terjadi ketika memasukkan sesuatu ke dalam vagina, leher rahim, dan dalam rahim, tapi jarang terjadi," jelas Dr. Martha Noel, M.D., selaku asisten profesor obstetrics, gynecology dan reproductive sciences di University of California, San Francisco, Amerika Serikat, seperti dilansir The New York Times.

4. Risiko Gagal yang Tinggi

Risiko juga perlu dipikirkan sebelum menjalani program inseminasi buatan agar cepat hamil karena kegagalan cukup tinggi. Menurut Dr Antonio R. Gargiulo, M.D., reproductive endocrinology and infertility specialist di Center for Infertility and Reproductive Surgery, Brigham and Women's Hospital, Boston, inseminasi buatan memiliki tingkat keberhasilan yang rendah.

"Saya pikir risiko utama bagi IUI adalah pasangan mungkin kehilangan energi dan putus asa karena infertilitas. Kamu harus siap untuk tes kehamilan negatif sembilan dari 10 kali. Jika siap, IUI jelas sangat bisa menjadi pilihan untuk banyak pasien kami," tegas Dr Gargiulo.

Bunda, simak juga yuk cerita April Jasmine yang melahirkan anak kembar dari hasil bayi tabung. Klik video di bawah:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda