Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ibu Hamil Minum Jamu, Bolehkah?

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 03 Aug 2020 05:41 WIB

Healthy drink from turmeric and ginger roots and lime in small bottles on grey concrete background with copyspace. Jamu - popular Indonesian traditional drink on Bali. Immunity boosting, detox, diet.
Ilustrasi jamu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/rostovtsevayulia
Jakarta -

Sebagian kaum wanita senang mengonsumsi produk herbal atau jamuan untuk mengatasi masalah kesehatan atau sekedar membuat dirinya bugar lantaran sudah dilakukan secara turun temurun. Bahkan beberapa ibu hamil juga mengonsumsi jamu karena diyakini bisa membantu beberapa masalah yang dialami selama kehamilan, mual misalnya.

Nah, bolehkah mengonsumsi jamu atau produk herbal atau jamu selama kehamilan ya, Bun?

Meski produk alami, namun tidak semua produk herbal itu boleh atau aman dikonsumsi selama kehamilan lho, Bunda. Badan Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat bahkan meminta ibu hamil yang mengonsumsi produk herbal atau tanaman obat untuk konsultasi lebih dahulu ke dokter atau ahli herbal yang terlatih dan berpengalaman karena beberapa produk herbal mungkin mengandung zat yang bisa berbahaya bagi kehamilan.

Dikutip dari American Pregnancy, produk herbal atau jamu-jamuan tertentu bisa saja mengandung zat yang dapat menyebabkan keguguran dan kelahiran prematur. Potensi lainnya bisa menyebabkan kontraksi rahim atau cedera pada janin.

Sayangnya, kata peneliti senior dari Rumah Sakit Anak Royal Aberdeen di Skotlandia, Dr James McLay, sebagian besar penelitian tentang produk herbal untuk ibu hamil ini masih minim atau belum dilakukan dengan baik untuk mendapatkan bukti yang akurat, Bunda.

"Ini (tinjauan) masih sangat sedikit tentang herbal yang meneliti soal efektivitas dan keamanannya. Namun pesan utamanya, jangan menganggap produk herbal berarti aman," kata McLay, dikutip dari WebMD.

Dr Anthony Sciali, profesor klinis kebidanan dan kandungan di Fakultas Kedokteran Universitas George Washington, Washington DC menambahkan, masalahnya adalah tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa produk herbal yang menyebabkan komplikasi kehamilan. Menurut dia, kondisi kesehatan yang mendasari atau masalah kehamilan bisa menjadi penyebab komplikasi.

"Wanita menggunakan obat-obatan, termasuk herbal karena suatu alasan. Produk herbal adalah obat-obatan. Kealamian produk tidak menawarkan keamanan maupun bahaya," ujarnya.

Attractive pregnant female chilling while drinking fresh coffee from mug and relaxing at homeIbu hamil/ Foto: iStock

McLay mengatakan bahwa produk herbal mengandung bahan kimia nyata, banyak di antaranya memiliki efek nyata pada tubuh. Nah, kalau ibu hamil ingin menggunakan produk herbal atau jamu, maka keamanan produk tersebut perlu dinilai.

Karena itu demi menghindari hal yang tak diinginkan, ibu hamil harus berhati-hati mengonsumsi produk herbal atau jamu. Disarankan berkonsultasi lebih dahulu ke dokter atau ahli herbal sebelum mengonsumsinya selama hamil ya, Bunda.

Produk herbal yang aman dan berbahaya saat hamil

Adapun beberapa produk herbal atau tanaman obat yang mungkin aman dikonsumsi untuk ibu hamil, dikutip dari beberapa sumber, di antaranya:

- Daun raspberry merah

Daun ini kaya zat besi, dan membantu mengencangkan rahim, meningkatkan produksi susu, mengurangi mual, dan meringankan rasa sakit saat melahirkan. Beberapa penelitian melaporkan, mengonsumsi daun raspberry merah selama kehamilan dapat mengurangi komplikasi.

- Daun peppermint

Daun ini bisa membantu meredakan mual atau morning sickness dan perut kembung pada ibu hamil.

Selain itu, produk herbal yang aman dikonsumsi terbatas dan hanya ditemukan sebagai bumbu dalam makanan, di antaranya rosemary, bawang putih, kencur, jahe, dan kunyit. Namun jika menggunakan dalam dosis besar sebagai obat berbahaya karena bisa dikontradiksikan pada kehamilan.

Sementara produk yang mungkin tidak aman dikonsumsi ibu hamil, di antaranya lidah buaya, ginseng, dan senna. Selain itu, kenari hitam, fenugreek.

Nah Bunda jika ingin mengonsumsi produk herbal atau jamu, sebaiknya gunakan dengan bijak ya. Selain konsultasi dengan ahlinya, perlu diketahui bahwa tak ada individu yang sama. Mungkin ibu lain cocok dengan produk herbal, namun Bunda tidak.

Jika pun dokter mengizinkan untuk mengonsumsinya, tak ada salahnya mulai dengan dosis kecil, lalu bertahap sambil melihat reaksi tubuh. Kalau produk herbal atau jamu yang dikonsumsi tidak memberikan efek samping bisa dilanjutkan dengan mengonsumsinya secara terbatas, namun sebaliknya hentikan jika timbul masalah.

Bunda bisa simak cerita dokter hamil 7 bulan rawat pasien Corona, di video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(jue/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda