Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bunda, Ini Penyebab dan Cara Menghilangkan Flek Hitam Saat Hamil

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 24 Aug 2020 18:18 WIB

Perawatan kulit ibu hamil
Cara Menghilangkan Flek Hitam saat Hamil/Foto: Getty Images/Eva-Katalin
Jakarta -

Selain stretch mark, masalah lain yang kerap dialami ibu hamil adalah flek hitam di beberapa bagian tubuh. Dan bagi sebagian ibu hamil, kondisi ini cukup mengganggu ya Bunda karena bisa memengaruhi penampilan.

Flek hitam tersebut, biasanya terlihat di area sekitar pipi, hidung, dahi, bibir atas, dagu, hingga leher. Kondisi ini disebut dengan chloasma.

Chloasma adalah pigmentasi kehamilan, yaitu ketika bintik hitam atau flek hitam muncul di kulit. Chloasma dikenal juga dengan nama hipermegmentasi, melasma atau mask of pregnancy.

Penyebab flek hitam saat hamil

Penyebab pasti flek hitam selama kehamilan belum diketahui. Namun satu teori menyebutkan bahwa melanosit atau sel yang menghasilkan warna kulit di tubuh mulai menghasilkan terlalu banyak warna. Dan hal itu akibat meningkatnya hormon.

"Setiap perubahan dalam hormon Anda, seperti menggunakan alat kontrasepsi atau sedang hamil dapat memicu melasma," kata Elin Raymond, OB/GYN di Toronto, dikutip dari Today's Parent.

Flek hitam selama kehamilan dikaitkan dengan tingkat estrogen yang tinggi dan sering muncul ketika hormon ini meningkat, yakni pada trimester kedua atau ketiga kehamilan. Peningkatan estrogen menyebabkan kelebihan melanin yang mengarah pada flek hitam dan cenderung membentuk pola kupu-kupu di seluruh wajah, sehingga dijuluki mask of pregnancy.

Menurut dokter kulit di Vancouver, Allison Sutton, paparan sinat matahari merupakan faktor risiko utama lainnya untuk kondisi kulit ini. "Sinar UV bisa memicu timbulnya melasma dan bagi yang sudah mengidap akan memperburuk kondisinya," ujar dia.

Bagi banyak wanita, melasma bisa sangat sulit untuk dikenali karena mungkin hanya terlihat seperti bintik-bintik. Namun pada sebagian orang, flek ini terlihat sangat jelas.

Biasanya flek hitam ini memiliki bentuk simetris. Dan semua wanita hamil berpeluang mengalaminya, di mana sekitar 50-70 persen wanita menderita kondisi ini. Flek hitam lebih sering terlihat pada wanita hamil dengan warna kulit lebih gelap, terutama mereka yang memiliki latar belakang Asia, Mediterania atau Latin.

Cara menghilangkan flek hitam selama kehamilan

Meski demikian, flek hitam yang muncul selama kehamilan mungkin bisa hilang atau memudar setelah melahirkan atau berhenti menyusui lho, Bunda. Dikutip dari Made for Mums, flek hitam mulai memudar setelah melahirkan lantaran kadar hormon estrogen mulai kembali normal, namun memang membutuhkan waktu. Jadi, Bunda harus bersabar ya.

Sementara itu, Bunda juga harus berhati-hati dengan paparan sinar ultraviolet (UV) karena bisa merangsang sel untuk menghasilkan lebih banyak pigmen. Jadi, hal terbaik yang Bunda hamil bisa lakukan untuk mencegah munculnya atau menghindari flek hitam makin buruk adalah dengan menghindari atau meminimalisir terkena paparan UV. Bahkan berjemur selama 20 menit saja bisa memicu munculnya flek hitam.

Jika Bunda berada di luar ruangan, kenakan tabir surya SPF50+ atau SPF60, kenakan payung atau topi dan kacamata hitam. "Bahkan jika kulit Anda tertutup sepenuhnya, pigmen bisa menjadi lebih gelap hanya karena cahaya matahari masuk ke mata," ucap dokter kosmetik Dr Mervyn Patterson.

Perlindungan dari UV sangat penting karena menurut Sutton, meningkatnya melanosit membuat kulit menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Selain melindungi diri dari UV, Bunda juga harus menghindari menggunakan produk perawatan kulit yang mengiritasi atau membuat kulit meradang, seperti pengelupasan.

Flek hitamFlek hitam/ Foto: shutterstock

"Waxing atau menghilangkan bulu, bisa memperburuknya (kondisi melasma atau flek hitam)," ucapnya.

Nah, jika flek hitam terlalu mencolok, Bunda bisa bisa menutupinya dengan concealer khusus ibu hamil. Sebagian besar obat topikal yang diresepkan seperti retinoid dan hidrokuinon belum diuji pada wanita hamil, jadi tidak jelas apakah aman digunakan selama kehamilan. Karena itu, Sutton merekomendasikan produk nabati sebagai gantinya, yakni produk dengan kandungan vitamin C, arbutin, asam glikolat, ekstrak kedelai, dan ekstrak licorice.

Jika flek hitam tidak kunjung hilang setelah melahirkan, dia menyarankan untuk melakukan perawatan dengan mengombinasikan produk nabati dan chemical peeling.

Pengobatan rumahan untuk atasi flek hitam

Ada beberapa pengobatan rumahan yang alami untuk mengatasi flek yang bebas efek samping. Mengutip Indian Express, berikut ini pengobatan rumahan yang bisa Bunda lakukan:

Jus kunyit dan lemon

Campur 1 sendok makan (sdm) jus melon dan sejumput bubuk kunyit, lalu oleskan di area flek hitam. Kemudian, bilas setelah 5 menit dengan menggunakan air dingin.

Gel lidah buaya

Oleskan gel lidah biaya selama 15-20 menit dan cuci dengan air hangat untuk membantu memudarkan flek hitam.

Pasta almond dan madu

Buat pasta dari almond dan madu, lalu oleskan pada area flek hitam dan biarkan selama 15 menit untuk mendapatkan efek menenangkan dan meratakan warna kulit.

Kombinasi pepaya, lidah buaya, dan madu

Pepaya membantu meringankan bintik hitam dan sangat efektif merawat pigmentasi kulit. Gunakan tiga bahan ini untuk mengurangi fle hitam.

Caranya, ambil 1 sdm madu, 2 sdm pepaya, dan 1 sdm daging lidah buaya, lalu aduk hingga rata. Setelah itu, oleskan pada area flek hitam dan bersihkan setelah 30 menit.

Kentang

Kentang juga bisa membantu mengurangi pigmentasi. Caranya, usapkan dengan lembut flek hitam dengan potongan kentang setiap hari. Kentang parut yang dicampur dengan jeruk nipis juga bisa dioleskan untuk memudarkan flek hitam.

Kulit jeruk

Keringkan kulit jeruk dan haluskan hingga menjadi bubuk halus. Kemudian, campurkan susu mentah dalam bubuk untuk membuat pasta dan oleskan area flek hitam selama 20 menit. Kemudian, bilas dengan air dingin hingga bersih.

Diet sehat

Masukkan makanan kaya antioksidan dalam menu diet Bunda. Misalnya, jeruk, kacang-kacangan, delima, beri-berian, dan pepaya yang dapat mencegah hiperpigmentasi. Buah-buahan dengan kandungan vitamin C, seperti kiwi, lemon, stroberi juga sebaiknya dikonsumsi. Begitu juga dengan makanan kaya karotenoid, seperti wortel, ubi jalar, labu, dan aprikot.

Meski pengobatan rumahan ditujukan untuk meredakan hiperpigmentasi kulit atau flek hitam, namun jika kondisinya makin buruk, harus segera konsultasi ke dokter untuk menjaga kesehatan kulit Bunda.

Bunda, simak juga ciri kehamilan dari perubahan kulit seperti dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda