Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Ektopik, Hamil di Luar Rahim yang Bisa Sebabkan Perdarahan

Erni Meilina   |   HaiBunda

Minggu, 07 Feb 2021 13:16 WIB

Young woman having pain in stomach.
Ilustrasi kehamilan ektopik/Foto: Istock

Seperti Bunda ketahui, kehamilan dimulai dengan sel telur yang telah dibuahi. Biasanya, sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Namun, beberapa Bunda di luar sana mungkin ada yang mengalami kondisi hamil di luar rahim (hamil ektopik).

Dikutip dari artikel Web MD, kehamilan ektopik, juga disebut kehamilan ekstrauterin, yaitu saat sel telur yang telah dibuahi tumbuh di tempat lain di perut wanita.

“Jadi, hamil di luar kandungan ini adalah hamil yang tidak di dalam rahim, tetapi di saluran telur,” tutur dr.Caroline Tirtajasa, Sp.OG (K) Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan sekaligus Konsultan Fertlity dan Hormon Reproduksi kepada HaiBunda.

Kehamilan ektopik tidak dapat berjalan normal. Telur yang telah dibuahi tidak dapat bertahan hidup. Caroline menambahkan, jika terjadi kehamilan ektopik saluran telur dapat pecah sehingga menimbulkan perdarahan hebat di dalam perut yang dapat mengancam jiwa Bunda dan membutuhkan pertolongan medis dengan segera.

“Nah, biasanya saluran telurnya harus segera diangkat karena sudah robek dan pecah, tidak bisa dipakai lagi juga,” ucap Caroline.

Young woman having pain in stomach.Ilustrasi kehamilan ektopik/ Foto: Istock

Saluran telur berfungsi untuk mengangkut sel telur dari ovarium ke rahim setiap bulan. Di hadapan sperma dan pembuahan, saluran rahim mengangkut sel telur yang telah dibuahi ke rahim untuk implantasi. Maka dari itu, saluran telur berperan penting dalam proses pembuahan.

“Saluran telur ini adalah tempat pertemuan sperma dan sel telur. Jadi, kalau dia sudah diangkat tidak bisa dipakai lagi tuh sel telur yang berasal dari situ tidak bisa masuk bertemu dengan sperma dari sisi yang sudah diangkat tersebut,” ujar Caroline.

Meskipun salah satu dari sel telur Bunda diangkat, jangan khawatir Bunda. Dilansir dari Fertility Solutionsne, kehamilan sangat mungkin terjadi dengan satu saluran telur, dengan asumsi Bunda dan saluran telur tunggal dalam keadaan sehat.

Faktanya, sebanyak 85 persen wanita dengan usia kehamilan optimal (22 - 28) dan yang hanya memiliki satu tabung untuk hamil dalam waktu dua tahun berusaha secara konsisten --bahkan setelah kehamilan ektopik.

“Nah kita harus cek dahulu, yang kanan ini bagus apa enggak. Masih bisa enggak untuk bisa pertumbuhan alami,” imbuh caroline.

Namun, jika memang kedua sel telur yang Bunda punya harus diangkat, Caroline menyarankan jika tetap ingin hamil satu-satu nya cara adalah dengan bayi tabung. Karena hanya bayi tabung yang hamil tidak memerlukan saluran telur.

Banner Cha Eun Woo
(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda